8 Februari 2022
ISLAMABAD – Menteri Luar Negeri Shah Mahmood Qureshi mengatakan pada hari Senin bahwa Perdana Menteri Imran akan mengunjungi Moskow bulan ini atas undangan Presiden Rusia Vladimir Putin, Radio Pakistan melaporkan.
Mengutip pernyataan yang dikeluarkan oleh menteri luar negeri, stasiun televisi pemerintah mengutip pernyataannya yang mengatakan bahwa hubungan Pakistan dengan Rusia berada pada “lintasan positif”.
Bulan lalu, Perdana Menteri Imran mengadakan percakapan telepon dengan Putin, dan dalam percakapan tersebut, kata perdana menteri, kedua pemimpin saling mengundang untuk mengunjungi negara mereka.
Pada saat itu, perdana menteri men-tweet bahwa dia berterima kasih kepada pemimpin Rusia tersebut atas pernyataannya yang “tegas” terhadap penghinaan terhadap Nabi Suci (SAW), di mana Putin mengkritik publikasi sketsa penghujatan Nabi Muhammad (SAW) di majalah tersebut. Majalah Perancis Charlie. Hebdo dan mengatakan bahwa menghina Nabi (SAW) tidak dihitung sebagai ekspresi kebebasan artistik, namun merupakan “pelanggaran kebebasan beragama”.
PM Imran mengatakan keduanya juga membahas cara-cara untuk memajukan perdagangan dan kerja sama lain yang saling menguntungkan antar negara.
Dalam hal ini, Kantor Perdana Menteri (PMO) juga mengeluarkan pernyataan yang mengatakan, “Perdana Menteri menggarisbawahi bahwa hubungan bilateral Pakistan dengan Rusia berada pada jalur yang meningkat dengan fokus yang lebih besar pada perdagangan, hubungan ekonomi dan kerja sama energi. Dia menegaskan kembali niat pemerintah untuk merealisasikan Proyek Pipa Gas Aliran Pakistan.”
Perdana Menteri Imran mengatakan dia menantikan kunjungan Putin ke Pakistan serta kunjungannya sendiri ke Rusia pada waktu yang tepat, tambah pernyataan itu.
mengunjungi Cina
Pengumuman menteri luar negeri mengenai kunjungan Perdana Menteri Imran ke Moskow datang tepat ketika perdana menteri tersebut mengakhiri kunjungan empat hari ke Tiongkok, yang digambarkan Qureshi dalam pernyataan hari ini sebagai “tepat waktu dan sangat sukses”.
Merujuk pada pernyataan yang dikeluarkan Beijing dan Islamabad di akhir kunjungan, Menlu mengatakan dikeluarkannya pernyataan bersama tersebut mencerminkan keberhasilan kunjungan tersebut.
Menurut Radio Pakistan, menteri tersebut mengatakan bahwa kedua belah pihak mengadakan diskusi rinci mengenai kerja sama bilateral dan situasi regional, termasuk Afghanistan, dan berkomitmen untuk menyelesaikan lebih awal proyek tahap kedua di bawah Koridor Ekonomi Tiongkok-Pakistan (CPEC).
“Warga Berwer tidak ingin melihat kemajuan CPEC. Namun, mereka tidak akan pernah berhasil dalam desainnya,” tambahnya.
Selain itu, menteri mengatakan bahwa pertemuan negara-negara tetangga Afghanistan akan diadakan di Beijing pada akhir bulan depan untuk membahas strategi masa depan mengenai situasi di negara yang dilanda perang tersebut.
Dia menambahkan bahwa pemerintah sementara Afghanistan juga akan diundang ke pertemuan tersebut, menurut Radio Pakistan.