Kejaksaan Agung akan memeriksa menteri senior dalam penyelidikan kasus korupsi kelapa sawit

20 Juli 2023

JAKARTA – Kejaksaan Agung (Kejagung) berencana kembali mengirimkan surat panggilan kepada Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto untuk hadir sebagai saksi untuk dimintai keterangan pada Senin pekan depan dalam penyidikan kasus korupsi yang dituding berkontribusi terhadap kekurangan minyak goreng dalam negeri. tahun lalu.

Airlangga melewatkan panggilan pertamanya pada hari Selasa tanpa memberikan alasan dan setelah meminta penyidik ​​untuk menunda pemeriksaan mulai hari Senin, menurut juru bicara Kejaksaan Agung Ketut Sumedana.

“Kami berharap seluruh warga menjunjung hukum,” kata Ketut, seperti dilansir Kompas.idDitambahkannya, penyidik ​​akan melayangkan surat panggilan kedua untuk Airlangga pada akhir pekan ini.

Lima orang, termasuk seorang pejabat tinggi pemerintah, dipenjara awal tahun ini karena berkonspirasi untuk mendapatkan izin ekspor minyak sawit mentah (CPO) dan turunannya secara ilegal dari Januari 2021 hingga Maret 2022, menyusul penyelidikan Kejagung atas kasus tersebut.

Penyidik ​​saat ini berupaya untuk meminta pertanggungjawaban pidana tiga perusahaan kelapa sawit swasta atas pelanggaran dalam memperoleh izin ekspor pada saat pengiriman dibatasi.

Menurut Ketut, penyidik ​​akan meminta keterangan kepada Airlangga mengenai tata cara izin ekspor dan kebijakannya terkait ekspor CPO pada periode kasus korupsi itu terjadi.

Pemerintah memperketat ekspor CPO dan turunannya menyusul kelangkaan minyak goreng pada akhir tahun 2021.

Salah satu kebijakan baru yang diperkenalkan untuk mengatasi masalah ini adalah kebijakan Kewajiban Pasar Domestik (DMO), yang mengharuskan eksportir CPO mengalokasikan setidaknya 20 persen produknya untuk kebutuhan dalam negeri.

Pada puncak kelangkaan minyak goreng tahun lalu, Kejagung menangkap Menteri Perdagangan Internasional Indrasari Wisnu Wardhana dari Kementerian Perdagangan dan tiga eksekutif dari tiga perusahaan swasta atas tuduhan berkolusi untuk mendapatkan izin ekspor CPO kepada perusahaan-perusahaan tersebut meskipun mereka tidak memenuhi persyaratan yang ditetapkan. Persyaratan DMO. Mereka adalah Presiden Komisaris PT Wilmar Nabati Indonesia Master Parulian Tumanggor, Senior Manager Corporate Affairs Permata Hijau Group Stanley MA, dan General Manager PT Musim Mas Pierre Togar.

Kejagung juga menangkap ekonom ternama Lin Che Wei atas tuduhan membantu ketiga eksekutif tersebut mendapatkan izin ekspor secara ilegal.

Kelima orang tersebut dijatuhi hukuman penjara oleh pengadilan yang lebih rendah pada bulan Januari tahun ini. Mahkamah Agung kemudian meningkatkan hukuman mereka menjadi antara lima dan delapan tahun penjara, dan menemukan bahwa kejahatan mereka telah mengakibatkan kerugian negara sebesar Rp 6,4 triliun (US$426,5 juta).

Kejaksaan bulan lalu menetapkan tiga grup korporasi kelapa sawit, Wilmar Group yang merupakan induk perusahaan PT Wilmar Nabati Indonesia, Musim Mas Group, dan Permata Hijau Group, sebagai tersangka dalam kasus tersebut setelah menemukan indikasi bahwa ketiga eksekutif tersebut mengatasnamakan perusahaan tersebut. perusahaan-perusahaan ini. Grup Musim Mas mengatakan pada saat itu bahwa mereka menghormati proses hukum dan akan bekerja sama sepenuhnya dengan pihak berwenang. Wilmar Group mengatakan tidak ada tuntutan resmi yang diajukan terhadap mereka dan mereka sedang mencari klarifikasi mengenai masalah ini, sementara Permata Hijau tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Bulan lalu, Kejagung menyita sebagian aset perusahaan di Medan, Sumatera Utara, antara lain tanah seluas 14.687 hektare, 56 unit kapal, helikopter, jet bisnis, dan uang tunai sekitar Rp 9 miliar dalam rupiah dan mata uang asing. ke siaran pers.

Penyidik ​​pekan lalu memeriksa presiden direktur produsen CPO PT Sari Agrotama Persada, yang hanya diidentifikasi dengan inisial TM. Perusahaan ini merupakan bagian dari grup Wilmar. Penyidik ​​juga memeriksa dua pejabat kementerian perdagangan pada hari Senin. (jarum)

pengeluaran sgp pools

By gacor88