21 September 2022
SEOUL – Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol, dalam pidatonya di Majelis Umum PBB di New York pada hari Selasa, menyatakan kesediaannya untuk mengambil peran utama dalam kerja sama internasional untuk membangun tatanan internasional berdasarkan kebebasan, hak asasi manusia, dan supremasi negara. melindungi hak.
Ia berjanji untuk berpartisipasi aktif dalam upaya komunitas internasional untuk mempromosikan perdamaian dan kemakmuran bagi generasi mendatang. Dia tidak menyebut Korea Utara dalam pidatonya.
Yoon naik panggung pada Selasa sore — sekitar jam 2 pagi hari Rabu waktu Korea — dan menyampaikan pesan dalam bahasa Korea.
Yoon mengatakan masyarakat dunia sekali lagi melihat kebebasan dan perdamaian warganya terancam oleh upaya untuk mengubah status quo dengan kekerasan, dan bahwa senjata nuklir dan senjata pemusnah massal lainnya menimbulkan ancaman yang semakin besar terhadap kemanusiaan.
“Ancaman terhadap kebebasan dan perdamaian harus diatasi melalui solidaritas dan komitmen yang teguh terhadap kerangka norma-norma global universal yang dikonsolidasikan selama bertahun-tahun dalam sistem PBB,” kata Yoon.
Ketika umat manusia berupaya mempertahankan kebebasan dan membangun perdamaian abadi, peran PBB sangat diperlukan, katanya.
“Kemerdekaan yang sesungguhnya bukan sekedar terbebas dari belenggu, namun mempunyai kesempatan untuk menjalani hidup secara bermartabat,” ujarnya. “Perdamaian sejati bukanlah tidak adanya perang, namun penghapusan konflik dan permusuhan yang menghambat kemajuan bersama umat manusia dan membangun landasan bagi kemakmuran yang lebih besar.”
Presiden Yoon mengatakan bahwa Korea berkomitmen untuk memenuhi tanggung jawab dan perannya dalam melindungi kebebasan warga negara global dan kemakmuran komunitas global.
Ia menguraikan rencana kesehatan dan keamanan Korea, respons terhadap perubahan iklim dan cara mempersempit kesenjangan digital untuk berkontribusi pada kemajuan sosial dan peningkatan standar hidup komunitas internasional.
Mengingat bahwa Korea akan menjadi tuan rumah pertemuan tingkat menteri Agenda Keamanan Kesehatan Global (GHSA) di Seoul pada bulan November ini, ia menambahkan bahwa Korea akan meningkatkan kontribusinya terhadap Dana Global untuk memerangi AIDS, TBC dan Malaria.
Untuk membantu menjembatani kesenjangan digital, beliau mengumumkan transfer internasional dan pembagian teknologi digital e-Government di Korea, serta pembagian infrastruktur pendidikan dan investasi internasional di sektor teknologi digital.
“Saat kita mencari jawaban atas krisis global yang kita hadapi, kelangsungan sistem PBB dan arsitektur norma-norma global yang universal sedang diuji,” kata Yoon. “Krisis yang kita hadapi hanya akan terselesaikan ketika kita berdiri kokoh dalam solidaritas untuk berbagi nilai universal kebebasan dan bekerja sama untuk mempertahankan dan menyebarkan kebebasan kita.”