20 Oktober 2022
PETALING JAYA – Dengan semakin dekatnya Deepavali, mereka yang merayakannya khawatir akan terjadi kekurangan gula.
Beberapa keluarga di Lembah Klang mengatakan jumlah kemasan gula di toko kelontong lebih sedikit dan di toko-toko yang masih ada tampaknya kandungan gulanya lebih sedikit.
Ibu rumah tangga A. Latha (46) mengatakan dia melihat gula dalam kemasan yang dia beli dari toko di lingkungan tempat tinggalnya berkurang.
“Gula sangat penting untuk membuat manisan atau makanan penutup tradisional India seperti laddu, jalebi, dan halva yang wajib dimiliki selama perayaan Deepavali keluarga kami.
“Kekurangan apa pun pasti akan menghambat hal ini,” katanya.
Seorang ibu rumah tangga lainnya yang hanya ingin diketahui bernama Visithra (42) mengaku juga mengalami permasalahan serupa.
“Dalam perjalanan saya yang biasa ke toko kelontong setempat, saya memperhatikan bahwa persediaan gula semakin langka, dan sisa gula dalam kemasan yang dijual di sana juga semakin sedikit.
“Akibatnya, saya harus mengeluarkan lebih banyak uang untuk membeli lebih banyak lagi bungkusan gula (kapan pun tersedia),” katanya.
“Karena saya juga sedang membuat kue Deepavali untuk anggota keluarga besar dan keluarga dekat tahun ini, jumlah uang yang dikeluarkan untuk membeli gula saja (untuk kuenya) juga cukup besar dibandingkan sebelumnya,” katanya.
Berbagai operator toko Mohammad Faiz Yahaya mengatakan persediaan gula di tokonya di Shah Alam sangat sedikit.
“Saya benar-benar tidak yakin mengapa ini terjadi. Stok sekarang membutuhkan waktu lebih lama untuk sampai dibandingkan sebelumnya.
“Dulu stok pesanan sampai antara dua sampai tiga hari, tapi sekarang bisa sampai dua minggu atau lebih, pelanggan juga mengeluhkan hal itu,” ujarnya.
Dia juga mengatakan bahwa dia telah memeriksa pemasoknya yang biasa tetapi diberitahu bahwa persediaan mereka juga semakin menipis.
“Supplier bilang banyak pesanan (gula) yang masuk, tapi tidak bisa dipenuhi karena tidak punya stok juga,” ujarnya.
Presiden Asosiasi Konsumen Penang (CAP), Mohideen Abdul Kader mengatakan, beberapa toko di Penang juga mengalami kekurangan pasokan gula.
Namun, itu karena alasan yang berbeda.
Beberapa toko di sini menyebutkan bagaimana restoran dan pemain besar di industri ini membeli gula dalam kemasan kecil, yang lebih murah, dalam jumlah besar.
“Gula kemasan yang lebih kecil biasanya dibeli oleh rumah tangga, dan ketika perusahaan besar membeli stok ini, konsumen akan memiliki stok barang yang lebih sedikit,” katanya ketika ditanya.
Ia juga menyarankan agar pemerintah menerapkan sistem berjenjang, yang menetapkan bahwa hanya rumah tangga yang boleh membeli paket yang lebih kecil, sedangkan restoran harus membeli yang berukuran besar.
“Jika industri dan restoran besar yang sangat bergantung pada gula terus membeli gula dalam jumlah kecil dan lebih murah, kelangkaan gula yang lebih parah dapat terjadi dalam waktu dekat.
“Bahkan bisa mendongkrak harga gula, dan mungkin terjadi penimbunan,” ujarnya.