5 Juli 2023
MANILA – Presiden Ferdinand “Bongbong” Marcos yakin darurat kesehatan COVID-19 di Filipina telah dicabut secara “de facto”.
Dalam konferensi pers hari Selasa, Menteri Kesehatan Teodoro Herbosa menyebutkan pilihan presiden untuk menjadikan penggunaan masker sebagai opsional.
Selama wawancara penyergapan di Malacañang, Herbosa ditanya tentang sikap Presiden atas rekomendasinya untuk mencabut keadaan darurat kesehatan masyarakat.
“Katanya secara de facto kita seperti di dalam lift, kan? Jadi sekarang, penggunaan masker itu opsional, kan?” Kata Herbosa mengacu pada presiden.
(Dia bilang itu seperti sudah dicabut secara de facto, kan? Itu sebabnya masking sekarang menjadi opsional.)
PERHATIKAN: Menurut kepala DOH Teodoro Herbosa, Presiden Ferdinand Marcos Jr. bahwa COVID-19 telah berhasil dihilangkan secara “de facto” dan hanya diperlukan perintah resmi. | @JMangaluzINQ pic.twitter.com/C73HcyxNtH
— Penyelidik (@inquirerdotnet) 4 Juli 2023
Herbosa mengatakan, Kementerian Kesehatan tinggal menunggu deklarasi resminya. Ketika ditanya kapan perintah resmi dari presiden akan diumumkan, dia berkata: “Segera.”
“Mandatnya kepada saya adalah untuk pulih dari COVID dan memulihkan perekonomian. Kami kehilangan banyak perekonomian karena pembatasan ini,” kata Herbosa.
Dalam konferensi pers tersebut, Herbosa mengatakan bahwa Satuan Tugas Antar Lembaga (IATF) untuk Penanganan Penyakit Menular yang Muncul (Emerging Infectious Diseases) telah merekomendasikan agar keadaan darurat dicabut, namun Kantor Kepresidenan harus mengkaji lebih lanjut usulan tersebut. .
“IATF telah merekomendasikan pencabutan tersebut, namun saya pikir kantor kepresidenan harus mempelajari hal-hal tertentu yang merupakan konsekuensi dari pencabutan tersebut secara resmi. Salah satunya masalah vaksin, karena EUA—Emergency Use Authorization—untuk mendapatkan bivalen,” kata Herbosa.
Namun, Herbosa mencatat bahwa Pfizer telah menerima sertifikat registrasi produk dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) sehingga vaksin bivalen tersedia secara komersial.
“Penundaannya adalah Pfizer sedang mencari pengecer yang memiliki freezer -70°, karena memerlukan penyimpanan dengan rantai dingin,” kata Herbosa.
(Satu-satunya penundaan adalah Pfizer sedang mencari pengecer dengan freezer -70° karena memerlukan penyimpanan rantai dingin.)
Kepala kesehatan mengatakan tanggung jawab pengadaan freezer semacam itu mungkin berada pada apotek rumah sakit atau administrator daerah. Herbosa mengatakan, ada kemungkinan vaksin monovalen masih bisa diberikan secara gratis ketika keadaan darurat kesehatan telah usai.
“Masih bisa kita distribusikan, saya kira masih berlaku sebagai dosis booster. Permintaan terbesar saat ini adalah vaksin bivalen karena merupakan versi yang lebih baik. Varian omikronnya juga semua,” ujarnya.
Namun, Herbosa mengatakan masyarakat harus tetap melindungi diri mereka sendiri, meski keadaan darurat dicabut.
“Kamu masih harus melindungi dirimu sendiri. Saya pikir peringatan kesehatan masyarakat adalah Anda tetap harus melindungi diri sendiri jika Anda rentan, dan Anda masih harus mendapatkan vaksin jika ingin dilindungi secara khusus,” kata Herbosa.
Ini adalah kisah yang berkembang.