Kemahiran bahasa Inggris orang Korea Selatan

11 Agustus 2023

SEOUL – Seberapa baik orang Korea Selatan berbicara bahasa Inggris? Perkembangan aplikasi penerjemahan dan berkurangnya interaksi pribadi setelah pandemi mungkin menjadikan pertanyaan ini kurang penting, namun pendidikan bahasa Inggris masih menempati tempat penting dalam masyarakat Korea Selatan. Bahasa Inggris adalah bahasa wajib dari sekolah dasar hingga universitas. Banyak tes bahasa Inggris standar yang biasanya diperlukan untuk pekerjaan dan promosi di perusahaan. Sekolah taman kanak-kanak berbahasa Inggris dan jenis sekolah swasta lainnya tetap populer.

Kemahiran bahasa Inggris antar negara sulit untuk dibandingkan karena banyaknya variabel yang terlibat. Di masa lalu, media telah menggunakan skor TOEFL untuk mengukur kemahiran bahasa Inggris di berbagai negara, namun hasilnya tidak merata karena peserta TOEFL di banyak negara terbatas pada orang-orang yang berharap untuk mengejar gelar sarjana dalam bahasa Inggris. Seperti TOEFL, TOEIC tersedia di banyak negara, namun 80 persen peserta tes berasal dari Korea Selatan dan Jepang, sehingga membuat perbandingan secara luas menjadi sulit. Namun demikian, skor dari kedua tes tersebut memberikan gambaran mengenai posisi negara-negara tersebut.

Upaya yang paling ambisius adalah yang dilakukan EF Education First, sebuah perusahaan pengajaran bahasa asing yang didirikan pada tahun 1965. EF Education mengembangkan EF Standardized English Test (EF SET) dan menggunakan data tes untuk membuat EF English Proficiency Index (EF EPI), yang memungkinkan dilakukannya perbandingan internasional. Edisi terbaru EF EPI tahun 2022 memberi peringkat kemahiran bahasa Inggris di 111 negara dan wilayah.

Lalu bagaimana nasib Korea Selatan? Data TOEFL iBT tahun 2021 menunjukkan bahwa Korea Selatan berada di bawah rata-rata negara-negara Eropa, namun secara keseluruhan berada di tengah-tengah. Di antara negara-negara Asia, misalnya, skor total rata-rata Korea Selatan adalah 86, Tiongkok dan Taiwan adalah 87, dan Jepang adalah 73. Di antara negara-negara Asia, Malaysia dan Pakistan, yang keduanya memiliki sejarah pemerintahan kolonial Inggris, memiliki skor 92.

Skor TOEIC pada tahun 2022 menunjukkan kinerja Korea Selatan sedikit lebih baik dibandingkan negara tetangganya. Negara ini mempunyai skor rata-rata sebesar 675, sementara Jepang berada di peringkat 561 dan Tiongkok dengan skor 548. Di Asia, Filipina, yang memiliki sejarah pemerintahan kolonial AS, mendapat skor tinggi yaitu 749. Perancis, Jerman, Italia, dan Spanyol semuanya mendapat skor rata-rata. . skor di atas 700.

Hasil Indeks Kemahiran Bahasa Inggris EF (EF EPI) tahun 2022 menawarkan perbandingan paling akurat. Data untuk indeks laporan berasal dari lebih dari 2.100.000 orang di seluruh dunia yang mengikuti EF Standard English Test (EF SET) atau salah satu tes penempatan EF pada tahun 2021.

Dalam laporan tahun 2022, Korea Selatan berada di peringkat 36 dari 111 negara dan wilayah dan tergolong memiliki “keterampilan sedang”. Kelompok teratas, “keterampilan sangat tinggi,” didominasi oleh negara-negara Eropa, namun Singapura berada di peringkat ke-2 setelah Belanda dan Afrika Selatan di peringkat ke-12. Kelompok terbawah, “keterampilan sangat rendah”, berpusat pada negara-negara di Afrika dan Asia, dengan Laos di urutan terakhir.

Dibandingkan negara tetangganya, Korea Selatan bernasib baik di EF EPI. Peringkat negara ini lebih tinggi dibandingkan negara tetangga Tiongkok dan Jepang, keduanya termasuk dalam kelompok “keterampilan rendah”, dan lebih tinggi dibandingkan negara Asia lainnya kecuali Singapura, Filipina, Malaysia, dan Hong Kong, yang semuanya pernah mengalami pemerintahan kolonial oleh negara berbahasa Inggris.

EF EPI juga memberi peringkat kecakapan bahasa Inggris di kota-kota di seluruh dunia. Di antara kota-kota besar, Seoul termasuk dalam kelompok “high skill”, antara Paris dan Kuala Lumpur. Kota ini juga merupakan kota Asia dengan peringkat tertinggi dalam sebuah survei dan mengungguli Beijing dan Tokyo, yang berada dalam “kelompok keterampilan sedang”.

Di antara kota-kota di Korea Selatan, Daegu bergabung dengan Seoul dalam kelompok “keterampilan tinggi”. Busan, Incheon, dan Daejeon berada di grup “keterampilan sedang”, dan Ulsan berada di urutan teratas grup “keterampilan rendah”. Berdasarkan provinsi, provinsi Gyeonggi, Chungcheong Selatan, dan Gyeongsang Utara termasuk dalam kelompok “keterampilan sedang”, sedangkan provinsi lainnya termasuk dalam kelompok “keterampilan rendah” (tidak ada data untuk Provinsi Gwangju dan Jeju). Konsentrasi generasi muda dengan kecakapan bahasa Inggris yang lebih tinggi di kota-kota dan daerah sekitarnya mempengaruhi banyak perbedaan regional. Data dari Jepang menunjukkan tren serupa dimana keterampilan tertinggi terdapat di daerah perkotaan terbesar di sekitar Tokyo dan Osaka.

Tur singkat data pengujian dari seluruh dunia ini menunjukkan bahwa orang Korea Selatan cukup mahir berbahasa Inggris. Tes ini tidak berfokus pada berbicara, namun biasanya berkorelasi dengan kemahiran secara keseluruhan. Prestasi Korea Selatan semakin terpuji mengingat jarak linguistik antara bahasa Korea dan Inggris. Dengan minat dan investasi yang terus berlanjut dalam pendidikan bahasa Inggris, Korea Selatan akan segera bergabung dengan kelompok “kecakapan tinggi”.

Robert J. Fouser

Robert J. Fouser, mantan profesor pendidikan bahasa Korea di Universitas Nasional Seoul, menulis tentang Korea dari Providence, Rhode Island. Dia dapat dihubungi di robertjfouser@gmail.com. —Ed.

Data HK

By gacor88