24 Agustus 2023
PETALING JAYA – Kementerian Kesehatan akan memberlakukan pemeriksaan (pengawasan) level 4 terhadap produk makanan berisiko tinggi yang diimpor dari Jepang.
Inspeksi, yang ditujukan untuk mengetahui kandungan radioaktif, akan dilakukan di titik masuk internasional ke negara tersebut, kata Direktur Jenderal Kesehatan Datuk Dr Muhammad Radzi Abu Hassan.
Langkah ini menyusul rencana pelepasan air limbah radioaktif yang telah diolah di Fukushima mulai 24 Agustus seperti yang diumumkan oleh otoritas Jepang.
Jepang menegaskan bahwa pembuangan air limbah yang diolah telah sesuai dengan standar keselamatan Jepang untuk diterapkan secara bertahap dan mendapat persetujuan dari Badan Energi Atom Internasional (IAEA) pada 4 Juli, kata Dr Muhammad Radzi dalam pernyataannya pada Rabu. 23 Agustus).
Ia pun mengakui, isu tersebut mendapat tanggapan beragam dari berbagai negara di sekitar Samudera Pasifik.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, pada tahun 2022 hingga Juni 2023, produk berbahan dasar ikan dan ikan termasuk produk impor tertinggi dari Jepang, disusul buah-buahan, produk nabati, serta makanan dan minuman olahan dengan total nilai lebih dari RM880 juta.
Ia juga menambahkan, kontaminasi radionuklida di Malaysia dikendalikan berdasarkan Peraturan 37 Peraturan Pangan 1985.
Sementara itu, standar internasional Codex mengeluarkan General Standard for Contaminants and Toxins in Food and Feed, CXS 193-1995 sebagai pedoman pengendalian cemaran radionuklida pada pangan.
Dr Muhammad Radzi juga mengatakan Kementerian Kesehatan melalui Divisi Keamanan dan Mutu Pangan memantau produk pangan yang diimpor pada Mei 2011 hingga April 2012 menyusul insiden pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima Daiichi yang menyusul gempa Tohoku pada 11 Maret 2011.
“Program pemantauan khusus juga dilakukan pada tahun 2019, dimana total sampel yang dianalisis adalah 102 sampel, dan seluruh sampel ditemukan tidak melebihi dosis yang ditentukan,” ujarnya.
Dia menambahkan bahwa Kementerian Kesehatan menyadari kekhawatiran konsumen terhadap masalah ini, dan memastikan bahwa otoritas kesehatan melakukan pengawasan berkelanjutan di titik masuk internasional dan pasar lokal untuk memastikan keamanan pangan.
Air olahan yang disimpan di kompleks pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima Daiichi akan dilepaskan secara bertahap ke Samudera Pasifik mulai Kamis (24 Agustus).
Pengumuman pemerintah Jepang menimbulkan reaksi marah dari negara-negara seperti Tiongkok dan Korea Selatan, dan larangan sebagian impor makanan laut Jepang oleh Hong Kong dan Makau.