26 Juli 2022
PETALING JAYA – Pemerintah akan meninjau pengelolaan mal milik perusahaan terkait pemerintah (GLC) untuk memastikan mal tersebut dikelola oleh perusahaan lokal sehingga pedagang Bumiputera dapat menjalankan bisnisnya di sana, kata Perdana Menteri Datuk Seri Ismail Sabri Yaakob.
Katanya, hal itu bertujuan untuk meningkatkan status sosial ekonomi bumiputera dan keterlibatan pengusaha bumiputera di pusat perbelanjaan.
“Keterlibatan Bumiputera kini tidak hanya di sektor informal, tapi juga di sektor formal, seperti pengelolaan usaha di pusat perbelanjaan yang menjadi target Malaysia Plan ke-12,” ujarnya saat gala dinner kolaborasi. dengan yang ke-50 berkata. ulang tahun UDA Holdings Berhad (UDA) di sini pada Senin (25 Juli).
Menurut Perdana Menteri, sejak negara memasuki transisi ke Fase Endemik, para pengusaha, termasuk Bumiputera, sudah bisa bernapas kembali dan melakukan bisnis yang secara langsung membantu memobilisasi perekonomian negara.
Meski begitu, ia mengatakan status sosial ekonomi masyarakat Bumiputera masih rendah dan keterlibatan mereka dalam berwirausaha perlu ditingkatkan.
Oleh karena itu, ia menyarankan agar UDA dapat menjual atau menyewakan ruang usaha yang ada dengan harga yang terjangkau bagi pengusaha Bumiputera yang berpotensi mengembangkan usahanya.
“Hal ini agar para pengusaha Bumiputera dapat berbisnis di lingkungan yang lebih nyaman sekaligus meningkatkan statusnya sebagai pengusaha sukses,” kata Ismail Sabri.
Ia mengatakan pemerintah selalu berkomitmen untuk memberdayakan Bumiputera dengan alokasi RM11,4 miliar pada APBN 2022.
Perdana Menteri juga mengungkapkan rasa bangganya karena UDA telah mencapai usia setengah abad pada 12 November 2021, sekaligus 50 tahun keberhasilannya membantu pembangunan negara.
“Saya berharap prestasi ini semakin mengobarkan tekad generasi sekarang untuk terus meraih kesuksesan seperti yang dinikmati UDA,” ujarnya.
Sementara itu, Ismail Sabri juga mengingatkan UDA untuk tidak berpuas diri dengan pencapaiannya selama ini, karena sektor real estate dan dunia usaha terus tumbuh dan berkembang.
Di akhir pidatonya, Perdana Menteri mengumumkan dana sebesar R100 juta untuk UDA untuk membantu pusat bisnis dan pengusaha Bumiputera.
Ia juga berharap agar UDA terus unggul dalam menciptakan masyarakat yang inklusif dan berkelanjutan serta bekerja sama dengan pemerintah untuk memulihkan perekonomian nasional.
Ismail Sabri juga mendoakan agar UDA terus maju dan bergerak sejalan dengan keinginan pemerintah untuk menjembatani kesenjangan ekonomi di Keluarga Malaysia.
Dalam acara tersebut, Perdana Menteri juga meluncurkan buku ’50 Tahun UDA, Melanjutkan Warisan Bersama’. – Bernama