17 Juli 2023
BANGKOK – Pita Limjaroenrat, pemimpin Move Forward dan calon PM, mengimbau masyarakat untuk membantu dia dan partainya “mengubah hati para senator”.
Pemimpin Move Forward ini juga mengatakan bahwa jika partainya gagal menjadi pemimpin pemerintahan koalisi berikutnya, ia akan mengizinkan mitra terbesar kedua, Pheu Thai, untuk mengambil alih sebagai pemimpin koalisi dan mencoba membentuk pemerintahan baru.
“Semua anggota parlemen Move Forward akan siap mendukung calon perdana menteri Pheu Thai,” kata Pita.
Dia mengatakan para pendukungnya harus mengirim pesan kepada para senator “menggunakan segala cara yang bisa Anda pikirkan” untuk membujuk mereka agar memilih dia sebagai perdana menteri Thailand berikutnya sehingga dia bisa membentuk pemerintahan sesuai dengan “mandat pemilih”.
Namun, dia mengatakan metode yang dipilih untuk menyampaikan pesan-pesan tersebut harus bersifat “konstruktif”.
Dia berbicara dalam klip YouTube yang dirilis oleh Move Forward Party pada Sabtu sore.
Dalam video tersebut, dia mengatakan koalisi delapan partai yang dipimpin oleh Move Forward akan “melakukan dua pertempuran bersama-sama” dalam upaya untuk membentuk “pemerintahan rakyat”.
Pertarungan pertama, katanya, adalah putaran pemungutan suara berikutnya di Parlemen untuk memilih perdana menteri baru dan yang kedua adalah dorongan partainya untuk mengamandemen Konstitusi dan mencabut wewenang senator untuk memilih perdana menteri.
“Dalam kedua pertarungan tersebut, kita tidak bisa menang kecuali kita bisa mengubah pikiran para senator untuk mendukung rakyat,” katanya dalam klip tersebut.
Namun, dia menegaskan bahwa dia dan partainya tidak akan menyerah dan “meminta semua orang untuk bergabung dalam perjuangan kami sampai akhir”.
“Partai Move Forward dan saya sendiri tidak dapat mengubah hati para senator untuk membuka jalan bagi pemerintahan rakyat. Kami membutuhkan kekuatan kalian semua dalam misi ini,” ujarnya.
“Masa depan Move Forward untuk sukses membentuk pemerintahan kini ada di tangan Anda. Silakan bergabung dengan kami untuk mengirimkan pesan kepada para senator agar berubah pikiran,” tutupnya.
Pada putaran pertama pemungutan suara parlemen Kamis lalu, Pita menjadi satu-satunya orang yang dicalonkan untuk jabatan tertinggi tersebut. Namun, ia gagal mendapatkan dukungan mayoritas dari 500 anggota parlemen dan 250 senator, dan hanya menerima 324 dari 375 suara yang dibutuhkan. Dari 705 anggota DPR yang hadir, 182 suara menolak Pita dan 199 abstain.
Putaran pemungutan suara berikutnya dijadwalkan pada Rabu depan. Namun, sejumlah senator menilai pencalonan Pita lagi-lagi sama saja dengan mengajukan mosi berulang dalam satu sidang parlemen, yang bertentangan dengan aturan majelis parlemen.