11 Februari 2022
TOKYO – Riken, bersama dengan lembaga penelitian lainnya, akan mendirikan basis penelitian di Kobe di mana robot bertenaga AI akan menangani eksperimen seperti budidaya sel, mulai tahun fiskal 2022.
Robotisasi tugas-tugas sederhana yang biasa dilakukan oleh para peneliti di bidang kedokteran regeneratif dan ilmu hayati akan memberikan lebih banyak waktu untuk melakukan penelitian, sehingga mempercepat pengembangan metode terapi baru dan sebagainya.
Untuk menumbuhkan dan memperbanyak sel yang diperlukan untuk penelitian, seperti sel induk berpotensi majemuk terinduksi (iPS), perlu mengulangi tugas seperti mengganti cairan kultur secara teratur. Selain itu, selama eksperimen, penilaian harus dibuat berdasarkan pengalaman para ahli teknis, seperti penyesuaian halus sesuai dengan keadaan sel.
Semua ini menyulitkan eksperimen semacam itu dilakukan dengan robotisasi.
Di basis penelitian yang Riken rencanakan untuk didirikan di kampusnya di Kobe, mereka akan membangun sebuah sistem di mana berbagai peralatan, termasuk robot yang dilengkapi dengan lengan mirip manusia, mikroskop, dan perangkat untuk menyuntikkan cairan ke dalam tabung reaksi, akan bekerja sama.
Robot yang telah “mempelajari” teknik para ahli menggunakan AI akan secara mandiri menilai kondisi sel, yang akan difoto dengan mikroskop, dan akan mampu menyesuaikan kondisi kultur.
Robotisasi tugas-tugas ini juga memiliki manfaat karena eksperimen penting direproduksi berkali-kali, selain itu juga mempersulit tindakan penipuan yang dilakukan selama penelitian. Dengan melakukan uji coba berulang kali untuk menguji dan mendemonstrasikannya pada tahun fiskal 2024, proyek ini bertujuan untuk mengembangkan teknologi yang relevan.
Institut Nasional Sains dan Teknologi Industri Maju, Universitas Tokyo, dan lainnya juga berpartisipasi dalam proyek penelitian ini, sementara perusahaan terkait robot industri juga akan bekerja sama.
Riken bermaksud untuk menyebarkan pusat eksperimen dengan ratusan robot yang bekerja, baik di dalam maupun luar negeri, dan memperluas penggunaan fasilitas penelitian tersebut di masa depan.
Selain itu, proyek ini juga akan melanjutkan penelitian tentang AI yang dapat menciptakan proses eksperimen itu sendiri, yang diharapkan akan menghasilkan penemuan ilmu pengetahuan yang sulit dipahami manusia.
Koichi Takahashi, pemimpin proyek dan pemimpin tim di Riken – seorang sarjana komputasi yang terinspirasi secara biologis – mengatakan: “Saat ini, sumber daya manusia yang unggul terkadang dipaksa untuk melakukan tugas-tugas sederhana dari pagi hingga malam. Dengan menggunakan kemampuan robot dan AI, kami ingin mengembangkan ilmu kehidupan lebih lanjut.”