Prancis akan meningkatkan keterlibatan di Indo-Pasifik di masa-masa sulit

7 Juni 2022

JAKARTA – Invasi Rusia ke Ukraina telah mengakibatkan transformasi besar dalam lingkungan strategis, melemahkan perdamaian dan keamanan internasional, serta menginjak-injak prinsip dan ketentuan Piagam PBB.

Banyak perhatian terfokus pada keamanan Eropa, namun perang di Ukraina memiliki implikasi yang lebih luas, termasuk terhadap Indo-Pasifik. Negara-negara di kawasan ini khususnya menyaksikan dengan penuh keprihatinan ketika krisis Ukraina yang sedang berlangsung meningkatkan persaingan blok.

Bukannya membuat Perancis dan Uni Eropa patah semangat, situasi geopolitik saat ini seharusnya mendorong mereka untuk meningkatkan keterlibatan mereka di Indo-Pasifik. Sejak awal, strategi Indo-Pasifik Perancis dan Eropa bertujuan untuk menunjukkan bahwa visi alternatif untuk lingkungan yang semakin konfrontatif dan terpolarisasi dapat diterapkan di kawasan: dengan mendorong multilateralisme, supremasi hukum dan menjunjung tinggi norma-norma internasional, mendukung hubungan yang terbuka dan lingkungan yang terpolarisasi. lingkungan perdagangan yang adil, mendukung konektivitas, transisi hijau dan pembangunan berkelanjutan serta memperkuat respons terhadap tantangan global.

Upaya-upaya ini dapat memanfaatkan peran UE yang penting namun kurang dihargai di kawasan ini, sebagai investor utama dan penyedia bantuan pembangunan serta salah satu mitra dagang terbesarnya.

Visi Perancis dan Eropa menunjukkan beberapa bidang yang selaras dengan Pandangan ASEAN mengenai Indo-Pasifik, khususnya promosi multilateralisme, inklusivitas, dan tatanan internasional berbasis aturan. Kami sangat mendukung sentralitas ASEAN dalam strategi Indo-Pasifik kami.

Perwujudan nyata dari komitmen kami terhadap kawasan ini adalah Forum Menteri untuk Kerjasama di Indo-Pasifik, yang diadakan pada tanggal 22 Februari di bawah Kepresidenan UE Perancis. Ini adalah pertemuan pertama antara UE dan negara-negara Indo-Pasifik pada tingkat ini, yang mempertemukan sekitar 60 peserta dari kedua belah pihak.

Perhatian khusus diberikan pada partisipasi negara-negara ASEAN, dimana Indonesia dan Kamboja berbicara pada pertemuan pembukaan.

Prancis dan UE tetap berkomitmen penuh terhadap pendekatan inklusif terhadap Indo-Pasifik yang memenuhi harapan mitra regional kami. Dalam beberapa bulan mendatang, prioritas kami adalah menerjemahkan peningkatan keterlibatan kami ke dalam tindakan nyata di semua bidang.

Kami akan mendukung investasi cerdas dalam infrastruktur berkualitas dengan inisiatif Global Gateway. Kami akan memperkuat keterlibatan jangka panjang kami di kawasan ini untuk menjadikan transisi energi dan ketahanan iklim sebagai bidang kerja sama yang penting, khususnya melalui Inisiatif Tim Hijau Eropa yang bermitra dengan ASEAN.

Kami juga mempunyai ambisi untuk menjadi kontributor jangka panjang terhadap keamanan regional, melalui kehadiran angkatan laut yang signifikan, perluasan sumber daya yang tersedia untuk berkontribusi terhadap kesadaran domain maritim atau pengembangan kemitraan keamanan yang ada. Perancis juga akan semakin memperkuat kemitraan yang telah terjalin dengan Indonesia dan negara-negara lain di kawasan ini.

Kemitraan strategis yang telah menyatukan Perancis dan Indonesia selama 10 tahun terakhir, sebagai kekuatan regional utama di jantung Indo-Pasifik, secara bertahap diperdalam melalui rencana aksi yang ditandatangani pada kunjungan Menteri Luar Negeri Perancis pada bulan November 2021. Kemitraan tersebut mencakup berbagai komponen terutama di bidang pertahanan, keamanan, lingkungan hidup dan transisi energi, kesehatan serta pendidikan tinggi atau teknologi digital.

Terdapat lebih dari 200 perusahaan Perancis yang didirikan di Indonesia, mempekerjakan 50.000 orang Indonesia, melatih mereka dan menyediakan transfer teknologi.

Kami juga mengadakan sesi pertama dialog maritim Perancis-Indonesia pada bulan Maret tahun ini, yang menyoroti pentingnya masalah maritim bagi kedua negara, baik itu keamanan, ekonomi atau lingkungan hidup, baik secara regional maupun internasional. Dialog politik dan pertahanan Perancis-Indonesia akan menjadi lebih dinamis dengan diperkenalkannya pertemuan gabungan tingkat menteri luar negeri dan pertahanan dalam format “2+2”.

Perancis dan Indonesia juga bekerja sama dalam multilateralisme dan isu-isu utama global (pemulihan ekonomi global, perang melawan terorisme dan kesenjangan global, memperkuat ketahanan terhadap pandemi di masa depan, ketahanan pangan, tantangan iklim dan transisi energi) di PBB dan khususnya di PBB. Kelompok 20 (G20), yang mana Indonesia akan menjadi presidennya tahun ini.

Kunjungan saya ke Jakarta menggambarkan pentingnya kemitraan strategis antara dua negara besar yang berdaulat dan kontribusi bersama mereka terhadap Indo-Pasifik yang terbuka dan stabil.

slot demo pragmatic

By gacor88