1 Juni 2023
SEOUL – Kaum muda dan paruh baya yang terisolasi akan memenuhi syarat untuk menerima layanan kesejahteraan negara mulai paruh kedua tahun ini, kata pemerintah pada hari Rabu saat meluncurkan serangkaian kebijakan kesejahteraan baru.
Orang-orang yang terisolasi secara sosial mengacu pada orang-orang yang telah terisolasi secara emosional atau fisik dari mayoritas masyarakat selama setidaknya enam bulan, menurut kementerian kesejahteraan. Termasuk mereka yang tidak bekerja dan jarang keluar rumah.
Layanan kesejahteraan, termasuk layanan komunitas dan konseling psikologis, yang sebelumnya hanya diberikan kepada orang lanjut usia dan anak-anak, akan diperluas hingga mencakup mereka yang terisolasi secara sosial, kata pemerintahan Yoon Suk Yeol.
Layanan pemerintah pertama-tama akan diberikan kepada mereka yang baru memenuhi syarat dan tinggal di 10 kota, dan kemudian diperluas secara bertahap, menurut para pejabat. Pemerintah belum menghitung jumlah penerima manfaat baru yang memenuhi syarat.
“Kami akan terus berusaha menciptakan negara kesejahteraan yang berkelanjutan dengan secara hati-hati memberikan dukungan kepada masyarakat lemah dan meningkatkan layanan kesejahteraan,” kata Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan Cho Kyu-hong pada pertemuan tersebut.
Pemerintah bertujuan untuk meningkatkan tingkat penggunaan layanan sosial menjadi 40 persen dari seluruh populasi pada tahun 2027, 7 poin persentase lebih tinggi dibandingkan tahun ini. Hal ini diharapkan dapat menciptakan 600.000 lapangan kerja di sektor layanan kesejahteraan.
Untuk meringankan beban biaya hidup bagi masyarakat yang terpinggirkan secara sosial, pemerintah juga berencana untuk meningkatkan pinjaman untuk melahirkan, mengasuh anak, pendidikan, perumahan dan perawatan medis, serta memberikan subsidi makanan dan utilitas.
Pihak berwenang juga berencana meluncurkan “layanan perawatan darurat” bagi individu ketika bantuan sangat dibutuhkan karena sakit atau cedera mendadak atau karena tidak adanya wali.
Berdasarkan rencana tersebut, rumah tangga kelas menengah juga akan dapat mengakses layanan kesejahteraan dengan biaya tertentu. Hingga saat ini, hanya rumah tangga berpendapatan rendah yang dapat menggunakan layanan tersebut, termasuk layanan penitipan anak.
Layanan penitipan anak untuk siswa sekolah dasar akan diperluas hingga pagi dan sore hari, menawarkan program berkualitas tinggi seperti olahraga, budaya, seni, dan pendidikan digital melalui kolaborasi dengan universitas lokal atau perusahaan swasta.
Pemerintah juga akan memperkuat layanan kesehatan mental bagi anak-anak dan remaja yang membutuhkan konseling dengan memperluas kriteria kelayakan dan meningkatkan frekuensi konseling.
Selain itu, pemerintah telah menetapkan tujuan untuk mengintegrasikan sistem layanan kesejahteraan serupa. Pemerintah juga berjanji untuk meningkatkan stabilitas keuangan pada dana pensiun publik, asuransi ketenagakerjaan dan asuransi kesehatan untuk generasi mendatang.