31 Mei 2023
JAKARTA – Mencari hubungan ekonomi, perdagangan dan orang-ke-orang, provinsi Sichuan China telah menandatangani perjanjian dengan bisnis Indonesia, mencatat bahwa kedua negara memiliki potensi besar untuk berkembang di beberapa sektor terpenting mereka, termasuk infrastruktur, pertanian dan energi terbarukan.
Delapan perjanjian yang berpusat pada batu bara, litium hidroksida, litium karbonat, herbisida, beras konjac, produk kelapa, logistik, dan proyek perlindungan tanaman hijau ditandatangani selama Konferensi Ekonomi dan Perdagangan Sichuan-Indonesia di Jakarta, Senin.
Perjanjian ini, menurut Sekretaris Partai Komunis Tiongkok untuk Sichuan, Wang Xiaohui, diharapkan akan memperkuat hubungan antara Indonesia dan Tiongkok, yang selama ini menikmati kerja sama yang saling menguntungkan dan “solid”.
Xi Yixin, direktur jenderal perdagangan Sichuan, mengatakan bahwa provinsi dengan populasi 89 juta jiwa dan kemajuan teknologi yang pesat ini memiliki banyak hal yang bisa ditawarkan kepada Indonesia.
“Di bawah Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional China-Indonesia (RCEP), kami telah menyepakati komitmen perjanjian tarif nol untuk 700 perdagangan. Kami berharap investor Indonesia mendapat manfaat dari pasar yang besar ini,” kata Xi.
Indonesia, dengan ekonomi yang membaik, sumber daya alam yang kaya, dan visi industri hilir, harus banyak belajar dari China, kata Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan pada acara tersebut.
“Dulu kami hanya mengekspor bahan mentah, tapi kami mulai menghentikannya. (…) Kalau baja misalnya, saya ingin mengefektifkan proses produksinya, dengan melibatkan usaha mikro dan kecil (UMK) untuk mulai memproduksi garpu, sendok, gunting, alat bedah dan lain-lain,” kata Luhut. dikatakan.
“Kami memerlukan ekosistem untuk mewujudkan hal ini, dan kami telah belajar dari Tiongkok dalam hal ini. Kami tidak berencana hanya membangun pabrik.”
Banyak material lain, termasuk fiberglass, juga akan ditumpahkan, tambah Luhut, sebagai bagian dari tujuan Indonesia menjadi negara industri berpenghasilan tinggi pada tahun 2045.
China adalah investor terbesar ketiga Indonesia, menyumbang 30,8 persen dari investasi, sementara itu juga menempati posisi teratas untuk mitra dagang Jakarta sebesar 59,8 persen, menurut data terbaru dari Kantor Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi.
Duta Besar China untuk Indonesia Lu Kang mengatakan Sichuan dan Indonesia memiliki banyak kesamaan strategis, termasuk letak geografis yang baik, sumber daya alam yang kaya, pengalaman dalam menangani bencana alam dan pembangunan, serta saling pengertian dalam kemitraan.