9 Februari 2022
PHNOM PENH – Kerajaan berkomitmen untuk melanjutkan kerja sama dengan negara-negara anggota ASEAN lainnya dan mitra untuk mempertahankan keberhasilan blok tersebut, kata seorang pejabat senior pertahanan nasional Kamboja, ketika mitra-mitra ASEAN bertemu di Phnom Penh untuk membahas tantangan keamanan regional.
Pernyataan tersebut disampaikan dalam pertemuan Kelompok Kerja Pertemuan Pejabat Senior Pertahanan ASEAN (ADSOM WG) pada 7 Februari di hadapan ketua kelompok kerja dari 10 negara anggota.
Lay Chenda – Wakil Direktur Jenderal Politik dan Luar Negeri Kementerian Pertahanan Nasional dan Ketua ADSOM WG Kamboja – memuji Brunei atas keberhasilannya menyelenggarakan Pertemuan Menteri Pertahanan ASEAN (ADMM) dan konferensi terkait pada tahun 2021, menurut pada siaran pers kementerian tertanggal 7 Februari.
Berdasarkan pencapaian yang diraih ketua ADMM kami, Kamboja akan terus bekerja sama dengan negara anggota lainnya dan seluruh mitra untuk mencapai aspirasi ASEAN untuk perdamaian, keamanan, dan kemakmuran, ujarnya.
ADSOM WG, yang diselenggarakan di gedung administrasi baru kementerian, akan diadakan selama dua hari – dari tanggal 7 hingga 8 Februari – dengan tema “Solidaritas untuk Keamanan yang Harmonis”.
Chenda menyampaikan rasa syukurnya Kamboja bisa menjadi tuan rumah ADSOM WG setelah hampir dua tahun absennya pertemuan tatap muka akibat pandemi Covid-19.
Ia menilai kehadiran para pejabat senior pertahanan ASEAN tersebut merupakan wujud dukungan kuat terhadap Kamboja sebagai tuan rumah pertemuan ADMM pada tahun 2022, dan bukti keinginan negara-negara anggota untuk memperkuat kerja sama pertahanan ASEAN demi kebaikan bersama.
Para pejabat pertahanan membahas inisiatif-inisiatif untuk dipertimbangkan dan disetujui oleh para menteri pertahanan ASEAN di ADMM pada bulan Juni, namun mengingat singkatnya waktu untuk berdiskusi, “diskusi yang disengaja diperlukan untuk memperluas inisiatif-inisiatif ini dan mencerminkan kebutuhan nyata akan kerja sama praktis untuk mengatasi tantangan-tantangan saat ini dan masa depan. ,” kata Chenda.
Pada pertemuan tersebut, Kamboja dan Singapura menyusun visi bersama ASEAN tentang peran negara-negara anggota dalam mencegah Covid-19 dan mendukung pemulihan pascapandemi.
Berjudul “Phnom Penh Outlook”, dokumen tersebut akan bermanfaat bagi lembaga pertahanan ASEAN dalam upaya mereka mengatasi tantangan pandemi dan pemulihan di kawasan, kata Chenda.
Heng Kimkong, peneliti senior di Pusat Pembangunan Kamboja, mengatakan kepada The Post pada tanggal 7 Februari bahwa peran Kamboja sebagai ketua ASEAN berarti negara ini memainkan peran penting dalam meningkatkan kerja sama di antara semua negara anggota di berbagai bidang, termasuk perdamaian dan keamanan.
“Kamboja telah aktif dalam mempromosikan multilateralisme dan harus terus bekerja sama dengan negara-negara di kawasan untuk menjaga dan meningkatkan perdamaian regional dan global,” ujarnya.