26 Juni 2023
DHAKA – Inflasi mulai menurun dari level tertinggi dalam satu dekade hampir di mana-mana, tetapi pekerjaan bank sentral masih jauh dari selesai, kata Bank for International Settlements (BIS) dalam laporan ekonomi andalannya.
“Meskipun pengetatan kebijakan moneter paling intensif dalam ingatan baru-baru ini, langkah terakhir dari perjalanan untuk memulihkan stabilitas harga akan menjadi yang paling sulit,” kata badan payung bank sentral dunia itu dalam siaran pers kemarin.
Menurut Laporan Ekonomi Tahunan BIS 2023, keuntungan yang dicapai sejauh ini dalam perang melawan inflasi sebagian besar disebabkan oleh rantai pasokan yang melemah dan penurunan harga komoditas. Tetapi pasar tenaga kerja masih ketat dan pertumbuhan harga jasa lebih sulit dijinakkan.
“Ada risiko nyata bahwa psikologi inflasi akan bertahan, di mana kenaikan upah dan harga mulai saling menguatkan. Suku bunga mungkin harus tetap lebih tinggi lebih lama dari yang diharapkan publik dan investor.”
Laporan tersebut menganalisis risiko yang ditimbulkan oleh perpaduan unik antara risiko inflasi tinggi dan stabilitas keuangan. Bank-bank sentral melakukan pengetatan dengan latar belakang utang yang tinggi dan harga aset, warisan pengambilan risiko di pasar keuangan ketika suku bunga rendah.
Penutupan bank pada awal tahun 2023 adalah contoh paling mencolok dari terwujudnya risiko tersebut, tetapi jauh dari satu-satunya. Leverage tersembunyi dan ketidakseimbangan likuiditas di sektor keuangan non-bank adalah kerentanan lainnya.
“Jika bank sentral harus memperketat lebih atau lebih lama untuk mencapai stabilitas harga, risiko tekanan keuangan akan meningkat.”
Kebijakan fiskal dan kehati-hatian dapat berperan untuk membantu menstabilkan perekonomian dan sistem keuangan. Pemerintah harus memperketat anggaran mereka, sambil menargetkan dukungan kepada yang paling rentan, dan memulai konsolidasi pengeluaran mereka dalam jangka panjang. Ini akan membantu mengekang inflasi dan mengekang risiko stabilitas keuangan dengan mengurangi kebutuhan bank sentral untuk mempertahankan suku bunga lebih tinggi lebih lama.
Otoritas pengatur dan pengawas dapat menggunakan berbagai alat yang mereka miliki untuk memperkuat sistem keuangan, memberikan bank sentral lebih banyak kelonggaran.
Laporan tersebut membahas seberapa tinggi inflasi dan kerentanan keuangan menunjukkan bahwa kebijakan moneter dan fiskal sedang menguji batas “wilayah stabilitas”. Risiko utama keluar dari wilayah itu adalah hilangnya kepercayaan yang harus dimiliki masyarakat terhadap negara dan pengambilan keputusannya.
Dalam jangka panjang, penyesuaian kebijakan dan perlindungan kelembagaan diperlukan untuk memastikan bahwa kebijakan moneter dan fiskal tetap kokoh dalam wilayah stabilitas, ujarnya.