26 Juni 2023
JAKARTA – Tanda-tanda semakin berkembang bahwa Presiden Indonesia Joko Widodo cenderung mendukung Menteri Pertahanan Prabowo Subianto sebagai presiden dalam pemilu 2024 daripada kandidat partainya sendiri Ganjar Pranowo.
Pasalnya, menurut pengamat, Prabowo (71), Ketua Umum Partai Gerindra yang beraliran populis sayap kanan, berkomitmen penuh mendukung karir politik anggota keluarga Jokowi.
Mr Widodo, umumnya dikenal sebagai Jokowi, tidak mungkin menerima dukungan seperti itu dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) yang berkuasa sendiri karena ia dipandang hanya sebagai pejabat partai yang tidak pernah memegang posisi tinggi dalam PDI-P yang dijanjikan atau dijanjikan. ditawarkan. .
Putra tertua presiden, Gibran Rakabuming Raka, 35, adalah walikota Solo – juga dikenal sebagai Surakarta – di Jawa Tengah. Dia ditunjuk untuk mengejar jabatan yang lebih tinggi.
Tn. Adik laki-laki Gibran, Mr. Kaesang Pangarep, 28, sedang bersiap untuk mengikuti pemilihan walikota di kota Depok di Jawa Barat, dan ipar mereka Bobby Nasution, 31, adalah walikota Medan di Sumatera Utara.
Jokowi dan Prabowo tampil bersama dalam pertandingan persahabatan sepak bola internasional antara Indonesia dan Argentina di Jakarta Senin lalu, menarik perhatian media secara luas.
Kedua pria itu duduk berdampingan, sementara di sebelah kanan Pak Prabowo adalah Ketua Persatuan Sepak Bola Nasional Indonesia, Pak Erick Thohir.
Sebelumnya pada bulan Juni, Kaesang terlihat mengenakan kemeja dengan wajah Prabowo saat berkunjung ke festival budaya Indonesia di Ansan, Korea Selatan.
Ketika ditanya tentang kaos itu di sebuah postingan media sosial, dia berkata: “Kaesang adalah penggemar Pak Prabowo.” Itu adalah kedua kalinya Bpk. Kaesang menarik perhatian media karena mengenakan baju seperti itu.
Sebuah survei pada bulan Mei oleh surat kabar tertua di Indonesia Kompas mengungkapkan bahwa Tn. Persetujuan Jokowi dapat menggerakkan pemilih, dengan 53 persen responden mengatakan mereka akan mempertimbangkan pilihannya, dan 16 persen mengatakan mereka akan memilih sesuai dengan preferensinya.
Pakar politik mengatakan karir politik Mr. Anggota keluarga Widodo akan lebih aman jika dia bergabung dengan Mr. memihak Prabowo, bukan dengan Pak. Ganjar, 54, anggota PDI-P dan Gubernur Jawa Tengah saat ini.
Pak Prabowo dan Pak. Ganjar adalah dua kandidat paling populer dan terpilih untuk pemilihan presiden berikutnya, menurut beberapa lembaga survei.
Pengamat politik juga mencatat bahwa PDI-P adalah partai yang dikelola keluarga, bukan profesional, dengan Ibu Megawati Soekarnoputri sebagai pendirinya dan masih menjadi pemimpin, dan putra, putri serta anggota keluarga lainnya memegang posisi strategis.
Sedangkan anak tunggal Pak Prabowo, perancang busana ternama yang kebanyakan tinggal di luar negeri, tidak punya ambisi politik.
Analis politik Djayadi Hanan, yang merupakan peneliti di Harvard Kennedy School, mengatakan kepada The Straits Times: “Prabowo bukan hanya calon (presiden) tetapi juga ketua partai.
Wajar jika Jokowi lebih nyaman mendukung Prabowo.
“Ganjar hanya pejabat partai. Kalau mau komitmen – sebagai imbalan atas bantuan yang diberikan – harus bicara dengan Megawati,” tambah Dr Djayadi merujuk pada Ketua Umum PDI Perjuangan itu.
Ms Megawati menyebut Ganjar “seorang pejabat partai belaka” yang bertugas melaksanakan program dan ideologi partai, dan diperkirakan akan menjadi calon presiden.
Dan dia memberikan perlakuan yang sama untuk Jokowi.
Pada acara peringatan 50 tahun PDI-P di bulan Januari, Ibu Megawati mengatakan bahwa Jokowi akan menjadi sosok yang menyedihkan jika dia tidak mendapat dukungan dari PDI-P.
ST memahami bahwa presiden Indonesia tidak senang komentar ini dibuat secara terbuka.
Namun, politisi senior PDI-P Panda Nababan mengatakan kepada wartawan bahwa dia yakin bahwa Mr. Widodo Bpk. Ganjar akan mendukung – pilihan yang Ms. Megawati membuat – dan memanggil Mr. Kedekatan Widodo dengan Mr. Prabowo “santun belaka”.
Analis politik Adi Prayitno berpendapat dalam podcast YouTube populer pada hari Jumat: “Jokowi melakukan waltz dengan Prabowo. Dia telah menunjukkan dalam beberapa kesempatan bahwa dia nyaman dengan Prabowo. Kita tidak dapat mengabaikan fakta ini.
“Kalau Jokowi tidak dianggap baik, tidak dianggap penting oleh PDI-P terkait (keputusan seputar) Pilpres 2024, waltz ini bisa berlanjut,” ujarnya merujuk pada dua pria yang tampil bersama dan mendapat tepuk tangan meriah dari warganet itu. Tn. Prabowo membuat beberapa keuntungan popularitas.
Ketika saatnya tiba, Dr. Djayadi mengatakan bahwa Mr. Widodo “mungkin tidak memberikan tanda yang blak-blakan” tentang dukungannya untuk Prabowo, tetapi publik akan mendapatkan pesannya.