5 Januari 2023
KUALA LUMPUR – Perekonomian Malaysia berada pada posisi yang kuat untuk menarik investasi berkualitas, kata Menteri Perdagangan dan Industri Internasional Tengku Datuk Seri Zafrul Abdul Aziz.
Dalam sebuah wawancara dengan CNBC pagi ini, dia mengatakan bahwa meskipun tantangan masih ada akibat ketidakpastian ekonomi global, langkah Tiongkok untuk membuka kembali perbatasannya minggu depan menjadi pertanda baik bagi Malaysia, karena Tiongkok adalah mitra dagang terbesar negara tersebut.
“Langkah ini akan membantu ekspor dan perekonomian kita. Di tingkat lokal, upaya untuk fokus pada prinsip-prinsip lingkungan hidup, sosial dan tata kelola perusahaan (ESG) di sektor-sektor utama, meningkatkan kemudahan melakukan bisnis dan meningkatkan rantai nilai di sektor-sektor yang menjadi keahlian kami juga akan membantu memitigasi dampak global yang menghambat pertumbuhan ekonomi. angin sakal. .
“Malaysia memperkirakan pertumbuhan empat persen pada tahun 2023. Angka (pertumbuhan) kita terlihat bagus, inflasi empat persen dan tingkat pengangguran 3,6 persen,” ujarnya.
Tengku Zafrul menambahkan, Malaysia diperkirakan akan mencatatkan pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) sebesar 8,0-9,0 persen pada tahun 2022.
Selama sembilan bulan pertama tahun 2022, perekonomian negara tersebut tumbuh sebesar 9,3 persen, katanya, seraya menambahkan bahwa negara tersebut mencatat pertumbuhan PDB sebesar 14,2 persen pada kuartal ketiga tahun 2022 di tengah permintaan domestik dan eksternal yang kuat serta pasar tenaga kerja yang membaik.
Tengku Zafrul dalam wawancaranya juga mencatat beberapa potensi kekhawatiran yang dapat mempengaruhi prospek pertumbuhan ekonomi global, yaitu pengetatan moneter dan fiskal, ketegangan global seperti perang Ukraina-Rusia yang mengganggu rantai pasokan, serta kapasitas eksportir dalam memenuhi pasar ESG. persyaratan . .
CPTPP untuk melanjutkan
Menteri mengatakan pemerintah persatuan, yang dipimpin oleh Perdana Menteri Datuk Seri Anwar Ibrahim, sangat berkomitmen terhadap partisipasi bangsa dalam Perjanjian Komprehensif dan Progresif untuk Kemitraan Trans-Pasifik (CPTPP), yang akan mulai berlaku pada 29 November 2022. Malaysia.
Menanggapi pertanyaan apakah akan ada evaluasi ulang baru terhadap perjanjian perdagangan 11, Tengku Zafrul mengatakan bahwa Perdana Menteri sendiri telah menandatangani semua perjanjian administratif yang diperlukan untuk memastikan bahwa ekspor dan impor dapat dilanjutkan berdasarkan perjanjian yang diratifikasi.
“Tentunya ada beberapa permasalahan yang diangkat oleh berbagai kalangan dan kami telah mengatasinya dengan mengambil sejumlah tindakan untuk memitigasi beberapa kekhawatiran tersebut, sehingga kami sangat berkomitmen untuk berpartisipasi di dalamnya,” ujarnya.
Ringgit akan semakin menguat
Ketika ditanya apakah kondisi terburuk sudah berakhir bagi ringgit, yang telah terdepresiasi sebesar enam persen pada tahun 2022, Tengku Zafrul mengatakan ia optimis bahwa mata uang lokal akan terus menguat pada tahun 2023, mengingat perkiraan pertumbuhan Malaysia untuk tahun ini.
“Saya pikir poin kuncinya di sini adalah apa yang akan terjadi pada dolar AS. Dari sudut pandang saya, dolar (AS) menurut saya sudah mencapai level yang nyaman,” tambahnya. – Bernama