26 Oktober 2022
JAKARTA – Perdana Menteri Palestina Mohammad Shtayyeh, dalam kunjungan diplomatik pertamanya ke Indonesia pada hari Senin, meminta Jakarta untuk menegaskan kembali komitmennya terhadap Palestina pada KTT G20 mendatang, sementara Presiden Joko “Jokowi” Widodo menggarisbawahi komitmennya kepada “Palestina untuk mendukung perjuangannya di tengah tantangan yang luar biasa”.
Dua nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) ditandatangani antara kedua pemimpin di Istana Bogor, Jawa Barat – yang satu berfokus pada bantuan kemanusiaan yang berkelanjutan bagi Indonesia, sementara yang lainnya pada penyediaan bantuan pengembangan kapasitas manusia untuk pembentukan otoritas obat dan makanan Palestina yang independen. .
Penny Lukito, Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM), merupakan salah satu dari beberapa pejabat senior yang hadir dalam pertemuan tersebut.
Dukungan terhadap Palestina tetap menjadi salah satu kebijakan luar negeri Indonesia yang paling penting, kata Jokowi. Dalam hal ini, Presiden menjelaskan tiga aspek dukungan Indonesia; diplomasi, perdagangan dan bantuan kemanusiaan.
“Di sini saya menekankan pentingnya persatuan di negara Palestina. (…) Indonesia akan terus mendorong proses rekonsiliasi antar seluruh faksi Palestina. Saya sampaikan dukungan Indonesia terhadap keanggotaan penuh Palestina di PBB (juga),” klaim Jokowi dalam sambutannya.
“Saya menegaskan kembali komitmen Indonesia untuk terus mendukung kemerdekaan Palestina.”
Selama 10 tahun terakhir, Palestina hanya dianggap sebagai negara pengamat di PBB, meskipun sebelumnya pernah memimpin Kelompok 77 dan koalisi Tiongkok untuk negara-negara berkembang, sehingga mendorong Presiden Palestina Mahmoud Abbas untuk mengajukan permohonan keanggotaan terbarunya di PBB. akhir September. .
Mengingat bahwa kampanye pemilu Israel mendatang juga telah meningkatkan kekerasan di Palestina, Shtayyeh menyarankan agar Indonesia menyatakan keberpihakannya pada KTT di Bali yang kurang dari 30 hari lagi.
“Kami sudah bicara dengan (Jokowi) soal penyelenggaraan KTT G20. Kami berharap Indonesia dapat menyampaikan pesan dukungannya terhadap Palestina di forum tersebut,” ujarnya.
“Kami (juga) menyampaikan rasa terima kasih yang setinggi-tingginya kepada (Jokowi) atas dukungan Indonesia yang tiada habisnya dan tidak terbatas melalui berbagai program dan upaya politik untuk kemerdekaan (…) Palestina.”
Perdana Menteri juga bertemu dengan Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, dan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan di Istana Bogor. Sebagai bentuk lain dari dukungan berkelanjutan Indonesia, Jokowi mengatakan ia bertujuan untuk lebih meningkatkan hubungan perdagangan kedua negara.
Perdagangan Indonesia dan Palestina pada Januari-Juli tahun ini meningkat 21,3 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, kata Jokowi.
“Indonesia telah memberikan fasilitas unilateral berupa pembebasan pajak atas impor kurma dan zaitun Palestina. Ini (pengecualian) kedepannya akan berlaku untuk produk lain,” ujarnya.
Bantuan peningkatan kapasitas dan bantuan kemanusiaan juga akan terus diberikan kepada rakyat Palestina, tambah Presiden, seraya menambahkan bahwa bantuan tersebut “tidak hanya datang dari pemerintah, tetapi juga dari masyarakat Indonesia”. Dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia telah melatih setidaknya 2.000 warga Palestina untuk mendukung upaya peningkatan kapasitas mereka di berbagai sektor, termasuk melalui dukungan moneter.
Indonesia adalah pendukung setia negara Palestina, berdasarkan mandat konstitusi untuk memberantas praktik kolonial dan empati kolektif terhadap negara tersebut di antara populasi Muslim terbesar di dunia.
Sejak menjabat sebagai presiden pada tahun 2014, dukungan terhadap kemerdekaan Palestina tetap menjadi kebijakan utama pemerintahan Jokowi. Dan dengan sisa masa jabatannya yang tinggal dua tahun lagi, upaya Jokowi untuk membantu Palestina tampaknya terus berlanjut.
“Ke depan, bantuan peningkatan kapasitas (sektor lain) akan terus kita lanjutkan, termasuk usaha kecil dan menengah, e-commerce, dan bantuan bencana,” kata Jokowi.
“Indonesia dan Palestina adalah teman yang sangat dekat. Palestina adalah salah satu negara pertama yang mengakui kemerdekaan (kami),” tambahnya.