13 Juni 2023
JAKARTA – Pemerintah mendorong peluncuran kereta cepat Jakarta-Bandung (HSR) pada bulan Agustus sesuai rencana, meskipun hal itu berarti mendatangkan lebih banyak pekerja Tiongkok untuk menangani pengoperasian awal.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan mengatakan kepada wartawan pada hari Jumat bahwa tidak akan ada penundaan dalam memulai pengoperasian layanan tersebut, dan jadwalnya tetap tidak berubah.
Sehari sebelumnya, laporan Reuters yang mengutip dokumen internal menyebutkan Kementerian Perhubungan dan tiga konsultan telah mengusulkan untuk memundurkan tanggal operasi komersial ke Januari 2024 karena pekerjaan yang belum selesai.
PwC, salah satu konsultan yang disebutkan dalam laporan Reuters, menolak berkomentar ketika dihubungi Jakarta Postsementara perusahaan konsultan lainnya, Mott MacDonald, tidak segera ikut serta Pospermintaan komentar.
Risal Wasal, direktur jenderal transportasi kereta api kementerian, mengatakan kepada Pos Pada hari Kamis, baik konsultan maupun kementerian tidak membuat rekomendasi seperti itu.
PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), perusahaan patungan Indonesia-China yang bertanggung jawab atas proyek tersebut, mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Kamis bahwa target tanggal peluncuran operasi masih pada bulan Agustus bertepatan dengan Hari Kemerdekaan Indonesia ke-78, namun tidak disebutkan. tanggal peluncuran operasi komersial layanan kereta api.
Juru bicara KCIC Emir Monti mengatakan pihaknya akan menggelar soft opening agar masyarakat umum bisa naik kereta api dari Stasiun Halim Jakarta ke Stasiun Padalarang di Bandung Barat, meski hanya sejumlah stasiun yang siap melayani penumpang.
Reuters melaporkan bahwa masyarakat dapat naik kereta secara gratis mulai pertengahan Agustus, sementara layanan kereta diperkirakan mulai memungut biaya kepada penumpang pada bulan September.
Aditya Dwi Laksana, Ketua Forum Perkeretaapian Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI), mengatakan Pos Pada hari Kamis, sangat sulit untuk mendorong layanan tersebut mulai beroperasi pada bulan Agustus, karena stafnya belum siap pada saat itu.
Pengemudi kereta api kemungkinan besar akan menjalani pelatihan sekitar lima bulan pada bulan Juli, kata Aditya, sedangkan standarnya adalah pelatihan selama delapan bulan untuk menghasilkan pengemudi HSR berpengalaman dengan jarak berkendara minimal 100.000 kilometer. Pengemudi yang kurang berpengalaman membutuhkan setidaknya dua kali periode pelatihan atau 16 bulan.
Para pengemudi telah mengikuti pelatihan sejak akhir Februari di Madiun, Jawa Timur, menurut Risal, sehingga pada Agustus mereka akan mempunyai pengalaman mengemudikan kereta berkecepatan tinggi paling lama enam bulan.
Jadi kemungkinan besar awal pengoperasian HSR Jakarta-Bandung akan bergantung pada pekerja asal China yang sudah paham teknologinya, ujarnya.
“Pertanyaannya sekarang adalah kapan transfer (pengetahuan) akan terjadi. Kapan rakyat kita bisa mengemudikan kereta? Benar-benar tidak pasti,” kata Aditya.
Menurut dokumen yang dirilis oleh PosPada bulan Januari, KCIC meminta pemerintah memperluas jenis pekerjaan dengan layanan HSR yang terbuka untuk orang asing.
Kementerian Perhubungan mengatakan pihaknya mendukung perluasan lapangan kerja bagi pekerja asing untuk menjamin keselamatan, terutama selama tahun pertama beroperasinya layanan kereta api tersebut, sementara Kementerian Tenaga Kerja mengatakan pada bulan Mei bahwa pihaknya akan “melonggarkan” dukungan kelayakan jika diperlukan, menurut dokumen yang sama.
Direktur Jenderal Perkeretaapian Risal membenarkan permintaan KCIC dan menegaskan bahwa Indonesia masih harus banyak belajar.
Direktur Sumber Daya Manusia KCIC Adhi Priyanto pun membenarkan telah menyampaikan permintaan tersebut.
Dia menambahkan, China akan memegang kendali penuh HSR Jakarta-Bandung pada tahun pertama beroperasi karena alasan keamanan. Pada tahun kedua, secara bertahap separuh pekerjaan akan dialihkan kepada pekerja Indonesia.
“Mulai tahun ketiga, semuanya akan menjadi milik Indonesia,” kata Adhi, seraya menekankan bahwa pengaturan ini “lebih baik” dibandingkan usulan sebelumnya yang mempertahankan operasi Tiongkok selama lima tahun pertama.
Ditanya mengenai dampak penggunaan tenaga kerja asing terhadap biaya operasional layanan kereta api, Adhi mengatakan hal tersebut sudah diperhitungkan sepenuhnya sejak awal proyek.
Baik Kementerian Tenaga Kerja maupun Kedutaan Besar Tiongkok tidak segera menanggapi hal tersebut Pospermintaan komentar.
Baca juga: Penundaan menghantui proyek kereta api Jakarta-Bandung menjelang kunjungan Xi
Aditya dari MTI mengatakan bahwa meskipun pemerintah dan KCIC mungkin telah menyelesaikan masalah sumber daya manusia, kemungkinan akan terjadi penundaan. Namun, ia menegaskan, hal ini bukanlah hal yang memalukan karena layanan kereta api baru harus mengutamakan keselamatan di atas segalanya.
Ia juga menyarankan agar layanan tersebut dapat diluncurkan secara seremonial pada bulan Agustus jika pemerintah bersikeras untuk tetap berpegang pada jangka waktu keseluruhan, namun tidak untuk memulai layanan penumpang.
Pekerjaan masih berlangsung di sebagian besar stasiun, tambahnya, terutama di terminal Padalarang, sehingga pengoperasian penumpang baru boleh dimulai setelah semua pekerjaan selesai, yang diperkirakan akan selesai pada bulan Desember.
Ia menegaskan, waktu tersisa sangat sedikit untuk memperoleh seluruh sertifikasi pada 17 Agustus. Prosesnya setidaknya memakan waktu dua bulan untuk kereta konvensional, sehingga diperkirakan akan memakan waktu lebih lama untuk layanan kereta kecepatan tinggi.
Menurut dokumen yang sama yang dikeluarkan oleh PosTiongkok ingin sertifikat commissioning dikeluarkan pada bulan Agustus sesuai dengan jadwal operasi.
Hingga bulan Mei, kereta berkecepatan tinggi telah diuji hingga 180 kilometer per jam, atau 60 persen dari 300 km/jam yang ditargetkan untuk layanan uji coba gratis pada bulan Agustus dan 46,8 persen dari kecepatan maksimum yang layak secara teknis yaitu 385 km/jam.
Risal mengatakan, hingga Kamis, Kementerian masih harus menerima permohonan dari KCIC untuk sertifikasi kereta api, rel, dan masinis, namun Kementerian mampu menangani proses sertifikasi tersebut dalam waktu yang tersisa singkat.
“Kami pasti akan mempertimbangkan masukan dari para ahli. Kami tidak akan gegabah,” tambah Risal.
Dia juga mengatakan kementerian akan bekerja sama dengan penyedia penilaian keselamatan independen (ISA) Tiongkok yang dikontrak oleh KCIC untuk menangani sertifikasi layanan HSR.
kata Emir KCIC kepada Pos secara terpisah bahwa perusahaan akan mengikuti semua persyaratan peraturan kementerian.
Baca juga: Analisis: HSR Jakarta-Bandung akan beroperasi komersial pada bulan Agustus
Harun Al Rasyid Lubis, pakar perencanaan transportasi Institut Teknologi Bandung (ITB), mengatakan Pos Pada hari Jumat, keselamatan tidak dapat dinegosiasikan, dan memperingatkan pemerintah agar tidak memulai operasi komersial terlalu cepat.
Mengenai prospek komersial, Harun mengatakan perjalanan singkat yang ditempuh layanan baru ini memberikan tantangan bagi pengendara di tengah masifnya pembangunan jalan tol antara Jakarta dan Bandung.
Ia berpendapat bahwa pendanaan pemerintah mungkin diperlukan untuk mempertahankannya: “Agar dapat layak secara ekonomi, (jalur kereta api) perlu diperluas, namun hal itu perlu dipikirkan lain kali.”