31 Juli 2023
JAKARTA – Bahkan bagi orang Indonesia yang sering bepergian, paspor hanyalah langkah awal untuk bepergian ke luar negeri. Mereka masih harus meluangkan waktu untuk mengurus visa sejumlah tujuan, bahkan untuk kunjungan singkat sekalipun.
Muhammad Rizki Hadi Putra (31) berencana berlibur enam hari ke Sydney, Australia bersama istrinya pada pertengahan Agustus mendatang.
Dia mempersiapkan segalanya mulai dari membeli tiket pesawat dan melakukan reservasi hotel hingga mengajukan permohonan visa pengunjung Australia secara online, yang menghabiskan biaya sekitar Rp 2 juta (US$132,3). Namun permohonan visanya ditolak.
Bagi Rizki yang merupakan seorang wiraswasta di bisnis properti, penolakan tersebut merupakan sebuah kejutan karena ia sudah pernah ke Eropa, Jepang, Korea Selatan, dan beberapa negara ASEAN untuk berlibur dan perjalanan bisnis sejak ia mendapat paspor Indonesia pada tahun 2014.
“Saya kecewa karena baru pertama kali mengajukan visa turis dan ditolak karena dana tidak mencukupi. Mungkin saya dicurigai berniat bertahan,” kata Rizki Jakarta Post pada hari Kamis.
Ia mengaku kehilangan sekitar Rp 15 juta dalam prosesnya karena tiket pesawat dan reservasi hotelnya tidak dapat dikembalikan.
Indeks Paspor Henley terbaru, yang dirilis pada tanggal 18 Juli oleh perusahaan konsultan imigrasi Inggris Henley & Partners, menemukan bahwa masyarakat Indonesia menikmati akses bebas visa ke 70 negara dan tujuan. Hal ini menempatkan negara tersebut, bersama dengan Tunisia dan Zambia, pada peringkat 77st dalam indeks yang memeringkat 199 negara berdasarkan jumlah destinasi yang boleh dikunjungi warganya tanpa visa.
Meski menjadi negara terbesar di Asia Tenggara, kekuatan paspor Indonesia masih kalah dengan negara tetangga.
Singapura memiliki paspor paling kuat di dunia tahun ini. Hal ini memungkinkan akses bebas visa ke 195 tujuan global, melampaui Jepang.
Sedangkan Malaysia berada di peringkat ke-11stterikat dengan Liechtenstein, dengan akses bebas visa ke 180 tujuan, sementara Thailand berada di peringkat ke-68stsetara dengan Tiongkok yang memiliki 80 negara tujuan bebas visa.
Timor-Leste, negara muda yang berharap bisa masuk ASEAN tahun ini, berada di peringkat ke-59st dengan 94 tujuan bebas visa.
Fathin Pangestu (28), seorang pekerja swasta di Jakarta, berangkat ke Italia untuk perjalanan bisnis selama empat hari pada bulan Juni. Dia mengajukan permohonan visa dan disetujui dalam waktu sekitar empat hari.
Meski begitu, Fathin merasa pengajuan visa untuk kunjungan singkat terlalu memakan waktu dan berpotensi mahal. Ia harus melakukan reservasi hotel dan membeli tiket pesawat terlebih dahulu sebagai bukti niatnya untuk bepergian dan kembali meski ada ketidakpastian apakah visanya akan disetujui atau tidak.
“Sebagai pegawai di perusahaan yang bergerak di bidang produk impor, perjalanan bisnis ke luar negeri cukup sering dilakukan. Dan sangat menegangkan jika harus meluangkan waktu untuk mengurus visa,” kata Fathin, Selasa.
Sementara untuk wisata rekreasi, Fathin memilih negara-negara ASEAN karena hambatan masuknya rendah.
Seluruh negara anggota ASEAN memperbolehkan pemegang paspor Indonesia masuk bebas visa.
Ratih Islamiy Sukma (38), seorang penerjemah lepas di Yogyakarta, baru-baru ini permohonan visanya untuk mengunjungi temannya di Australia ditolak. Dia melamar secara online, mengira prosesnya akan lebih mudah, namun mendapat kabar buruknya sekitar seminggu kemudian.
“Saya kecewa, bahkan teman saya bertanya-tanya kenapa lamaran saya ditolak,” ujarnya, Kamis.
Namun dia mengatakan hal ini mungkin berlaku dua arah, yaitu orang asing yang mengajukan visa Indonesia mungkin menghadapi masalah serupa.
Ketika ditanya tentang Indeks Paspor Henley, Silmy Karim, direktur jenderal imigrasi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, mengatakan negara-negara mempertimbangkan beberapa faktor ketika memberikan kunjungan bebas visa.
Hal ini termasuk “faktor risiko (keamanan), hubungan diplomatik dan hubungan ekonomi”, kata Silmy pada hari Kamis, seraya menambahkan bahwa ia berharap lebih banyak negara akan mempertimbangkan untuk memberikan bebas visa masuk kepada pemegang paspor Indonesia di masa depan.