12 Desember 2022
KUALA LUMPUR – Enam negara bagian akan mengadakan pemungutan suara mereka pada bulan September tahun depan, tetapi ini adalah permainan menebak kapan pemilihan mereka akan benar-benar dipanggil.
Apakah mereka akan diadakan secara bersamaan, seperti yang ditegaskan oleh Komisi Pemilihan (EC), atau akankah orang Malaysia mengalami hubungan yang lama dan berlarut-larut dengan penyebaran pemilihan?
Pengamat politik mengatakan jika enam negara bagian tidak sejalan mengenai waktu pemilihan negara bagian, itu bisa menjadi sangat rumit.
Lebih dari sembilan juta pemilih akan terlibat di Selangor, Penang, Negri Sembilan, Kelantan, Terengganu dan Kedah, yang tidak mengadakan pemilihan negara bagian bersamaan dengan pemilihan umum ke-15 (GE15) bulan lalu.
Keenamnya harus pergi ke tempat pemungutan suara antara Juni dan September tahun depan.
Sementara negara bagian Selangor, Penang dan Negri Sembilan yang dikuasai Pakatan Harapan mendukung diadakannya enam pemungutan suara serentak, negara bagian Kelantan, Terengganu dan Kedah yang dikuasai Perikatan Nasional, didukung oleh “gelombang hijau” di GE15, mengatakan mereka akan mengadakan pemungutan suara yang diinginkan. untuk menjaga lebih awal.
Seruan semakin keras dari beberapa pemimpin PAS dan Perikatan, termasuk anggota parlemen Arau Datuk Seri Shahidan Kassim, agar Kelantan, Terengganu dan Kedah segera mengadakan pemilihan negara bagian mereka, bahkan ada yang menyerukan segera pada momentum “gelombang hijau “harus bank.
Namun, pengamat politik telah memperingatkan bahwa jika pemilu negara bagian tidak diselenggarakan bersama, warga Malaysia akan mengalami kelelahan pemilu yang parah pada tahun 2023, belum lagi pemborosan ratusan juta ringgit.
Biaya memegang kotak suara di enam negara bagian diperkirakan mencapai R450 juta.
Analis pemilu Dr G. Manimaran mengatakan beberapa faktor penting harus dipertimbangkan oleh Pakatan dan Perikatan mengenai jendela terbaik untuk menyelenggarakan pemilu negara bagian.
Dia mengusulkan agar pemungutan suara negara diadakan pada bulan Maret setelah perayaan Tahun Baru Imlek dan setelah disetujuinya berbagai bantuan dan inisiatif anggaran 2023 pemerintah persatuan.
“Ini akan memberikan faktor perasaan senang kepada rakyat, terutama selama tahun yang penuh tantangan di depan,” katanya, seraya menambahkan bahwa jendela lainnya adalah antara April dan Juni setelah Hari Raya Aidilfitri.
Namun, dia mengatakan dia tidak bisa memastikan apakah pemilih yang tinggal di negara bagian lain akan kembali ke kampung halamannya untuk memilih.
“Jika Barisan dan Pakatan memutuskan untuk beroperasi di bawah formula pemerintah persatuan yang sama, mereka juga harus mengatur alokasi kursi dengan hati-hati,” tambahnya.
Faktor lain yang bisa berdampak adalah sidang umum Umno yang dijadwalkan pada Januari dan pemungutan suara Umno yang akan menyusul setelah itu, katanya.
Dr Oh Ei Sun, rekan senior di Singapore Institute of International Affairs, mengatakan PAS kemungkinan akan menang besar di Kelantan, Terengganu dan Kedah.
Untuk Penang, Negri, dan Selangor, menurutnya ada dua pandangan utama tentang waktu optimal penyelenggaraan pemilu negara bagian.
Di satu sisi, Oh mengatakan beberapa orang percaya bahwa lebih banyak waktu harus diberikan kepada pemerintah persatuan yang baru untuk membuktikan keberaniannya guna meyakinkan lebih banyak pemilih.
“Pandangan lain adalah semakin lama pemilihan negara bagian ditunda, semakin besar ‘gelombang hijau’,” katanya, menambahkan bahwa itu bisa menjadi tsunami besar.
Kemenangan Perikatan baru-baru ini di kursi parlemen Padang Serai di Kedah berarti sekarang memiliki total 74 kursi di Parlemen, dengan Pakatan 81 kursi.
PAS sukses besar di parlementer di GE15, merebut 49 kursi, meningkat hampir tiga kali lipat dari kinerjanya di GE14 pada 2018, ketika hanya memenangkan 18 kursi.
Pemerintah Kelantan baru-baru ini mengumumkan bahwa mereka akan memutuskan tanggal pembubaran majelis negara bagian setelah musim hujan di bulan Februari.
Masa jabatan Kelantan lima tahun dijadwalkan berakhir pada 9 Juni 2023, sedangkan Kedah hingga 4 September dan Terengganu hingga 1 September.
Masa jabatan Selangor akan berakhir secara otomatis pada 26 Agustus, sementara Penang memiliki waktu hingga 2 Agustus dan Negri hingga 2 September untuk mengadakan pemilihan negara bagian.
Ketua PAS Tan Sri Abdul Hadi Awang mengatakan partai akan menyerahkan kepada mentri besar masing-masing untuk memutuskan pembubaran majelis negara di Kelantan, Kedah dan Terengganu.
Pemerintah Selangor mengatakan siap membubarkan dewan legislatif negara bagian bersama dengan lima negara bagian lainnya pada Hari Raya tahun depan.
Selangor Mentri Besar Datuk Seri Amirudin Shari mengatakan diskusi akan diadakan dengan kepala lima pemerintah negara bagian lainnya untuk pemungutan suara serentak.
Jelang GE15 pada 19 November, Dewan Kepresidenan Pakatan memutuskan tidak membubarkan DPD Penang, Selangor, dan Negri, sedangkan PAS juga tidak membubarkan DPD Kelantan, Terengganu, dan Kedah.
Hanya Perlis, Perak, dan Pahang yang mengadakan jajak pendapat negara bagian mereka dengan GE15.
Ketua Komisi Pemilihan Tan Sri Abdul Ghani Salleh mengatakan bahwa keenam negara bagian harus mengadakan pemilihan mereka secara bersamaan.