8 November 2022
JAKARTA – Presiden Joko “Jokowi” Widodo menerima Penghargaan Perdamaian Internasional Hasan bin Ali dari Forum Perdamaian Abu Dhabi (ADFP) di Jakarta pada hari Senin sebagai pengakuan atas perannya dalam mendorong perdamaian, khususnya melalui kepresidenan Indonesia di G20.
Penghargaan tersebut diserahkan oleh Sekretaris Jenderal ADFP Al Mahfoudh Bin Bayyah yang bersama perwakilan forum lainnya dan Duta Besar Uni Emirat Arab untuk Indonesia Abdulla Salem Al Dhaheri mengunjungi Jokowi di Istana Merdeka.
“Kami di sini hari ini untuk mempersembahkan Hadiah Perdamaian Internasional Imam Hasan bin Ali tahun 2022 kepada (Presiden) sebagai pengakuan atas upaya luar biasa Anda menuju perdamaian,” kata Sekretaris Jenderal.
Mendampingi Presiden dalam pertemuan tersebut adalah Menteri Sekretaris Negara Pratikno, yang kemudian mengatakan kepada pers bahwa penghargaan tersebut merupakan suatu kehormatan bagi Indonesia secara keseluruhan.
“Ini merupakan penghargaan yang sangat bergengsi yang menyandang nama Hasan bin Ali yang merupakan cucu Nabi Muhammad SAW,” kata Pratikno. “Ini tentu merupakan penghargaan yang luar biasa bagi kami, pemerintah, bagi presiden, dan bagi masyarakat Indonesia. Hal ini juga menunjukkan bahwa presiden dipercaya sebagai pemimpin yang menyebarkan pesan dan budaya perdamaian kepada dunia.”
Sekaligus, tambah Pratikno, hal ini merupakan bentuk dukungan “bagi kita semua agar berhasil menjadi tuan rumah G20 demi perdamaian dan kesejahteraan dunia”.
Sebagai pemimpin kepresidenan Indonesia di G20, Jokowi telah mendorong kerja sama global meskipun ada sumber ketegangan geopolitik yang besar, termasuk invasi Rusia ke Ukraina pada bulan Februari.
Menolak tekanan dari Barat untuk mengisolasi dan mengutuk Rusia, presiden memilih untuk menjaga semua jalur komunikasi tetap terbuka dan mempromosikan agenda pemulihan global dengan menggunakan kepresidenan G20 sebagai kendaraannya.
Ia juga menjadi pemimpin Asia pertama yang mengunjungi ibu kota Ukraina, Kiev, di tengah perang, yang kemudian dilanjutkan dengan kunjungan ke Moskow untuk membantu menyebarkan pesan untuk mengakhiri konflik.
Dalam sebuah wawancara dengan The Jakarta Post awal bulan ini, Jokowi meminta para pemimpin Kelompok 20 untuk menyelesaikan perbedaan mereka pada KTT di Bali akhir bulan ini, dengan harapan dapat meredakan ketegangan yang berasal dari perang Rusia-Ukraina.
Jokowi mengatakan 17 pemimpin G20 telah mengkonfirmasi kehadiran mereka dan ia akan terus mendorong mereka semua untuk datang, seraya mengatakan bahwa negara-negara berkembang “sangat menunggu” para pemimpin untuk memberikan solusi terhadap krisis pangan dan energi yang akan datang. dengan.
Perang di Ukraina telah berdampak besar pada pasokan pangan dan energi global, menyusul jeda panjang pandemi COVID-19. (ipa)