4 November 2022
ISLAMABAD – Bangsa ini nyaris terhindar dari tragedi serius berkat keberuntungan dan pemikiran cepat dari seorang pengamat yang berani.
Ketika media lokal memberitakan berita tentang laporan serangan senjata terhadap ‘long march’ mantan Perdana Menteri Imran Khan, banyak orang akan mengingat penderitaan yang mengerikan pada tanggal 27 Desember 2007, ketika pemimpin populer lainnya terbunuh dalam serangan bunuh diri.
Upaya keji yang membunuh Khan gagal merupakan suatu keberuntungan bagi bangsa ini dan juga nasib baik Tuan Khan. Berdasarkan laporan awal, dia mengalami luka tembak. Untungnya, karena dia sangat sehat secara fisik dan aktif untuk anak seusianya, nampaknya dia akan baik-baik saja. Kami berharap dia dan orang lain yang terluka dalam serangan pengecut ini mendapatkan kesehatan yang baik dan pemulihan yang cepat.
Sedih juga jika kita mendengar laporan hilangnya nyawa setidaknya satu orang yang tidak bersalah dalam insiden hari Kamis tersebut.
Setelah keterkejutan atas insiden tersebut mereda, mereka yang bertugas di bidang keamanan pribadi Khan, serta Polisi Punjab, harus diminta untuk memikirkan mengapa mereka gagal dalam tugas melindunginya.
Ada beberapa ancaman serius terhadap kehidupan Khan – banyak di antaranya yang juga diungkapkan secara terbuka oleh PTI dan ketuanya. Seharusnya dipahami pada titik ini bahwa hidupnya akan berada dalam bahaya setiap kali ia tampil di depan umum. Jadi bagaimana kesalahan yang berpotensi fatal ini bisa terjadi?
Khan tampaknya hanya terselamatkan satu inci saja: jika peluru yang diduga menembus kakinya mendarat sedikit lebih tinggi, konsekuensinya bisa berakibat fatal. Para pelindungnya harus menyadari beratnya kegagalan mereka.
Namun bukan berarti pemerintah federal tidak patut disalahkan. Terlepas dari kecenderungan politik pemimpin negara mana pun, pemerintah mempunyai tugas untuk memeriksa segala risiko terhadap kehidupan mereka dan melakukan segala upaya untuk memastikan keselamatan mereka. Jelas sekali mereka gagal dalam tanggung jawab ini.
Tn. Khan adalah pemimpin yang dinamis dan tak kenal takut, namun ia harus mempertimbangkan bahaya yang mungkin ia hadapi. Kaca antipeluru dan peralatan pelindung mungkin terlihat tidak pantas, namun hal tersebut merupakan kebutuhan yang sangat disayangkan bagi para pemimpin publik seperti beliau di negara seperti Pakistan.
Ia juga harus memahami bahwa kesejahteraan dan keselamatannya secara langsung mempengaruhi kesejahteraan dan keselamatan orang-orang di sekitarnya. Pendukungnya mungkin sangat setia dan bersedia untuk tetap berada di sisinya dalam segala hal, namun akan sangat tidak adil jika dia mengekspos mereka pada risiko apa pun karena keengganannya untuk mengambil tindakan pencegahan yang lebih besar.
Sudah waktunya bagi semua pihak untuk mencapai konsensus bahwa tragedi pembunuhan Benazir Bhutto, serta kekacauan dan kehancuran yang terjadi setelahnya, tidak boleh lagi menimpa negara ini.