Memutuskan untuk membawa hubungan bilateral ‘ke tingkat yang lebih tinggi’, kata Bilawal

6 Juni 2023

ISLAMABADPakistan dan Irak telah memutuskan untuk meningkatkan hubungan bilateral “ke tingkat yang lebih tinggi dan memperluas kerja sama di berbagai bidang”, kata Menteri Luar Negeri Bilawal-Bhutto Zardari setelah pertemuannya dengan Presiden Irak Abdul Latif Rashid pada hari Senin.

“Hari ini saya meminta Yang Mulia Dr. Abdul Latif Jamal, Presiden Irak. Memutuskan untuk membawa hubungan Pakistan-Irak ke tingkat yang lebih tinggi dan memperluas kerja sama di berbagai bidang termasuk berbagi keahlian di bidang air, pertanian dan memperkuat kerja sama pertahanan dan perdagangan bilateral,” cuit Bilawal , yang tiba di Bagdad hari ini untuk kunjungan tiga hari.

Secara terpisah, Radio Pakistan melaporkan bahwa kedua pejabat tersebut “menghargai hubungan bilateral dan sepakat untuk memperluas kerja sama yang saling menguntungkan”.

Bilawal juga mengunjungi Perdana Menteri Irak Mohammed Shia al-Sudani pada hari pertama kunjungannya dan mengatakan setelah pertemuan bahwa mereka membahas berbagai masalah termasuk peningkatan perdagangan bilateral, pembentukan komisi menteri gabungan, pembangunan kembali infrastruktur Irak, konektivitas, zaireen (peziarah) dan meningkatkan kontak antar masyarakat dan bisnis”.

Radio Pakistan sebelumnya melaporkan bahwa kedua negara telah sepakat untuk lebih memperkuat hubungan bilateral.

“Kesepahaman” antara kedua negara dicapai dalam pertemuan antara Bilawal dan rekannya dari Irak, Dr Fuad Hussein, kata laporan itu.

Stasiun penyiaran pemerintah mengutip Bilawal yang mengatakan bahwa “Pakistan memelihara hubungan persaudaraan yang mendalam dengan Irak”.

“Selama pertemuan tersebut, kedua belah pihak bertukar pandangan mengenai berbagai aspek hubungan diplomatik antara Pakistan dan Irak,” tambah laporan itu.

Dalam sebuah tweet, Bilawal mengatakan dia senang bertemu Hussein dan dia melakukan “diskusi luas mengenai semua masalah”.

“Saya berterima kasih kepada pemerintah Irak atas dukungannya dalam pembukaan konsulat Pakistan di Najaf,” tambahnya. Menteri menekankan bahwa kedua belah pihak menandatangani nota kesepahaman penting (MoU) dan memutuskan untuk membuka “potensi besar dalam kerja sama bilateral yang dinamis”.

Mengulangi harapan untuk memperkuat hubungan bilateral dalam konferensi pers bersama dengan Hussein, Bilawal mengatakan kedua negara “menikmati hubungan yang telah berlangsung puluhan tahun dan mereka selalu mendukung satu sama lain pada saat dibutuhkan”.

Kementerian Luar Negeri (FO) menyebut kedua perjanjian tersebut terkait dengan peningkatan kerja sama kebudayaan dan penghapusan visa pada paspor diplomatik dan dinas.

Bilawal melakukan kunjungan pertamanya ke Irak atas undangan Hussein, yang juga menjabat Wakil Perdana Menteri Irak.

Setibanya di Bagdad, ia diterima oleh Wakil Menteri Luar Negeri Irak, Mohammed Hussein Bahral Uloom, Duta Besar Pakistan untuk Irak Ahmed Amjad Ali dan pejabat Kedutaan Besar Pakistan lainnya.

FO tersebut membagikan foto Bilawal tiba di Bagdad, disambut pejabat Irak, serta bertemu Bahral Uloom dan Hussein.

Radio Pakistan juga membagikan video yang menunjukkan sekilas kedatangan Bilawal dan interaksinya dengan pejabat Irak.

Kunjungan sang menteri ke Irak merupakan perjalanan terakhirnya, setelah sebelumnya ia menghadiri pernikahan kerajaan di Yordania atas undangan keluarga kerajaan Yordania.

Dalam pernyataan resmi yang dirilis pekan lalu, FO menyebutkan Menlu akan bertemu dengan pimpinan Irak. Menurut FO, “perjanjian penting” akan ditandatangani selama kunjungan tersebut.


Singapore Prize

By gacor88