2 Juli 2018
Masyarakat Indonesia pergi ke tempat pemungutan suara pada hari Rabu dalam pemilihan kepala daerah tahun 2018, yang secara luas dipandang sebagai barometer pemilihan presiden tahun depan.
Lebih dari 150 juta orang terdaftar untuk memilih 17 gubernur, 39 walikota, dan 115 bupati di seluruh negeri.
Penghitungan cepat suara yang dilakukan oleh berbagai lembaga survei menunjukkan kemungkinan hasil yang menguntungkan bagi Presiden Indonesia saat ini, Joko Widodo, dengan kandidat yang didukung oleh partai-partai pendukung presiden di wilayah-wilayah utama. Hasil resmi akan diumumkan bulan depan.
Biasa disebut sebagai “Jokowi,” presiden Indonesia diperkirakan akan menghadapi purnawirawan jenderal Prabowo Subianto tahun depan dalam pemilu ulangan tahun 2014, di mana Jokowi mengalahkan saingannya dengan tipis. Berikut adalah melihat lebih dekat beberapa daerah penting dalam pemilu.
Jawa barat
Provinsi dengan jumlah penduduk terpadat di Indonesia, Jawa Barat, secara luas dipandang sebagai indikator awal yang penting untuk pemilihan presiden tahun depan. Jawa Barat, yang dikenal konservatif dalam hal agama, adalah wilayah di mana Partai Keadilan Sejahtera Islam mendapat dukungan paling besar, menurut The Jakarta Post. Wilayah ini juga merupakan wilayah penting yang gagal dimenangkan oleh Jokowi pada pemilihan presiden tahun 2014, dengan Prabowo muncul sebagai pemenang dengan perolehan 59,78 persen suara.
Hasil awal di kawasan ini tampak menjanjikan bagi Jokowi. Wali Kota Bandung Ridwan Kamil nampaknya unggul tipis, The Jakarta Post melaporkan, mengutip penghitungan cepat suara yang dilakukan oleh enam lembaga survei. Ridwan dan kandidatnya, Uu Ruzhanul Ulum, didukung oleh PKB Islam dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP), keduanya merupakan partai yang mendukung presiden.
Namun, hasil cepat tersebut juga menghasilkan kabar baik yang mengejutkan bagi saingannya, Prabowo, dimana Sudrajat, seorang kandidat yang didukung oleh partai oposisi, Partai Gerindra, berada di urutan kedua di belakang Ridwan. Sudrajat, mantan jenderal bintang dua, awalnya diperkirakan berada di urutan ketiga di belakang Deddy Mizwar dan pasangannya Dedi Mulyadi, yang didukung oleh Partai Golkar yang didukung Jokowi.
Jawa Timur
Mantan Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa tampaknya akan meraih kemenangan di Jawa Timur, dengan penghitungan cepat oleh Pusat Penelitian Kompas dan Saiful Mujani Research and Consulting menunjukkan bahwa dia masing-masing memperoleh 53,74 dan 52,3 persen suara, demikian yang dilaporkan Jakarta Post.
Jika ia menang, ini merupakan keberuntungan ketiga kalinya bagi Khofifah, yang gagal mencalonkan diri pada tahun 2008 dan 2013. Sebagai anggota kelompok Islam Nahdlatul Ulama, ia didukung oleh Partai Demokrat, Partai Golkar pendukung Jokowi, Partai Nas Dem, dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP), yang merupakan pendukung presiden lainnya baru-baru ini.
Saifulah “Gus Ipul” Yusuf, kandidat lain di daerah, didukung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Gerindra yang berkuasa.
Menurut The Jakarta Post, kedua kandidat mungkin mendapat dukungan dari Jokowi – Gus Ipul sebagai calon terpilih dari PDI-P Jokowi dan Khofifah sebagai mantan anggota kabinet presiden.
Jawa Tengah
Di Jawa Tengah, gubernur petahana, Ganjar Pranowo, tampaknya akan mempertahankan posisinya dan dengan mudah mengungguli Sudirman Said, yang mendukung Gerindra.
Kemenangan PDI-P di provinsi ini tidak akan mengejutkan siapa pun – Jawa Tengah dianggap sebagai benteng bagi partai-partai nasionalis seperti PDI-P, yang telah memenangkan semua pemilihan legislatif di sana sejak tahun 1999, The Jakarta Post melaporkan.