5 Oktober 2022
PHNOM PENH – Menyusul insiden tragis penyerbuan penonton yang menewaskan 125 penggemar sepak bola di Stadion Kanjuruhan di kota Malang, Indonesia pada tanggal 1 Oktober, Perdana Menteri Hun Sen meminta semua negara di Asia untuk berbuat lebih banyak guna meningkatkan sportivitas dan mendorong lapangan untuk menghindari masa depan. tragedi.
Berbicara di Majelis Umum Dewan Olimpiade Asia (OCA) ke-41 di Phnom Penh pada tanggal 4 Oktober, Hun Sen mengatakan bahwa meskipun 45 negara di Asia relatif lebih lemah dalam olahraga dibandingkan benua lain, mereka semua harus fokus pada sportivitas dan bersama-sama memperkuat masalah ini untuk mencegah terulangnya kembali.
Di hadapan Penjabat Presiden OCA Raja Randhir Singh dan 336 delegasi Komite Olimpiade Internasional (IOC), Hun Sen berbicara tentang ambisinya untuk melihat lanskap olahraga yang lebih baik di Asia.
“Dalam pertemuan saya dengan (Singh), saya mengatakan kepadanya bahwa olahraga di kawasan Asia kita harus ditinjau ulang untuk melihat mengapa kita masih lemah,” ujarnya.
Mengutip sepak bola sebagai salah satu contohnya, ia mengatakan bahwa hanya Tiongkok dan India yang memiliki populasi hampir tiga miliar dari tujuh hingga delapan miliar penduduk bumi.
“Kalau dijumlahkan dengan penduduk ASEAN yang berjumlah sekitar 700.000.000 jiwa, berarti ada sekitar setengah dari total populasi planet ini, namun sayangnya semifinal Piala Dunia pun jarang dicapai oleh tim nasional dari benua Asia,” ujarnya.
“Tahun ini kami bangga Asia menjadi tuan rumah Piala Dunia di Qatar dan kami berharap bisa melihat hasil bagus dari pertandingan ini, tapi kami perlu belajar dan mencari tahu mengapa kami lemah dalam olahraga dibandingkan beberapa benua lain. Jika kita membandingkan diri kita dengan Eropa, Amerika Selatan atau Amerika Utara, kita secara umum jauh lebih lemah dibandingkan mereka,” tambahnya.
Bersamaan dengan rekomendasinya untuk mencari cara agar lanskap olahraga Asia lebih kompetitif secara internasional, Hun Sen meminta agar semua negara di kawasan ini memperkuat langkah-langkah keselamatan penonton dan sportivitas di semua acara olahraga untuk mencegah insiden yang lebih mengerikan seperti kematian penonton baru-baru ini.
“Kami melihat tragedi terjadi baru-baru ini di Indonesia ketika kekerasan terjadi dan massa terinjak-injak yang mengakibatkan banyak kematian. Kejadian serupa juga terjadi di Eropa dan benua lain. Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk meningkatkan kerangka etika dan tingkat sportivitas dalam pertandingan ini. Aturan mainnya jangan pernah dilanggar dengan tindakan kekerasan hanya untuk memenangkan pertandingan,” ujarnya.
Terinjak-injak pada pertandingan antara Arema FC dan Persebaya Surabaya pada 1 Oktober menewaskan sedikitnya 125 orang, 32 di antaranya anak-anak, dan melukai 323 lainnya, menurut laporan media.
“Meskipun benua kita saat ini lemah dalam bidang olahraga, kita tidak boleh lemah dalam sportivitas atau dalam pengelolaan acara olahraga,” tegasnya.
Saat Kerajaan Arab Saudi bersiap menjadi tuan rumah Pesta Olahraga Asia Tenggara (SEA) 2023 tahun depan, Hun Sen berterima kasih kepada OCA yang mengadakan pertemuan tahun ini di Kamboja. Ia mengatakan bahwa pertemuan-pertemuan awal ini akan memberikan pelajaran bagi Kamboja mengenai persiapan acara.
Perdana Menteri menginstruksikan Komite Penyelenggara SEA Games Kamboja (CAMSOC) untuk meningkatkan kerja samanya dengan OCA dan pemangku kepentingan terkait lainnya, termasuk kerja sama dalam pelatihan dan peningkatan aspek teknis penampilan para atlet Kamboja untuk mempersiapkan mereka menghadapi kompetisi masa depan di pertemuan internasional.
Ia juga menghimbau kepada seluruh delegasi yang menghadiri pertemuan OCA untuk mendukung Kamboja dan membantu Kerajaan sukses menjadi tuan rumah SEA Games 2023 dan ASEAN Para Games.
Dalam pertemuan tersebut, Singh dari OCA mengatakan ini adalah kesempatan bagi semua negara di kawasan untuk meningkatkan organisasi satwa liar dan upaya kerja sama mereka di kawasan dan di seluruh dunia.
“Kami berkomitmen untuk bekerja lebih keras dan bekerja sama untuk menjadikan ini lingkungan yang bagus bagi para atlet dan pertandingan,” katanya.