Krisis minyak kedelai: Pemerintah Bangladesh menyerang para penimbun

11 Mei 2022

DHAKA – Shovon Das yang marah berjalan pulang kemarin sore dengan sebotol minyak kedelai berukuran lima liter dari Shaheb Bazar di kota Rajshahi. Dia membayar Tk 985 meskipun pemerintah menetapkan harganya sebesar Tk 760.

Shovon beruntung bertemu dengan tim dari Direktorat Perlindungan Hak Konsumen Nasional (DNCRP) yang membawanya kembali ke pengecer dan memaksa pemilik toko untuk mengembalikan sejumlah uang tambahan yang telah diambilnya dari Shovon.

Tim juga mendenda pemilik toko sebesar Tk 5.000.

Sejak Senin, polisi dan anggota DNCRP telah menggerebek pasar untuk menghentikan pedagang yang menjual minyak kedelai secara berlebihan.

Beberapa pedagang secara ilegal menimbun minyak nabati dan menciptakan krisis buatan dan banyak dari mereka tertangkap ketika mereka mulai menjual minyak dengan harga lebih tinggi, kata para pejabat yang berkepentingan.

Hasan Al Maruf, asisten direktur DNCRP di Rajshahi, mengatakan para pedagang yang tidak bermoral kini menjual minyak kedelai yang mereka beli sebelumnya dengan harga lebih rendah.

Sekretaris Asosiasi Pengilangan Minyak Nabati dan Produsen Vanaspati Bangladesh, Nurul Islam Mollah, mengatakan dalam siaran pers kemarin bahwa asosiasi tersebut akan mengambil tindakan terhadap anggotanya jika mereka terbukti terlibat dalam praktik tersebut.

Data kemarin dari Trading Corporation of Bangladesh menunjukkan bahwa minyak kedelai non-botol dijual dengan harga Tk 192 per liter dibandingkan harga yang ditetapkan negara sebesar Tk 180 per liter. Minyak kedelai dalam kemasan dijual seharga Tk 200 dibandingkan tarif pemerintah sebesar Tk 198; minyak sawit non-botol dijual seharga Tk 178 per liter dengan harga Tk 172.

Tim DNCRP yang membantu Shovon menggerebek toko salah satu Humayun Kabir yang mengaku tidak memiliki stok minyak kedelai. Namun, tim menemukan 132 botol berukuran lima liter di gudangnya.

Mereka mendenda Kabir Tk 20.000 dan satu lagi di Bahrampur Bazar Tk 50.000 karena pengisian berlebihan.

Sebuah tim polisi di Baneswar Bazar Rajshahi menyita 93.000 liter stok minyak kedelai ilegal.

Aparat penegak hukum menyita 20.400 liter minyak dari seorang pedagang di Bagmara pada Senin malam dan 6.000 liter lagi kemarin dari gudang saudara pedagang tersebut.

Di Mohadevpur, Naogaon, tim DNCRP lainnya menangkap Masudur Rahman, seorang pedagang TCB, yang menjual minyak kedelai dalam kemasan TCB sebagai minyak non-botol.

Tim menyita 70 botol berukuran dua liter dari toko Masudur dan mengenakan denda sebesar Tk 10.000.

Selama 10 hari terakhir, pejabat DNCRP di Kushtia telah menemukan 40.000 liter minyak nabati.

Di Ullapara, Sirajganj, tim DNCRP mendenda tiga pedagang sebesar Tk 17.000 dan menyita 6.000 liter minyak nabati.

Tim DNCRP mendenda Shyamol Dutta, seorang pedagang kelontong di Ishwardi, Tk 20.000 karena menyimpan 18.244 liter minyak nabati secara ilegal.

Di Gazipur, tim DNCRP menyita 2.056 liter minyak kedelai dari sebuah toko di kawasan Board Bazar dan mendenda pemilik toko Monir Hossain Tk 2 lakh.

Pihak berwenang mengatur penjualan seluruh minyak yang diperoleh di MRP.

link demo slot

By gacor88