18 Maret 2022
PHNOM PENH – Kamboja melanjutkan pembicaraan mengenai penampungan pengungsi dari Afghanistan, dan Perdana Menteri Hun Sen telah menyatakan bahwa Kerajaan tersebut juga akan menampung warga Ukraina jika pada akhirnya mereka perlu mencari perlindungan di tengah konflik bersenjata dengan Rusia.
Perdana Menteri Hun Sen bertemu sebentar dengan staf Asia Foundation pada tanggal 17 Maret untuk membahas permintaan izin bagi pengungsi Afghanistan untuk tinggal di Kamboja untuk sementara. Masalah ini akan dibahas secara rinci pada tanggal 18 Maret antara direktur Yayasan dan Sar Kheng, Menteri Dalam Negeri.
Berbicara pada peresmian Desa Anak SOS di provinsi Prey Veng pada tanggal 17 Maret, Hun Sen mengatakan Kamboja telah setuju untuk menerima pengungsi dari Afghanistan atas dasar kemanusiaan.
“Saya akan memberitahu Asia Foundation untuk berdiskusi secara rinci dengan (Sar Kheng) mengenai kondisi mereka tinggal di sini dan kondisi kehidupan mereka. Namun mereka harus menunjukkan rasa hormat karena kami adalah tuan rumah mereka dan mereka mengandalkan kami.
“Saya tekankan bahwa kami akan menerima orang-orang dari Afghanistan yang datang untuk tinggal di Kamboja. Sementara itu, saya tidak mendorong rakyat kita untuk secara sukarela berperang di Ukraina sebagai tentara. Orang dari negara mana pun boleh pergi, tapi saya melarang orang Kamboja melakukannya karena hanya akan menambah bahan bakar ke dalam api. Biarkan pihak-pihak yang terlibat dalam konflik tersebut bernegosiasi dan menyelesaikan masalah mereka.
“Tetapi jika ada warga Ukraina yang melarikan diri ke Kamboja, kami harus membiarkan mereka tinggal karena kami tidak tahu harus berbuat apa lagi,” katanya.
Hun Sen juga membawa kasus ke Kedutaan Besar Jerman di Phnom Penh tentang seorang pria tunawisma Jerman yang sakit parah. Dia mengatakan pria Jerman itu dibawa ke Rumah Sakit Calmette untuk mendapatkan perawatan.
“Pejabat kami sudah mengirimkan surat ke kedutaan Jerman, tapi kami belum mendapat tanggapan, sehingga perdana menteri kini membicarakan hal ini,” ujarnya.
Kamboja telah membentuk kelompok kerja untuk memfasilitasi perjalanan dan akses bagi warga negara Afghanistan yang dipekerjakan oleh Asia Foundation yang untuk sementara waktu mencari perlindungan di Kerajaan bersama keluarga mereka.
Pada bulan November tahun lalu, perdana menteri menandatangani arahan yang menyatakan bahwa kelompok kerja tersebut bertanggung jawab untuk memfasilitasi tinggal sementara warga Afghanistan di Kamboja karena alasan kemanusiaan sesuai dengan Undang-Undang Imigrasi dan prinsip pengambilan keputusan pemerintah Kamboja, sementara pelaksanaannya Tindakan pencegahan Covid -19.
Media lokal melaporkan bahwa pemerintah telah setuju untuk menerima 300 pengungsi Afghanistan dan 200 di antaranya kini telah tiba di Kerajaan sebelum akhirnya menuju ke negara ketiga untuk pemukiman permanen.