18 Agustus 2023
KUALA LUMPUR – Masyarakat Melayu dan generasi muda tidak boleh disalahkan karena terpengaruh oleh sentimen rasial dan agama selama pemilu negara bagian yang baru saja selesai, kata Perdana Menteri Datuk Seri Anwar Ibrahim.
Anwar mengatakan peningkatan dukungan terhadap ideologi sayap kanan bukanlah hal yang mengejutkan di Malaysia karena merupakan fenomena global.
Dia mengatakan bahwa negara-negara Barat telah mengalami peningkatan fasisme.
“Saya tidak setuju dengan anggapan dadakan yang mencoba menyalahkan dan menghukum generasi muda yang mungkin disesatkan (partai politik),” kata Anwar.
Ini bukanlah sesuatu yang luar biasa. Di Eropa, meski ada kemajuan dalam teknologi dan pendidikan, mereka masih melihat peningkatan fasisme dan keyakinan neo-Nazi,” tambahnya.
Anwar juga mengatakan dukungan terhadap ideologi sayap kanan semakin meningkat di AS, yang disebut sebagai sayap kanan Kristen.
Berbicara setelah upacara peletakan batu pertama di Sungai Besi pada Kamis (17 Agustus), Anwar mengatakan bahwa para pemimpin di pemerintahan persatuan harus mengatasi masalah ini dengan lebih dekat dengan warga Malaysia dengan menggunakan kebijaksanaan dan kepercayaan mereka.
“Saya katakan pada rapat kabinet Rabu (16/8) lalu, kita harus menjalankan tugas dengan ikhlas, karena tidak mungkin ditolak karena keikhlasan dan sikap anti korupsi,” tambah Anwar.
Anwar juga mengatakan bahwa butuh waktu bagi pemilih Malaysia untuk terpengaruh oleh konsep pemerintah persatuan Madani.
“Ini tanggung jawab mesin dan pimpinan kita untuk bekerja lebih keras mewujudkan kebijakan ini (Madani),” tambah Anwar.
Madani merupakan akronim dari kebijakan yang menganut enam nilai inti – keMampanan (Keberlanjutan), KesejAhteraan (Kemakmuran), Daya Cipta (Inovasi), hormAt (Rasa Hormat), keyakiNan (Kepercayaan), dan Ihsan (Welas Asih).
Datuk Nur Jazlan Mohamad dari UMNO mengatakan pada hari Selasa bahwa pemuda Melayu tidak memiliki pengetahuan dasar untuk memahami politik dan isu-isu terkini.
Nur Jazlan mengatakan UMNO harus bertransformasi menjadi partai yang lebih praktis, realistis, dan inklusif untuk semua.
Sementara itu, Anwar juga tampak tidak terpengaruh oleh seruan pengunduran diri Ketua Perikatan Nasional Tan Sri Muhyiddin Yassin atas kinerja pemerintah persatuan dalam pemilu negara bagian.
“Kami telah mempertahankan kemenangan kami dan kami masih memiliki dua pertiga kursi di Parlemen. Saya menyarankan dia untuk fokus pada kasus-kasus pengadilannya,” tambah Anwar.
Pada hari Minggu, Muhyiddin meminta Anwar dan Datuk Seri Ahmad Zahid Hamidi untuk mengundurkan diri dari jabatan pemerintahan masing-masing karena hasil jajak pendapat negara bagian baru-baru ini.
Pada pemilu negara bagian tanggal 12 Agustus, Perikatan berhasil meraih 32 kursi negara bagian di Terengganu, 43 dari 45 kursi negara bagian di Kelantan, dan 33 kursi di Kedah.
Pakatan dan Barisan Nasional berhasil meraih 29 dari 40 kursi di Penang, 34 kursi di Selangor, dan 31 kursi di Negri Sembilan.