13 Mei 2022
MANILA – Bahkan di akhir masa jabatannya, Presiden Rodrigo Duterte tidak meminta maaf atas perang narkoba yang banyak dikritiknya.
“Kami masih menderita masalah narkoba. Hal ini tidak akan berakhir karena saya katakan iming-iming miliaran dolar itulah yang didapat oleh para pengusaha, pengedar, bandar narkoba,” katanya dalam acara Talk to the People yang disiarkan pada hari Kamis.
(Masalah narkoba masih kita derita. Tidak akan berakhir karena iming-iming miliaran dolar yang didapat para pengusaha, pengedar, dan gembong narkoba.)
“Lalu saya bilang jutaan, sekarang miliaran… Pasti perang. Jangan bilang itu operasi khusus polisi atau militer. Tidak bisa, karena hal tersebut merupakan kegiatan yang sangat keji dan penuh kekerasan yang akan berdampak pada kehidupan bangsa. Itu sulit,” tambahnya.
(Dulu saya bilang pasar itu bernilai jutaan, sekarang miliaran… Pasti perang. Ini bukan operasi khusus polisi atau tentara. Tidak mungkin karena hal ini adalah aktivitas yang sangat jahat dan ganas. apa yang akan mempengaruhi kehidupan bangsa. Itu sulit.)
“Saya akan mengatakan dan saya akan bersikeras (sampai akhir pemerintahan saya) bahwa saya melakukan hal yang benar. Saya tidak akan mundur (Bahwa apa yang saya lakukan itu benar. Saya tidak akan mundur). Tidak ada alasan. “Bagi saya, apa yang saya lakukan adalah benar,” lanjut Duterte.
Perang narkoba, yang dilancarkan Duterte ketika ia mengambil alih kekuasaan pada tahun 2016, telah banyak dikritik baik secara lokal maupun global.
Tahun lalu Kamar Pra-Peradilan Pengadilan Kriminal Internasional (ICC). mengizinkan Kantor Kejaksaan untuk melakukan penyelidikan penuh atas kasus kejahatan terhadap kemanusiaan yang diajukan terhadap Duterte sehubungan dengan pembunuhan perang narkoba.
Duterte sebelumnya mengatakan dia akan siap menghadapi dakwaan terhadap dirinya – termasuk tuntutan yang diajukan terhadapnya di ICC – begitu dia mundur dari kekuasaan.
Duterte menelepon
Sementara itu, Duterte meminta pejabat setempat untuk tidak terlibat dalam perdagangan obat-obatan terlarang agar tidak “melanggar” kepercayaan mereka yang memilih mereka.
Saya berharap orang-orang ini tidak bergabung lagi. Saya tidak memberi teguran karena saya akan keluar. Saya hanya bertanya kepada wali kota, gubernur, seluruh pejabat, terutama yang dipilih oleh rakyat, katanya. .
(Saya harap Anda tidak terlibat – Saya tidak akan mengeluarkan peringatan karena saya akan pensiun – seruan saya kepada walikota, gubernur, semua pejabat, terutama yang dipilih oleh rakyat.)
“Jangan langgar kepercayaan masyarakat yang diberikan kepada kami, lalo na yung sa droga (apalagi kalau menyangkut narkoba),” imbuhnya.
Dia juga menegaskan kembali seruannya agar penggantinya melanjutkan tugasnya kampanye anti-narkoba ilegal.