5 Oktober 2022
SUARA – Kementerian Kesehatan akan terus menindak dokter gigi yang tidak memiliki izin, dan mereka yang memiliki informasi tentang dokter gigi tersebut harus menghubungi pihak berwenang, kata Khairy Jamaluddin.
“Kami akan terus menggerebek (tempat mereka) ketika kami menerima informasi untuk menghentikan tindakan mereka.
“Mereka dapat didenda paling banyak R30.000 dan paling lama enam tahun penjara,” kata Menkes.
Dia mengatakan, sudah ada sekitar 10 penggerebekan sejak UU Kedokteran Gigi 2018 (UU 804) diberlakukan tahun lalu.
“Kami baru saja menggerebek dokter palsu di Setapak. Saya disadarkan bahwa Setapak adalah sarang dokter palsu,” ujarnya kepada media usai mengunjungi Klinik Gigi Bandar Botanik untuk menyaksikan proyek percontohan gigi palsu 3D.
Pada tanggal 28 September, tim penegak hukum Kementerian Kesehatan, berdasarkan informasi dari The Star, menggerebek salon kecantikan di Setapak dan menyita alat pemeriksaan gigi, tambalan gigi, dan kabel nikel-titanium yang sering digunakan untuk kawat gigi.
Selain menawarkan layanan gigi ilegal, ahli kecantikan tersebut juga diyakini telah menawarkan beberapa kursus perawatan gigi ilegal mengenai prosedur seperti veneer, obat tetes pemutih, dan suntikan plasma kaya trombosit.
Pihak berwenang mengambil komputer dengan catatan sertifikat yang diberikan kepada orang-orang yang mengikuti kursus.
Petugas gigi Kementerian Kesehatan Dr Taufik Firdaus, yang bertindak sebagai kepala petugas penggerebekan, mengatakan penyelidikan awal menemukan bahwa ahli kecantikan tersebut, yang menyangkal memiliki pembantu, tidak terdaftar di Dewan Gigi Malaysia.
Pada bulan Juli, The Star mengatakan fasilitas tersebut mengajarkan kursus kedokteran gigi sebelum memberikan sertifikat yang tidak berharga kepada “siswa”.
Sementara itu, Khairy mengatakan rata-rata 300 gigi palsu bisa diproduksi setiap bulannya melalui pilot project produksi gigi palsu dengan teknologi 3D.
Ia mengatakan, semua klinik gigi bisa dengan teknologi 3D.
Cara konvensional yang ada saat ini rata-rata hanya mampu menghasilkan 90 buah gigi palsu per bulan.
Survei Kesehatan Mulut Nasional untuk Orang Dewasa pada tahun 2010 menunjukkan bahwa satu dari empat orang dewasa di Malaysia menggunakan gigi palsu karena kehilangan gigi.
Khairy mengatakan, pasien hanya perlu datang dua kali untuk mendapatkan gigi palsu, bukan lima kali seperti sekarang.
Klinik Gigi Kuala Lumpur milik pemerintah dan Klinik Gigi Bandar Botanik sedang dalam tahap pembuktian konsep untuk proyek ini.
Khairy mengatakan pada tahun 2020, 44% pasien lanjut usia yang datang ke fasilitas Kementerian Kesehatan mendapatkan gigi palsu dalam waktu sekitar tiga bulan, sedangkan 531 laboratorium gigi masih memproduksi gigi palsu secara konvensional.
“Tetapi dengan teknologi 3D, pembuatan gigi palsu bisa dilakukan hanya dalam waktu tiga jam, mulai dari tahap pemindaian hingga tahap pencetakan dan pembersihan,” ujarnya.