9 Maret 2022
KUALA LUMPUR – Dalam waktu sekitar tiga minggu, Malaysia akan membuka kembali perbatasannya dan mereka yang ingin mengunjungi negara tersebut tidak perlu lagi mengajukan MyTravelPass.
Yang perlu dilakukan para pelancong hanyalah mengunduh aplikasi MySejahtera dan mengisi formulir pra-keberangkatan di bagian “Wisatawan”, kata Perdana Menteri Datuk Seri Ismail Sabri Yaakob.
“Pembukaan kembali perbatasan negara adalah salah satu pengumuman yang telah lama ditunggu-tunggu oleh masyarakat.
“Kami percaya bahwa pembukaan kembali perbatasan pada tanggal 1 April tidak hanya akan memberikan kebebasan bagi rakyat untuk bepergian ke luar negeri, tetapi juga memungkinkan orang-orang dari negara lain untuk mengunjungi Malaysia,” katanya pada konferensi pers kemarin, kata parlemen.
Pengunjung dan warga Malaysia yang telah divaksinasi lengkap terhadap Covid-19 tidak perlu lagi melakukan karantina saat mereka tiba.
Namun mereka harus menjalani tes RT-PCR dua hari sebelum keberangkatan dan tes cepat profesional (RTK-Antigen) pada saat kedatangan.
“Mereka bisa melakukan tes RTK di bandara atau di fasilitas kesehatan di luar, namun harus dilakukan dalam waktu 24 jam,” kata Ismail Sabri.
Sedangkan bagi pelaku perjalanan yang belum divaksin lengkap, kata dia, tata cara masuknya akan dijelaskan Menteri Kesehatan Khairy Jamaluddin hari ini.
“Negara ini ingin memberikan kenyamanan kepada para pelancong dan tidak mempersulit proses perjalanan mereka,” tambah perdana menteri.
Sedangkan bagi warga Malaysia, dia mengatakan mereka yang memiliki dokumen sah bebas melakukan perjalanan ke negara lain yang telah membuka kembali perbatasannya untuk pengunjung.
Bagi negara yang belum sepenuhnya membuka perbatasannya, seperti Singapura, warga Malaysia bisa menggunakan metode Vaccinated Travel Lane (VTL), ujarnya.
Dia menambahkan bahwa negara tersebut juga menerapkan inisiatif VTL dengan Thailand, Brunei dan Indonesia.
Perbatasan negara telah ditutup sejak Maret 2020, sementara masuknya pekerja asing dibekukan akibat pandemi ini.
Ismail Sabri mencatat, pembukaan kembali perbatasan akan membantu menghidupkan kembali perekonomian negara, terutama industri pariwisata yang terpukul parah akibat pandemi.
Sekitar 98,7% populasi orang dewasa Malaysia telah menerima vaksinasi lengkap, sementara 64% telah menerima suntikan booster.
Meskipun kasus harian di negara itu telah melampaui angka 30.000 karena wabah Omicron baru-baru ini, 99% infeksinya ringan atau tanpa gejala.