K-stans, hati-hati: Politisi mengintai sebelum pemilu

1 Agustus 2023

JAKARTA – Kandidat presiden Ganjar Pranowo dan juru kampanyenya, Walikota Surakarta Gibran Rakabuming Raka, mendapat masalah setelah mereka mengusulkan diadakannya konser K-pop di Jawa Tengah sebelum pemilu tahun depan, sebagai upaya nyata untuk menarik pemilih muda.

Ganjar, yang ditunjuk sebagai calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) pada bulan April, baru-baru ini mengatakan Gibran, yang merupakan putra sulung Presiden Joko “Jokowi” Widodo, sedang mempertimbangkan untuk mendatangkan artis K-pop ke Surakarta untuk diundang.

“(Gibran) belum tahu harus mengundang siapa. Ada saran?” Ganjar, Gubernur Jawa Tengah, mengatakan dalam Tweet tanggal 21 Juli yang telah dilihat oleh 5,3 juta pengguna Twitter.

Pesan serupa juga dimuat di laman Instagram Ganjar.

Sementara beberapa penggemar K-Pop terus menyarankan nama artis, yang lain tidak begitu menerima gagasan tersebut dan menuduh Ganjar mencoba menggunakan popularitas K-pop di negara tersebut untuk keuntungan pemilunya sendiri.

Pengguna Twitter lainnya menunjukkan kesamaan antara dugaan upaya Ganjar untuk menarik perhatian penggemar K-pop dan keterkaitan Jokowi dengan musik heavy metal selama pemilihan presiden tahun 2014.

Jokowi dikenal sebagai penggemar musik heavy metal, hal yang turut membangun citranya sebagai tokoh masyarakat menjelang pemilu 2014.

Nova Mujahid dari perusahaan konsultan big data Drone Emprit menduga Ganjar kemungkinan besar menggunakan taktik serupa. Namun meski keterkaitan Jokowi dengan metal diterima dengan baik oleh para penggemar genre ini, Ganjar gagal. Hal itu, kata Nova, mungkin karena penggemar K-pop mudah melihat Ganjar sebagai “orang luar” yang mencoba memaksakan diri masuk ke komunitas.

“Saya ragu apakah Ganjar atau (calon presiden lainnya) seperti Anies (Baswedan) dan Prabowo (Subianto) adalah penggemar K-pop sejati. Namun menurut saya hal itu tidak akan menghentikan mereka untuk beralih ke penggemar K-pop, terutama saat kita mendekati dimulainya masa kampanye (resmi),” katanya.

Jumlah penggemar K-Pop di Indonesia sangat mencengangkan. Pada tahun 2020, Jakarta Post melaporkan bahwa orang Indonesia adalah K-stan paling setia ketiga di dunia.

Meskipun idola K-pop dan selebritas di Korea Selatan tidak ikut campur dalam politik, K-stan global telah menjadi kekuatan aktivisme politik, misalnya melalui protes media sosial terhadap rasisme dan kebrutalan polisi di Amerika Serikat pada tahun 2020.

Di Indonesia, penggemar K-pop berperan penting dalam memperkuat kritik terhadap undang-undang penciptaan lapangan kerja yang kontroversial pada tahun 2020. Berkat jutaan K-stan Indonesia di Twitter, tagar seperti #MosiTidakPercaya (mosi tidak percaya), #DPRRIKhianatiRakyat (legislator mengkhianati rakyat) dan #TolakOmnibusRights (menolak RUU omnibus) telah menjadi trending topik di seluruh dunia, menurut laporan dari Drone Emprit.

Menanggapi tudingan tersebut, Ganjar menyebut rencana konser K-pop “tidak ada hubungannya dengan politik”.

“Kami menilai (konser) K-pop berpotensi meningkatkan perekonomian masyarakat Jawa Tengah, khususnya bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah serta sektor pariwisata. Tapi kalau niat kita membuat sebagian orang tidak senang, ya tidak apa-apa juga,” tulis Ganjar di Twitter.

Gibran pertama kali berbicara tentang konser K-pop di Surakarta setelah perjalanannya ke Korea Selatan pada bulan Juni. Ia tidak menyebutkan artis K-pop mana yang akan ia undang, namun ia ingin konser tersebut dilangsungkan pada bulan September sebagai bagian dari acara peringatan 50 tahun hubungan diplomatik Indonesia dengan Korea Selatan.

“Saat ini kami sedang bernegosiasi dengan agensi (aktris K-pop) agar mereka bisa (tampil) di (acara) peringatan 50 tahun (Korea Selatan-Indonesia). Kita semua masih menunggu konfirmasinya,” kata Gibran pada Juni lalu.

Setelah reaksi keras tersebut, masih belum jelas apakah artis K-pop akan tampil di Surakarta.

Ganjar dan Gibran dari PDI-P bukanlah politisi pertama yang berusaha memanfaatkan popularitas K-pop yang semakin meningkat di negara tersebut di kalangan pemilih di bawah usia 40 tahun, yang akan menjadi mayoritas pada pemilihan umum tahun depan.

Pada bulan Maret, tepat sebelum konser artis K-pop Blackpink di Jakarta, Partai Gerindra membagikan tiket untuk menyaksikan acara tersebut di Twitter. Untuk memenangkan giveaway tersebut, para penggemar harus berfoto di depan billboard yang menampilkan wajah patron Gerindra dan bakal calon presiden, Prabowo, sambil mengenakan merchandise Blackpink.

Hal ini memicu protes dari para penggemar kelompok tersebut yang menolak idola mereka ditarik ke dalam politik dalam negeri, namun Gerindra mengatakan tidak ada motif politik di balik pemberian tersebut.

Beberapa hari sebelumnya di Twitter, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mengatakan akan memberikan tiket pertunjukan Blackpink kepada mereka yang mengikuti akun Twitter partai politik tersebut dan mem-posting ulang postingan giveaway tersebut.

Pada tahun 2022, Partai Amanat Nasional (PAN) mengadakan rapat kerja nasional yang menampilkan penampilan grup K-pop lainnya, Astro.

Keluaran Hongkong

By gacor88