Malaysia memperkenalkan pedoman fleksibel untuk bekerja dari rumah

29 Maret 2022

KUALA LUMPUR – Tanggung jawab untuk menyusun pedoman praktik kerja dari rumah (WFH) akan dikembalikan kepada pemberi kerja dan individu setelah negara ini memasuki tahap endemi pada tanggal 1 April, kata Khairy Jamaluddin.

Menkes menyampaikan mulai bulan depan tidak ada lagi pembatasan kapasitas tenaga kerja.

“Kami akan menyerahkan kepada pengusaha untuk mengeluarkan pedoman mereka sendiri.

“Sekarang sudah ada pengusaha yang berpindah permanen ke praktik WFH.

“Tetapi ada juga pengusaha yang melihat situasi, misalnya jika banyak pekerjanya yang terkena Covid-19, maka WFH akan didorong,” ujarnya dalam konferensi pers usai peluncuran International Institute for Global Institute for Global Economics di United Nations University. Buku kesehatan berjudul Systems Thinking Analysess For Health Systems Policy And Systems Development: A Malaysian Case Study kemarin.

Di tengah puncak pandemi, pengusaha didorong untuk mengadopsi konsep WFH atau merotasi pekerja non-esensial untuk memerangi penyebaran Covid-19.

Presiden Asosiasi UKM Malaysia Ding Hong Sing mengatakan sudah waktunya bagi karyawan untuk bekerja dari pabrik dan kantor, dan menambahkan bahwa beberapa perusahaan sudah beroperasi dengan kapasitas 100% di lokasi.

“Jika ada kasus positif Covid-19 di kantor atau pabrik bisa tutup selama tujuh hari dan sementara WFH,” ujarnya.

“Kalau ada kasus positif, kami hapus semuanya,” imbuhnya.

Namun, Ding mengatakan pengujian rutin merupakan salah satu prosedur operasi standar (SOP) Covid-19 yang harus diterapkan di tempat kerja.

Penjabat presiden Kongres Serikat Buruh Malaysia Mohd Effendy Abdul Ghani juga setuju, dengan mengatakan ini adalah waktu yang tepat bagi karyawan untuk kembali ke tempat kerja karena sebagian besar telah divaksinasi sepenuhnya.

“Perbatasan kami terbuka. WFH sepertinya sudah tidak relevan lagi,” ujarnya.

Meski demikian, Mohd Effendy mengatakan penting bagi karyawan untuk mematuhi seluruh SOP.

Presiden Federasi Produsen Malaysia Tan Sri Soh Thian Lai mengatakan yang terbaik adalah menyerahkan pilihan penerapan WFH atau sistem kerja bergilir kepada pemberi kerja berdasarkan penilaian risiko masing-masing.

“Sebagian besar perusahaan telah mengadopsi rencana kesinambungan bisnis dengan pendekatan multifaset dalam hal operasional kerja yang berfokus pada percepatan penerapan otomatisasi, kecerdasan buatan, dan digitalisasi.

“Hal ini telah membantu mereka menjalankan aktivitas inti dari jarak jauh, mengurangi kebutuhan kehadiran fisik pekerja atau menurunkan kepadatan pekerja untuk proses produksi tertentu,” katanya.

Soh mengatakan sistem kerja hybrid seperti ini akan memungkinkan beberapa tugas dilakukan secara jarak jauh dari rumah, dengan tetap menjaga tingkat produktivitas sehingga operasional bisnis dapat berjalan lancar.

Ia juga meminta pemerintah untuk mendukung pengaturan kerja yang lebih fleksibel dengan memastikan bahwa undang-undang ketenagakerjaan disesuaikan dengan mempertimbangkan pengaturan tersebut.

Melissa Norman, pendiri dan direktur pelaksana perusahaan solusi bakat Aisling Group, mengatakan ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan untuk memastikan bisnis memasuki tahap baru “secara bertahap, penuh pertimbangan, dan fleksibel”.

Dari aspek talenta, Melissa mengatakan peningkatan turnover bukanlah satu-satunya kekhawatiran.

“Dengan banyaknya orang yang memulai pekerjaan baru selama masa lockdown penuh dan tidak memiliki kesempatan untuk bertemu dengan anggota tim mereka, perusahaan perlu mempertimbangkan untuk membangun kembali budaya perusahaan dan membangun hubungan antar karyawan,” katanya.

“Transisi ini mungkin juga mengharuskan pengusaha untuk melihat kebijakan dan praktik yang mungkin perlu diubah atau ditingkatkan,” tambahnya.

Terkait aspek keselamatan, ia mengatakan pandemi ini tidak boleh dianggap enteng, meski situasi akan segera dianggap cukup aman bagi karyawan untuk kembali ke lingkungan kerja fisik.

Ahli epidemiologi Universiti Putra Malaysia Assoc Prof Dr Malina Osman mengatakan operasi di tempat dengan kapasitas penuh akan bergantung pada faktor-faktor seperti status vaksinasi dan sistem ventilasi di tempat tersebut.

“Kalau situasi mendukung berarti semua sudah selesai vaksinasi, termasuk booster dan ventilasinya baik.

Ditambah lagi kalau tes skrining mandiri itu banyak, maka kita bisa izinkan kapasitasnya penuh, ujarnya.

Banyak perusahaan telah mengadopsi gaya kerja jarak jauh dan hibrida sejak perintah pembatasan pergerakan diberlakukan pada Maret 2020.

game slot pragmatic maxwin

By gacor88