2 Juni 2023
TOKYO – Menteri Pertahanan Jepang Yasukazu Hamada dan Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengkonfirmasi pada hari Kamis bahwa kedua negara mereka dan Korea Selatan akan bekerja sama melawan peluncuran satelit pengintaian militer berikutnya, yang telah diumumkan sebelumnya oleh Korea Utara.
Dalam pertemuan mereka di Kementerian Pertahanan di Tokyo, kedua pemimpin juga sepakat untuk memperkuat kemampuan pencegahan dan respons aliansi Jepang-AS dengan mempertimbangkan Tiongkok.
Hamada mengatakan pada awal pertemuan mereka bahwa dia “mengecam keras” peluncuran “satelit” pada hari Rabu, yang berakhir dengan kegagalan.
Korea Utara berjanji akan segera melakukan peluncuran kedua.
Pada konferensi pers setelah pertemuan tersebut, Hamada mengatakan: “Kami telah mengkonfirmasi kerja sama yang lebih erat antara Jepang dan Amerika Serikat, serta Jepang, Amerika Serikat dan Republik Korea, sehingga kami dapat bertindak cepat dan bersama-sama melawan Korea Utara. tindakan provokatif.”
Ia juga menekankan pentingnya pencegahan yang diperluas, termasuk payung nuklir AS.
Austin berkata, “Saat kita menghadapi tantangan bersama ini, saya di sini untuk menegaskan kembali komitmen teguh Amerika terhadap Jepang.”
Peluncuran “satelit” Korea Utara menggunakan teknologi yang dapat diterapkan pada pengembangan rudal balistik, dan Tokyo serta Washington mewaspadai peningkatan kemampuan nuklir dan rudal Pyongyang.
Dalam persiapan peluncuran rudal, sistem radar dari Jepang dan Korea Selatan diharapkan terhubung melalui Amerika Serikat untuk segera berbagi informasi terkait rudal. Jepang, Amerika Serikat, dan Korea Selatan berencana mengadakan pertemuan tingkat menteri pertahanan trilateral bersamaan dengan KTT Keamanan Asia, atau Dialog IISS Shangri-La, mulai Jumat hingga Minggu di Singapura. Austin mengatakan, terdapat kemajuan penting dalam kerja sama ketiga negara.
Hamada dan Austin juga membahas langkah-langkah melawan kekuatan militer Tiongkok yang semakin meningkat.
“Kami sangat prihatin dengan perilaku koersif (Tiongkok) dan upayanya untuk melemahkan tatanan internasional yang berdasarkan aturan,” kata Austin kepada wartawan.
Mengenai keputusan Jepang untuk memperoleh kemampuan pertahanan diri untuk menyerang pangkalan peluncuran rudal dan target lainnya, Menteri Pertahanan AS mengatakan: “Saya sangat mendukung kebijakan keamanan nasional Jepang yang diperbarui, termasuk keputusan Anda untuk meningkatkan belanja pertahanan dan memperoleh kemampuan serangan balik.”
Dalam pertemuan hari Kamis, mereka juga bertukar pandangan mengenai pembagian peran mereka dalam suatu kontinjensi.
Austin berkata, “Kami terus memperkuat interoperabilitas kami melalui pelatihan dan latihan.”