14 Oktober 2022
JAKARTA – Sementara para pemimpin negara-negara industri kaya Kelompok Tujuh (G7) mencoba pada pertemuan mendesak pada hari Selasa untuk menggarisbawahi “sanksi keras” mereka terhadap Rusia, Indonesia memilih hari yang sama untuk memprioritaskan stabilitas ekonomi dengan “mengesampingkan politik” untuk mempromosikan kebijakannya. kepentingan nasional pada KTT G20 di Bali pada bulan November.
Para ahli berkumpul di Jakarta untuk mengikuti program seminar pelatihan tahunan Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas), yang dihadiri oleh Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartanto. Seminar bertajuk “Kolaborasi Kepemimpinan G20: Rantai Pasokan dan Konektivitas Global” ini sebagian besar berfokus pada peluang yang harus dimanfaatkan Indonesia selama kegiatan G20 yang berlangsung selama seminggu.
Di tengah krisis yang sedang berlangsung di Ukraina dan perebutan kekuasaan besar di kawasan Indo-Pasifik, Retno mengatakan dalam pidato pembukaannya bahwa G20 tahun ini adalah urusan yang “paling menantang” dan “sangat-sangat sulit” untuk dijalani. Dengan latar belakang ini, para pembicara mendesak Indonesia untuk tidak melupakan agenda ekonomi dan prioritas perdagangannya meskipun terdapat ketidakpastian mengenai perkembangan eksternal.
“Posisi (geografis) Indonesia sangat strategis karena berada di tengah dua samudera dan Selat Malaka – jalur perdagangan laut terpenting di dunia,” kata Airlangga mewakili Presiden Joko “Jokowi” Widodo.
“Dengan aset geografis ini, Indonesia harus berperan proaktif, strategis, dan agresif dalam forum kerja sama ekonomi.”
Salah satu contoh inisiatif ekonomi berkelanjutan yang harus diprioritaskan oleh Jakarta adalah industri chip semikonduktor yang berkembang pesat, menurut perwakilan Lemhanas Sri Wahyuni. Pada bulan Juli, Kementerian Perindustrian mengumumkan bahwa pabrik chip semikonduktor baru di Batam, Kepulauan Riau, sedang dibangun setelah Jerman menginvestasikan Rp 569,3 miliar (US$ 37 juta) dalam proyek tersebut. Usaha ini dianggap sebagai langkah tepat dalam transisi Indonesia menuju penggunaan kendaraan listrik, kata kementerian.
Sri menambahkan, mengingat harga pasar chip semikonduktor diperkirakan akan meningkat hampir tiga kali lipat dalam waktu kurang dari 10 tahun, upaya Indonesia pada bulan November harus difokuskan untuk memastikan rantai pasokan global berjalan lancar sehingga Jakarta dapat memposisikan dirinya sebagai pemasok chip lainnya.
“(Jakarta) mengoptimalkan posisinya di G20 untuk memajukan kepentingan ekonomi nasional dan memisahkan urusan politik dari urusan ekonomi,” tegasnya.
Selain manufaktur chip, Sri merekomendasikan untuk fokus pada pembangunan ekonomi biru dan hijau serta akses yang setara terhadap vaksin bagi populasi rentan.
Menavigasi negara adidaya saat ini dan tekanan dari pihak-pihak tersebut, Ari Kuncoro, Rektor Universitas Indonesia, menyatakan bahwa Jakarta harus memanfaatkan sepenuhnya kebijakan luar negerinya yang “bebas dan aktif” selama KTT tersebut. “Tren deglobalisasi” yang terjadi saat ini harus dimanfaatkan oleh Indonesia sebagai peluang untuk menegaskan dirinya sebagai pemasok alternatif yang penting di panggung global, sarannya.
“Indonesia harus rajin mempertahankan pertumbuhan ekonomi dan mengendalikan laju inflasi dengan memperkuat produksi produk pertanian dalam negeri. Termasuk juga energi, melalui pemanfaatan energi terbarukan seperti angin, panas bumi, arus laut, surya, biogas dan sumber lainnya,” kata Ari.
Namun, para pembicara mencatat bahwa rekomendasi-rekomendasi ini tidak berarti bahwa Jakarta harus meninggalkan upayanya untuk menjadi perantara perdamaian. Dalam pidato pembukaannya, Retno menekankan bahwa komitmen untuk mendorong dan memfasilitasi dialog antar pihak, meskipun kecil kemungkinannya untuk membawa perubahan, tetap menjadi prioritas diplomasi Indonesia.
“G20 tidak bisa gagal. Konsekuensi dari kegagalannya akan sangat besar. Yang dipertaruhkan adalah nasib dan kesejahteraan miliaran orang di seluruh dunia – terutama di negara-negara berkembang,” ujarnya.
“Indonesia akan terus berupaya memaksa semua pihak untuk bekerja sama menyelesaikan berbagai tantangan ekonomi dan keuangan saat ini,” tambah Airlangga.
Tunjukkan gigi
Menyusul keputusan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk melancarkan serangan terbesar terhadap Kiev sejak dimulainya invasi pada bulan Februari, para pemimpin G7 bertemu melalui tautan video untuk menyatakan tekad mereka untuk menegaskan kembali “sanksi berat” terhadap Moskow.
“Perdana menteri juga menyerukan pertemuan mendesak para pemimpin NATO, untuk memastikan bahwa sekutu tetap bersatu dan tegas dalam menentang perilaku Putin,” kata sebuah pernyataan pemerintah Inggris.
“Kelompok ini saat ini sedang berupaya untuk menyelesaikan dan menerapkan batasan internasional terhadap harga minyak Rusia, yang selanjutnya akan merusak aliran pendapatan Putin.”
Serangan Putin terjadi setelah ledakan besar mengguncang jembatan di Krimea pada hari Sabtu, yang dibangun oleh Moskow pada tahun 2014 setelah mencaplok wilayah tersebut. Jembatan sepanjang 19 kilometer ini berfungsi sebagai aset utama untuk pengiriman pasokan dan telekomunikasi Rusia, serta penghubung penting bagi urusan ekonomi Rusia.
Meskipun blok Barat menyatakan bahwa sanksi ekonomi yang diterapkan akan merugikan Moskow, para ahli menyatakan kekhawatirannya bahwa dampak sanksi tersebut pasti akan meluas ke negara-negara pihak ketiga, terutama negara-negara berkembang.