9 Januari 2023
JAKARTA – Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim tiba di Jakarta pada hari Minggu untuk kunjungan dua hari ke Indonesia di mana ia akan bertemu dengan Presiden Joko “Jokowi” Widodo dengan harapan dapat mengatasi masalah bilateral yang masih ada antara kedua negara di tengah ketegangan regional dan global.
Jokowi diperkirakan akan menerima Anwar di Istana Bogor, Jawa Barat, pada Senin.
Di Twitter, Anwar mengatakan bahwa kunjungan resmi pertamanya ke Indonesia sejak pelantikannya sebagai perdana menteri pada November tahun lalu diharapkan akan memperkuat hubungan kedua negara.
Selain itu, (saya berharap) bisa menjajaki peluang kerja sama baru melalui diskusi dengan Presiden Joko Widodo, tulis Anwar setibanya di Bandara Internasional Soekarno Hatta, Minggu sore.
Berdasarkan siaran pers Kementerian Luar Negeri Malaysia, Sabtu, pertemuan Anwar dengan Jokowi bertujuan untuk meninjau kemajuan kerja sama bilateral, menjajaki potensi kerja sama baru, dan mendorong upaya bersama untuk mengatasi tantangan regional dan global.
“Kedua pemimpin akan bertukar pandangan mengenai isu-isu regional dan global khususnya mengenai situasi di Myanmar dan upaya bersama untuk mengatasi diskriminasi terhadap minyak sawit,” kata pernyataan itu.
Anwar dan Jokowi juga akan membahas demarkasi darat dan demarkasi batas laut, apalagi sengketa perbatasan sudah lama dianggap sebagai kendala kedua negara.
Sejak pembahasan perbatasan laut Indonesia-Malaysia atau Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) dimulai pada tahun 2005, belum ada kesimpulan yang dicapai kedua negara mengenai perbatasan di Selat Malaka Selatan dan di Laut Sulawesi.
Baca juga: Malaysia pimpinan Anwar siap berdiri bersama Indonesia di tengah perpecahan regional dan global: FM
Selain itu, kedua pemimpin diperkirakan akan membahas ketenagakerjaan dan perlindungan pekerja migran Indonesia di Malaysia, yang telah lama dilanda kasus perdagangan manusia dan pelecehan.
Pada bulan Juli tahun lalu, misalnya, Indonesia terpaksa memberlakukan larangan sementara perekrutan pekerja migran ke Malaysia setelah beberapa perekrut asal Malaysia ditemukan melanggar nota kesepahaman (MoU) yang sebelumnya menetapkan mekanisme yang disederhanakan.
Berdasarkan data Bank Indonesia tahun 2021, sekitar 1,63 juta pekerja Indonesia atau lebih dari 50 persen total penduduk Indonesia yang bekerja di luar negeri berada di Malaysia.
Menteri Luar Negeri Malaysia yang baru diangkat, Zambry Abdul Kadir, yang akan menjadi bagian dari rombongan Anwar selama pertemuannya dengan Jokowi, mengatakan setidaknya ada tiga perjanjian yang sedang disusun untuk mengatasi masalah bilateral ini. Perjanjian tersebut adalah Perjanjian Lintas Batas, Perjanjian Perdagangan Perbatasan, dan Perjanjian Pembantu Rumah Tangga Indonesia (PDI).
Abdul Kadir Jailani, Direktur Jenderal Kementerian Luar Negeri Indonesia untuk Asia-Pasifik dan Afrika, menolak mengomentari perjanjian bilateral yang mungkin ditandatangani pada hari Senin. “Semuanya akan diumumkan langsung oleh Presiden (Senin),” ujarnya Jakarta Post pada hari Minggu.
Kerjasama ekonomi
Pertemuan Anwar dengan Jokowi juga akan membahas perkembangan lebih lanjut kerja sama ekonomi antar negara, khususnya terkait investasi Malaysia di proyek ibu kota baru Indonesia.
Untuk itu, Menteri Perdagangan dan Industri Internasional Malaysia Zafrul Aziz akan menyerahkan 11 letter of interest (LOL) dari perusahaan Malaysia yang berkomitmen berkontribusi dalam pembangunan ibu kota baru di Kalimantan Timur.
Selain itu, delapan MoU antara perusahaan swasta Malaysia dan Indonesia, senilai sekitar Rp 4,1 triliun rupiah (US$263 juta), juga akan ditandatangani di sela-sela kunjungan Anwar.
Total nilai perdagangan antara Indonesia dan Malaysia mengalami peningkatan nyata sebesar 41,7 persen antara Januari dan November 2022 dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, karena Indonesia merupakan mitra dagang terbesar kedua Malaysia di ASEAN pada tahun lalu, menurut data resmi Malaysia.
Baca juga: Kunjungan Anwar harus dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh RI, kata para ahli
Para ahli melihat pertemuan hari Senin ini sebagai peluang besar bagi negara-negara dengan ekonomi terbesar dan ketiga di ASEAN untuk mencapai kemajuan dalam hubungan bilateral mereka, yang menurut mereka tidak hanya akan bermanfaat di dalam negeri, namun juga akan menjadi modal yang kuat bagi kawasan secara keseluruhan.
Namun, seorang analis mencatat bahwa politik dalam negeri Malaysia belum sepenuhnya stabil setelah pemilihan umum yang sulit pada bulan November, namun ragu bahwa Anwar akan melakukan perubahan besar pada kebijakan luar negeri Malaysia untuk saat ini.
Anwar dijadwalkan menjadi tuan rumah makan malam bersama diaspora Malaysia di kedutaan negara di Jakarta Selatan pada Minggu malam, tempo.co dilaporkan. Ia akan menyampaikan kuliah umum tentang hubungan strategis Malaysia-Indonesia pada Senin sore, juga di Jakarta Selatan, sebelum berangkat ke Malaysia.