22 Februari 2022
ISLAMABAD – Perdana Menteri Imran Khan akan melakukan kunjungan dua hari ke Rusia mulai 23 Februari atas undangan Presiden Vladimir Putin, kata Kementerian Luar Negeri (FO) dalam sebuah pernyataan pada hari Senin.
Ini akan menjadi kunjungan pertama seorang pemimpin Pakistan ke Moskow setelah perjalanan tiga hari mantan Presiden Asif Ali Zardari pada tahun 2011 atas undangan Presiden Rusia saat itu Dmitry Medvedev.
“Perdana Menteri akan didampingi oleh delegasi tingkat tinggi, termasuk anggota kabinet. KTT bilateral akan menjadi puncak kunjungan ini,” kata pernyataan itu.
FO juga menekankan bahwa kedua negara menikmati hubungan persahabatan “yang ditandai dengan saling menghormati, percaya dan konvergensi pandangan mengenai berbagai isu internasional dan regional”.
“Selama KTT tersebut, kedua pemimpin akan meninjau seluruh hubungan bilateral, termasuk kerja sama energi. Mereka juga akan melakukan pertukaran pandangan yang luas mengenai isu-isu utama regional dan internasional, termasuk Islamofobia dan situasi di Afghanistan,” tambah pernyataan itu.
Kunjungan perdana menteri tersebut terjadi pada saat ketegangan meningkat di wilayah tersebut dengan Amerika Serikat dan negara-negara Eropa yang khawatir bahwa Rusia akan menyerang perbatasan Ukraina, seiring dengan semakin tajamnya penembakan di garis depan yang memisahkan pasukan Kiev dari kelompok separatis yang didukung Moskow.
Pemboman tersebut menyebabkan warga Ukraina melarikan diri ke ruang bawah tanah dan tempat perlindungan lainnya, sementara beberapa warga sipil dievakuasi.
Dalam pernyataannya sendiri, Gedung Putih memperingatkan bahwa mereka tetap siap “menerapkan konsekuensi yang cepat dan parah” jika Rusia melakukan invasi.
“Dan saat ini, sepertinya Rusia sedang mempersiapkan serangan besar-besaran terhadap Ukraina dalam waktu dekat,” kata sekretaris pers AS Jen Psaki.
FO mengatakan bahwa kunjungan Perdana Menteri Imran akan berkontribusi untuk memperdalam hubungan bilateral Pakistan-Rusia yang memiliki banyak aspek dan meningkatkan kerja sama timbal balik di berbagai bidang.
Awal bulan ini, Menteri Luar Negeri Shah Mahmood mengungkapkan bahwa perdana menteri akan mengunjungi Rusia pada bulan Februari, namun tidak memberikan tanggal pastinya.
Pada bulan Januari, Perdana Menteri Imran mengadakan percakapan telepon dengan Putin, di mana kedua pemimpin saling mengundang untuk mengunjungi negara mereka.
Selama panggilan telepon, perdana menteri juga mengucapkan terima kasih kepada pemimpin Rusia atas pernyataannya yang “tegas” terhadap penghinaan terhadap Nabi Muhammad (saw).
“Dia adalah pemimpin Barat pertama yang menunjukkan empati dan kepekaan terhadap sentimen Muslim terhadap Nabi Muhammad SAW,” kata perdana menteri.