31 Mei 2023
JAKARTA – Dalam pertemuan tertutup dengan para pemimpin media dan pembuat konten, Presiden Joko Widodo tampak menegaskan bahwa dia telah melibatkan diri dalam pencarian penggantinya, tetapi bersikeras bahwa dia melakukannya untuk kebaikan negara daripada untuk kepentingan pribadi. alasan .
Dalam pertemuan yang digelar di Istana Negara pada Senin sore itu, Jokowi bertemu dengan sekitar dua lusin tokoh media dan tokoh media sosial.
Setelah mengadakan pertemuan pribadi dengan para pemimpin partai politik dan tampil di acara publik dengan beberapa calon presiden yang diduga, Jokowi menghadapi tuduhan bahwa dia “mengganggu” pemilu 2024, yang dikenal dalam bahasa Jawa sebagai “cawe-cawe”. ke. .
Meskipun banyak kritik, Jokowi bersikeras dia melakukannya untuk memastikan kelancaran transisi ketika dia meninggalkan jabatannya dalam waktu satu tahun dan bahwa program pembangunannya akan berlanjut setelah tahun 2024, menurut beberapa pemimpin media yang menghadiri pertemuan hari Senin. .
“(Presiden) mengatakan bahwa cawe-cawe tidak boleh melanggar hukum yang berlaku, (aktif mengintervensi) untuk kepentingan negara, bukan untuk kepentingan pribadi,” kata Karni Ilyas, Pemimpin Redaksi TVRI Salah satunya, Senin, seperti dikutip Kompas.com.
Yogi Nugraha, General Manager Kompas TV, mengatakan Presiden beberapa kali menyebut istilah cawe-cawe dalam pertemuan dua jam itu.
“(Presiden mengatakan) bahwa dia harus (intervensi), dia harus berpartisipasi di tingkat nasional. Tapi presiden menegaskan itu bukan penyalahgunaan kekuasaannya sebagai presiden,” kata Yogi.
Untuk itu, Yogi mengatakan Jokowi berjanji tidak akan menggunakan TNI untuk ikut campur dalam pemilihan presiden. “Saya tidak akan menggunakan tentara. Saya punya cara sendiri (ikut campur dalam Pilpres 2024) dan saya tahu betul bagaimana berpolitik yang baik,” kata Yogi mengutip Jokowi.
Bey Machmudin, Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, kemudian menjelaskan, meski Jokowi mengaku di forum terlibat dalam pencarian penggantinya, Presiden akan menghormati apapun hasil pilkada.
“Presiden akan menghormati dan menerima pilihan rakyat. Presiden juga akan membantu transisi itu sebaik mungkin,” kata Bey, Senin, seperti dikutip Kompas.com.
Pada tanggal 2 Mei, Presiden menjadi tuan rumah pertemuan pribadi dengan para pemimpin enam partai pro-pemerintah, tidak termasuk Partai NasDem, di Istana Negara di Jakarta, di mana Jokowi dikabarkan memberi pengarahan kepada mereka tentang kemungkinan aliansi untuk pemilihan presiden 2024.
Partai terkemuka dalam koalisi yang berkuasa, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), yang beranggotakan Jokowi, sebelumnya mengkritik peran presiden dalam memengaruhi preferensi partai politik dalam pemilihan presiden 2024. presiden masa lalu telah memainkan permainan sebelumnya.