3 Agustus 2023
BANGKOK – Kekeringan akibat fenomena El Nino dapat menyebabkan harga pangan naik, kata beberapa ekonom pada hari Rabu.
Kepala kantor penelitian CIMB Thai Bank, Amornthep Chawla, mengatakan kekurangan pangan menjadi perhatian karena dapat menyebabkan kenaikan harga pangan global.
India telah menghentikan ekspor berasnya, katanya, seraya menambahkan bahwa harga beras dan produk pertanian lainnya bisa semakin meningkat di tengah permasalahan pertanian.
“Penting untuk melihat apakah pemerintahan baru Thailand akan mengalokasikan anggaran atau memulai langkah-langkah untuk membekukan harga produk,” katanya.
Dia menambahkan bahwa pemerintahan baru harus meringankan penderitaan petani dan masyarakat berpenghasilan rendah, karena mereka akan lebih terkena dampak kenaikan harga pangan dibandingkan negara lain.
Meskipun kenaikan harga pangan tidak akan berdampak besar terhadap inflasi, Amornthep memperkirakan inflasi akan meningkat karena meningkatnya permintaan sebagai respons terhadap pemulihan ekonomi dan langkah-langkah stimulus ekonomi pemerintah, seperti langkah menaikkan upah minimum harian.
Tahun ini, kami memperkirakan produk domestik bruto (PDB) Thailand akan meningkat sebesar 3,3% karena pertumbuhan pariwisata, katanya. Namun, petani akan terkena dampak inflasi, sehingga membuat mereka tidak bisa mendapatkan kualitas hidup yang lebih baik, tambahnya.
Somprawin Manprasert, kepala ekonom di Economic Intelligence Center (EIC), mengatakan kenaikan harga pangan dapat mempengaruhi ketahanan pangan.
Meski Thailand bisa menanam padi, katanya, negara tersebut bisa terkena dampak kenaikan harga produk olahan, seperti roti.
Dia menambahkan, inflasi tidak akan turun tajam karena makanan menyumbang 38,2% dari keseluruhan inflasi.
Daya beli masyarakat dapat terpengaruh oleh kenaikan biaya hidup, katanya, seraya menambahkan bahwa mereka yang berpenghasilan kurang dari 15.000 baht per bulan akan paling menderita.
Dia memperkirakan perekonomian Thailand akan menghadapi beberapa tantangan tahun depan karena perlambatan ekspansi ekonomi akibat kenaikan suku bunga, kekeringan dan kekurangan pangan.
Perekonomian Thailand diperkirakan akan tumbuh sebesar 3,6% tahun depan dibandingkan ekspektasi tahun ini sebesar 3,9%, tambahnya.
Kepala Ekonom Kasikorn Research Center Burin Adulwattana mengatakan banyak masyarakat yang khawatir dengan kekurangan pangan akibat fenomena El Nino.
Ia memperkirakan ketidakpastian akan terus berlanjut hingga tahun depan, karena kekurangan pangan dapat menyebabkan kenaikan harga produk. Dia menambahkan masyarakat harus mewaspadai kekeringan tahun depan karena dapat mempengaruhi produktivitas beras Thailand.
“Meskipun India adalah satu-satunya negara yang menghentikan ekspor beras, hal ini telah menimbulkan kepanikan di kalangan masyarakat,” katanya.
Kepala Ekonom Krungthai Compass Phacharaphot Nuntramas mengatakan kekurangan pangan masih belum menjadi kekhawatiran karena beberapa negara masih mampu mengekspor pangan.
Namun, ia memperkirakan kekurangan pangan akan menyebabkan inflasi pada akhir tahun ini jika situasi kekeringan memburuk, dan menambahkan bahwa harga pangan segar akan naik.
Wakil Ketua Kamar Dagang Thailand, Wisit Limluecha, mengatakan industri makanan menghadapi berbagai tantangan mulai dari perlambatan ekonomi, inflasi, kenaikan harga bahan bakar, dan fenomena El Nino.
Ia memperkirakan perlambatan ekonomi akan memburuk pada paruh kedua tahun ini, dan menambahkan bahwa banyak negara telah terkena dampak inflasi, terutama negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah.