Kelompok sipil mengutuk kekerasan terhadap wartawan yang melaporkan ketua Golkar, acara partai

28 Juli 2023

JAKARTA – Aliansi Jurnalis Independen (AJI) dan Amnesty International Indonesia mengutuk serangkaian serangan dan pelecehan terhadap jurnalis yang mengecam Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, dan diskusi terkait partai tersebut baru-baru ini.

Dua jurnalis CNN Indonesia dan Kompas TV diserang oleh kelompok tak dikenal pada Rabu saat meliput perbincangan sayap pemuda Golkar di Senayan, Jakarta Pusat.

Mengaku sebagai bagian dari sayap pemuda Golkar lainnya, rombongan itu memaksa masuk ke restoran tempat acara itu akan digelar.

Salah seorang pria tak dikenal mendorong wartawan Kompas TV yang berusaha merekam keributan itu. Anggota kelompok juga meninju wajahnya dan menampar kameranya. Mereka kemudian mengambil dan melempar telepon genggam yang digunakan jurnalis CNN Indonesia untuk mengabadikan kejadian tersebut.

Dalam keributan yang berlangsung selama satu jam tersebut, para penyerang tak dikenal juga mencoba memecahkan beberapa peralatan pelaporan, seperti tripod, menurut AJI.

Almanzo Bonara dari Kelompok Gerakan Pemuda Partai Golkar (GMPG) yang menggelar diskusi Rabu itu menuduh Ketua Golkar Airlangga mengirimkan kelompoknya untuk menghentikan acara tersebut, Kompas.id melaporkan.

Salah satu pembicara dalam acara tersebut adalah Ridwan Hisjam yang terang-terangan menyerukan pencopotan Airlangga melalui Kongres Luar Biasa Golkar jelang Pilpres dan Legislatif 2024.

DPP Golkar membantah tudingan Almanzo dan mengatakan partai tidak menganggap pembahasan itu sebagai acara Golkar.

Pemimpin Redaksi CNN Indonesia Titin Rosmasari mengatakan media tersebut telah memutuskan “untuk mengambil tindakan lebih lanjut sesuai dengan hukum”.

“Wartawan kami menjalankan tugas profesionalnya untuk memberikan informasi yang relevan kepada publik sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Pers. (…) Intimidasi terhadap jurnalis melanggar hak-hak mereka yang dilindungi undang-undang,” kata Titin, Kamis.

Peristiwa Rabu itu terjadi hanya dua hari setelah salah satu pengawal Airlangga diduga mengancam akan menembak jurnalis yang mencoba mewawancarai Menteri Koordinator Perekonomian saat memasuki Gedung Kejaksaan Agung, Senin malam (Kejagung) di Jakarta usai menjalani interogasi Kejaksaan Agung.

Airlangga diperiksa penyidik ​​Kejaksaan Agung sebagai saksi dalam pemeriksaan kasus korupsi yang diduga menjadi penyebab kelangkaan minyak goreng dalam negeri tahun lalu.

Usai diinterogasi selama 12 jam, Airlangga memberikan keterangan singkat kepada pers di depan gedung Kejagung dan beberapa wartawan mengikutinya ke mobilnya untuk bertanya lebih lanjut. Ia kesulitan masuk ke dalam mobilnya karena dikepung massa dan salah satu pengawalnya diduga berteriak kepada wartawan, “Buka jalan, kalau tidak saya akan tembak kamu”.

AJI bersama Lembaga Bantuan Hukum Pers (LBH Press) mengatakan kekerasan terhadap jurnalis yang terjadi belakangan ini dapat dikategorikan sebagai penyensoran terhadap karya jurnalistik, yaitu tindak pidana dengan ancaman hukuman maksimal dua tahun penjara dan Rp 500 juta. dapat menanggungnya. (US$33.314) dalam bentuk denda.

“Kami menyerukan semua pihak untuk tidak mengintimidasi jurnalis dan mencegah pekerjaan mereka,” kata mereka, sambil menuntut pihak berwenang menyelidiki mereka yang terlibat dalam insiden tersebut dan menyarankan perusahaan media untuk mendidik jurnalis mereka tentang langkah-langkah keselamatan, terutama di tahun politik yang penuh gejolak menjelang pemilu 2024. pemilihan.

Amnesty International Indonesia, sementara itu, mengatakan setiap orang harus “melindungi kebebasan pers dan kebebasan berekspresi di negara ini”.

Kekerasan terhadap jurnalis di Indonesia masih merajalela di tengah lemahnya perlindungan terhadap kebebasan pers dan pemberlakuan undang-undang yang membatasi kebebasan sipil.

Berdasarkan laporan AJI tahun 2022, tahun lalu terjadi 61 kali penyerangan terhadap jurnalis dan media yang mengakibatkan 97 korban. Serangan tersebut berkisar dari serangan digital, kekerasan berbasis gender, penangkapan, kriminalisasi dan sensor.

Laporan tersebut mengatakan bahwa lebih dari sepertiga serangan dilakukan oleh polisi, tentara atau pejabat pemerintah.

Data Sidney

By gacor88