16 Juni 2023
JAKARTA – Putra bungsu Presiden Indonesia Joko Widodo dan selebriti media sosial Kaesang Pangarep secara luas dipandang siap untuk bergabung dalam pemilihan walikota di kubu partai oposisi tahun depan, sebagai tanda pergeseran menuju pluralisme yang lebih kuat.
Foto pengusaha berusia 28 tahun yang memegang mawar merah pertama kali muncul bulan lalu di papan reklame yang didirikan oleh Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang pro-pluralis di jalan-jalan sibuk kota Depok untuk mempromosikan dirinya sebagai walikota.
Empat masa jabatan terakhir diisi oleh kader oposisi Partai Keadilan dan Sejahtera (PKS) yang berhaluan Islam.
Pak Kaesang memang belum pernah secara resmi menyatakan niatnya untuk mencalonkan diri, namun saat ditanya wartawan soal baliho tersebut, ia mengaku sudah memberikan foto bekasnya.
Beberapa minggu kemudian, pria lucu yang baru saja menikah, yang memiliki 3,2 juta pengikut di Twitter, memposting video di mana dia menyatakan bahwa keluarganya telah memberinya izin untuk mencalonkan diri sebagai walikota. Ia menyatakan siap berada di Depok dan menjadi Depok Pertama.
Para pengamat, termasuk analis politik terkenal Effendi Gazali, mengatakan sudah cukup banyak tanda-tanda bahwa Mr. Kaesang mencalonkan diri sebagai Wali Kota Depok, kota satelit Jakarta dengan populasi 2,5 juta jiwa.
“Depok kota yang kurang toleran… Bunga mawar di tangan Kaesang menyampaikan kepada pemilih muda bahwa mereka akan bisa merayakan Hari Valentine dengan leluasa jika ia terpilih. Jumlah masyarakat di Depok yang ingin merayakan Hari Valentine sangat banyak,” kata Dr Effendi.
Pemerintah Kota Depok mengeluarkan surat edaran pada tanggal 9 Februari 2023 yang menginstruksikan para guru dan dosen untuk melarang siswanya merayakan Hari Valentine karena melanggar norma agama, sosial, dan budaya setempat.
Pak Jayadi Bray, ketua organisasi kepemudaan resmi Kota Depok, Karang Taruna, mengatakan awalnya masyarakat mungkin mengira Pak Kaesang tidak serius mencalonkan diri di Depok. Namun karena ide tersebut diterima dengan baik oleh masyarakat akar rumput, Pak Kaesang tetap meneruskannya.
“Empat periode terakhir (wali kota) mungkin bagus, tapi kami ingin lebih baik. Mengapa tidak berubah?” kata Jayadi kepada The Straits Times. Ia menegaskan, pemimpin Depok selanjutnya harus memberikan perhatian lebih besar terhadap kesejahteraan generasi muda.
Setiap masa jabatan berlangsung selama lima tahun.
Partai berkuasa, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) dan mitra koalisinya, Partai Gerindra, ikut serta dan secara terpisah mengeluarkan janji untuk mendukung Kaesang sebagai Wali Kota Depok, dengan mengatakan bahwa politisi muda dan menjanjikan harus diberi ruang untuk berkembang.
Sebagai tanggapan, juru bicara PKS Muhammad Kholid mengatakan: “Kami mendukung pemimpin muda, tetapi hanya mereka yang memiliki rekam jejak yang baik, bukan mereka yang hanya memiliki hak istimewa menjadi anak presiden.”
Dia mempermasalahkan pengalaman politik Pak Kaesang yang tidak ada dan sesumbar bahwa PKS memiliki sejumlah calon potensial berusia antara 30 dan 35 tahun yang memiliki pengalaman bertahun-tahun.
“Depok termasuk di antara lima kota teratas di Indonesia yang memiliki kinerja terbaik dalam pengentasan kemiskinan. Kami memiliki program kewirausahaan yang sukses bagi perempuan, bagi siapa saja,” kata Pak Kholid, mengacu pada prestasi walikota saat ini, Mohammad Idris.
Ibu Cheryl Tanzil, yang duduk di dewan pimpinan PSI, membela Kaesang, dengan menyatakan bahwa ia telah memperluas perusahaannya – yang mencakup perusahaan-perusahaan di sektor pangan dan investasi – yang menunjukkan bahwa ia memiliki keterampilan kepemimpinan dan manajemen yang kuat, kualitas yang dibutuhkan oleh seorang pemimpin. walikota.