‘Kami tidak bisa memberi makan anak-anak dengan harga seperti ini’: Operator kantin sekolah meminta subsidi

9 Januari 2023

PETALING JAYA – Operator kantin sekolah menyerukan kepada pemerintah untuk mengizinkan mereka membeli bahan-bahan dengan harga bersubsidi dan pembebasan lebih lanjut dari biaya sewa guna menjaga harga tetap rendah sambil menyediakan makanan yang terjangkau dan bergizi bagi anak-anak sekolah.

Dengan meningkatnya harga bahan-bahan dan terkadang kekurangan bahan makanan, mereka mengaku mengalami kesulitan, terutama ketika harga mereka terikat kontrak oleh tender kantin.

BACA JUGA: Gratis sewa selama tiga bulan bagi operator kantin sekolah untuk mengatasi kenaikan biaya

Meskipun mereka bersyukur atas pembebasan sewa yang diumumkan baru-baru ini oleh Kementerian Pendidikan, yang bersifat sementara, mereka berharap bahwa tindakan tambahan dapat dilakukan.

Sekretaris Asosiasi Operator Kantin Sekolah Malaysia, Siti Normah Md Desa, menyarankan agar operator kantin diperbolehkan membeli minyak goreng bersubsidi.

“Kami melayani anak-anak sekolah yang sebagian besar tidak mampu membeli makanan mahal. Mungkin kita harus diberikan akses terhadap beberapa bahan penting dengan harga yang disubsidi.

“Misalnya satu kilo ayam minggu lalu RM8,50, sekarang naik lagi RM2,80 menjadi RM11,30.

“Jika kita bisa membeli bahan-bahan ini dengan harga yang lebih stabil atau bersubsidi, itu akan banyak membantu kita,” katanya dalam sebuah wawancara kemarin.

Dia meminta pemerintah untuk memiliki sistem perekrutan yang lebih baik agar operator kantin sekolah dapat menekan biaya operasional mereka dan menawarkan makanan yang lebih baik bagi anak-anak sekolah.

“Kantin adalah bagian penting dari sekolah dan sebagian besar operator berada di sana bukan untuk mendapatkan keuntungan besar. Sudah sepantasnya kita memberi anak-anak sekolah kita makanan yang layak dan terjangkau yang dibuat oleh operator yang berkualitas,” tambahnya.

Siti Normah mengatakan sejak tahun 2022, lebih dari 40% dari 10.200 anggota asosiasi di seluruh negeri memilih untuk tidak melanjutkan operasi mereka di akhir kontrak, hal ini disebabkan oleh meningkatnya biaya operasional.

“Bahkan ada yang menyewa operator ‘caretaker’ sambil menunggu kontraknya habis,” ujarnya.

Operator kantin, lanjutnya, tidak bisa menyesuaikan harga sesuai keinginannya karena kisaran harga makanan, minuman, dan tarif sewa harus sesuai dengan kesepakatan tender.

“Masing-masing kontrak berlaku selama dua tahun. “Beberapa sekolah mungkin memberikan satu tahun tambahan jika kinerja operatornya baik,” katanya.

Siti Normah juga mengatakan, operator yang mengajukan tender pada tahun ajaran 2021 tahun ajaran 2022 sangat merugi akibat kenaikan harga bahan yang terus menerus.

“Tetapi untuk yang baru dan yang melanjutkan sesi baru, tender mereka akan memperhitungkan biaya yang lebih tinggi dan mereka dapat menyesuaikan harganya,” katanya.

Saat diberitakan bahwa harga makanan kantin naik 50%, Siti Normah mengatakan hal itu hanya berlaku untuk berbagai bahan pangan yang tadinya terbatas pasokannya.

“Hanya operator baru dan yang melanjutkan sesi tender antara 1 Desember 2022 hingga 30 November 2024 yang memperkenalkan harga baru. Item tersebut termasuk roti canai, yang dihargai RM1,50, dari RM1 sebelumnya karena kenaikan harga tepung dan margarin sebesar 100%.

“Beberapa kantin sekarang juga menjual ayam goreng dengan harga antara RM1,50 dan RM2, dibandingkan RM1 tahun lalu.

“Operator pada kontrak tender sebelumnya masih menjual dengan harga lama,” ujarnya seraya menambahkan bahwa harga makanan kantin masih relatif murah dan terjangkau.

“Uang jajan RM4 cukup untuk membeli nasi goreng dengan telur goreng dan segelas air di sebagian besar kantin sekolah,” ujarnya.

Namun, tambahnya, terjadi kenaikan harga, terutama untuk masakan ikan dan sayur-sayuran, hingga makanan yang disajikan kepada guru dan staf sekolah.

Meor Rasyid Meor Rahman (33), yang mengelola kantin sekolah di Cameron Highlands, menghadapi kenaikan harga barang, serta kekurangan barang-barang penting seperti gula, ayam, dan telur.

“Ketika pemasok saya tidak bisa menyediakan barang, kami harus membeli dari toko yang menjual dengan harga eceran lebih tinggi,” kata Meor Rasyid yang menyambut baik pembebasan sewa kantin yang dikeluarkan Kementerian untuk periode Januari hingga Maret.

“Saya berharap keringanan tersebut bisa diperpanjang karena banyaknya libur sekolah. Pada bulan Maret, banyak kantin sekolah juga akan ditutup karena Ramadhan.”

Kamariah Ibrahim (65), yang tinggal di Lembah Klang, berharap pemerintah bisa berbuat lebih banyak untuk membantu operator kantin.

“Tantangannya adalah kita menjual pangan dengan harga murah sesuai kontrak tender, namun kita menghadapi kenaikan biaya yang besar dari pemasok kita,” ujarnya.

judi bola

By gacor88