6 Juli 2023
SEOUL – Kepala Badan Tenaga Kerja Militer Korea Selatan mengatakan pada hari Rabu bahwa dia menentang gagasan untuk memperluas wajib militer bagi warga negara perempuan dan memperpanjang masa wajib militer bagi warga negara laki-laki yang memenuhi syarat sebagai solusi yang mungkin untuk mengatasi kekurangan tenaga kerja di militer.
“Tampaknya tidak praktis untuk memperpanjang masa dinas militer yang telah diperpendek. Menurut saya, itu tidak mungkin,” kata Lee Ki-sik, komisaris Administrasi Tenaga Kerja Militer, saat konferensi pers yang digelar di Seoul.
Pada tahun 2003, masa dinas militer dikurangi dari 26 menjadi 24 bulan sebagai upaya meringankan beban wajib militer. Sejak tahun 2018 terjadi pengurangan lagi, dengan masa layanan kini menjadi 18 bulan.
Lee juga menekankan bahwa “terlalu dini untuk mendorong wajib militer perempuan” dan menyatakan keprihatinannya untuk memulai diskusi mengenai masalah ini. Ia menjelaskan bahwa melakukan percakapan seperti itu “di saat populasi sedang menurun hanya akan memicu konflik sosial” antara laki-laki dan perempuan.
Di Korea Selatan, semua warga negara laki-laki yang berbadan sehat diwajibkan oleh hukum untuk bertugas di militer setidaknya selama 18 bulan antara usia 18 dan 35 tahun. Warga negara perempuan dibebaskan dari wajib militer.
Lee menilai fase awal penurunan sumber daya manusia militer telah selesai dan tingkat sumber daya militer saat ini akan dipertahankan hingga pertengahan tahun 2030-an.
Selama periode tersebut, militer Korea Selatan seharusnya memprioritaskan peningkatan tingkat otomatisasi sebagai cara untuk mengatasi tantangan demografis yang akan datang.
Lee juga mengatakan pada konferensi pers bahwa kantor tersebut bertujuan untuk mengurangi jumlah pengecualian dari dinas militer dan sistem layanan alternatif.
Saat ini terdapat sistem pengecualian dan layanan alternatif bagi para atlet dan artis yang telah diakui mampu memajukan gengsi nasional melalui prestasi seperti memenangkan penghargaan internasional atau kompetisi nasional.
Ketika ditanya tentang pemberian pengecualian militer kepada BTS, Lee menekankan pentingnya keadilan dan mengatakan bahwa anggota BTS harus memenuhi wajib militer mereka.
“Memang ada perdebatan mengenai apakah anggota BTS harus dibebaskan dari wajib militer berdasarkan kepentingan nasional,” kata Lee. “Namun, menurut pendapat saya, prinsip keadilan harus diutamakan daripada kepentingan nasional dalam memenuhi kewajiban dinas militer.”
Lee menekankan bahwa membiarkan anggota BTS menghindari wajib militer akan menjadi preseden negatif.
“Saya yakin BTS harus memenuhi tugas militer mereka,” kata Lee. “Ini bukan sekedar pendapat pribadi saya, melainkan cerminan dari peraturan yang ada yang diatur dalam Undang-Undang Dinas Militer.”