14 Desember 2021
TINGGI – Korea Selatan pada hari Senin menyatakan komitmennya untuk bergabung dengan Perjanjian Komprehensif dan Progresif untuk Kemitraan Trans-Pasifik, yang ditujukan untuk perjanjian perdagangan bebas multilateral di kawasan Asia-Pasifik.
Selain itu, negara tersebut meluncurkan kebijakan untuk mendorong FTA bilateral dengan lebih banyak negara, termasuk Meksiko.
Dalam pertemuan tingkat menteri, Wakil Perdana Menteri dan Menteri Keuangan Hong Nam-ki mengatakan pemerintah “berusaha mengumpulkan opini publik dan mencapai konsensus sosial” untuk bergabung dengan CPTPP.
Pemerintah sedang mencari aksesi CPTPP untuk memperluas perdagangan dan investasi dan memperkuat status Korea sebagai pedagang utama di panggung dunia, kata Hong.
CPTPP adalah versi negosiasi ulang dari Kemitraan Trans-Pasifik yang diprakarsai oleh mantan pemerintahan Obama AS. Pada tahun 2017, penggantinya Donald Trump menarik diri dari TPP, yang secara luas dilihat sebagai langkah kunci untuk melawan pengaruh ekonomi China yang berkembang.
Diluncurkan pada Desember 2018, perjanjian perdagangan multilateral telah ditandatangani oleh 11 negara – Jepang, Brunei, Singapura, Malaysia, Vietnam, Kanada, Meksiko, Peru, Chili, Selandia Baru, dan Australia.
Kesediaan Korea untuk kesepakatan itu datang tiga bulan setelah China mengajukan aplikasi untuk bergabung dengan CPTPP dalam sebuah langkah mengejutkan, dengan Taiwan mengikutinya.
Volume perdagangan kolektif oleh 11 negara yang berpartisipasi dalam CPTPP mencapai sekitar $5,7 triliun pada 2019, terhitung 15,2 persen dari total angka perdagangan dunia.
Aksesi potensial Korea ke CPTPP bisa menjadi dorongan besar untuk memperluas portofolio perdagangannya selain rencana pelaksanaan Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional.
RCEP, yang ditandatangani pada November 2020, akan mulai berlaku pada Februari 2022, saat badan legislatif Korea meratifikasi perjanjian perdagangan awal bulan ini.
Meliputi Korea, Cina, Jepang, Australia, dan Selandia Baru serta 10 anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara, RCEP adalah FTA terbesar di dunia karena 15 negara anggotanya bersama-sama menyerap sekitar 30 persen dari produk domestik bruto global.
CPTPP menyerukan tingkat keterbukaan pasar yang tinggi. Petani Korea secara aktif memprotes tawaran pemerintah, menyoroti potensi kerusakan yang sangat besar yang dapat terjadi pada sektor pertanian lokal.
Sementara itu, aksesi juga dapat memiliki efek serupa dari penandatanganan FTA dengan Jepang dan Meksiko, yang keduanya telah membuat FTA bilateral lainnya dengan Korea.
Menteri Hong juga mengatakan dalam pertemuan itu bahwa Korea akan bersiap untuk melanjutkan pembicaraan untuk perjanjian perdagangan bebas dengan Meksiko, yang merupakan salah satu dari 15 ekonomi terbesar di dunia, dan Dewan Kerjasama Teluk yang beranggotakan enam orang, termasuk Arab Saudi dan Uni Emirat Arab.