Pembubaran parlemen Malaysia dapat dilanjutkan dengan persetujuan tanpa kehadiran King: Para ahli

10 Oktober 2022

SUARA – Di tengah berkembangnya spekulasi tentang pembubaran Parlemen, keraguan baru muncul dengan Yang di-Pertuan Agong memulai kunjungan ke Britania Raya.

Al-Sultan Abdullah Ri’ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah akan menyemarakkan peluncuran Pembangkit Listrik Battersea di London, yang merupakan prakarsa konglomerat Malaysia, dan akan pergi hingga Minggu.

Pertanyaan besarnya adalah apakah Perdana Menteri Datuk Seri Ismail Sabri Yaakob dapat mengumumkan pembubaran Parlemen dengan Raja bukan di dalam negeri.

Pembicaraannya Ismail Sabri mendapat izin resmi Raja untuk membubarkan Parlemen dan Perdana Menteri menyampaikannya kepada Presiden Umno Datuk Seri Dr Ahmad Zahid Hamidi.

Jika benar, Emeritus Prof Datuk Dr. Shad Saleem Faruqi, ahli tata negara, mengatakan kehadiran fisik raja di negara itu tidak diperlukan.

“Jika Raja telah menyetujui pembubaran Parlemen dengan tanggal yang tetap dan jika sudah dikukuhkan, pembubaran dapat dilakukan meskipun Yang di-Pertuan Agong tidak ada di negara tersebut,” katanya.
Dr Shad Saleem mengatakan tiga elemen – persetujuan resmi Raja, tanggal yang ditetapkan dan publikasi pembubaran – harus dipenuhi.

Dia mengatakan formalitas ini harus diperhatikan dengan ketat karena pembubaran Parlemen adalah peristiwa penting yang akan membuat “222 anggota parlemen kehilangan pekerjaan” dan Komisi Pemilihan akan turun tangan untuk menetapkan tanggal pencalonan dan pemungutan suara.

Sarjana hukum dan aktivis Nizam Bashir Abdul Kariem Bashir menggemakan pandangan tersebut, menambahkan bahwa setelah persetujuan pembubaran parlemen diberikan, Konstitusi Federal tidak memberikan batasan di mana Yang di-Pertuan Agong seharusnya berada.

“Oleh karena itu, Parlemen dapat dibubarkan setelah izin diberikan oleh Yang di-Pertuan Agong dan masalah apa pun tentang masa tinggal Raja setelah itu, dalam pandangan saya, secara konstitusional tidak relevan,” katanya.

Pengamat politik mendesak Ismail Sabri mengumumkan pembubaran DPR secepatnya jika memang benar Raja sudah memberi lampu hijau.

“Kami tidak tahu bagaimana reaksi investasi langsung asing jika pembubaran Parlemen dibiarkan dan pemilihan umum ditunda,” kata analis politik Prof Dr Sivamurugan Pandian.

Ia mengatakan, indikasi parlemen akan segera dibubarkan terlihat jelas.

“Lima besar Umno bertemu dan perdana menteri juga melakukan audiensi dengan Yang di-Pertuan Agong,” katanya, seraya menambahkan pengajuan awal APBN 2023 juga menjadi indikator.

Akademisi Prof Datuk Dr Ramlah Adam mengatakan, bertahan dalam situasi politik yang tidak stabil tidak baik untuk negara.

“Politisi harus menyadari dan memahami bahwa ini bukan tentang mereka, ini tentang rakyat biasa yang menginginkan pemerintahan yang bersatu dan bebas masalah untuk membenahi negara,” ujarnya.

slot online

By gacor88