Saat Anies mengunjungi calon mitra koalisinya, keputusannya akan bergantung pada wakil presiden yang dipilihnya

13 Oktober 2022

JAKARTA – Beberapa hari setelah Anies Baswedan ditetapkan sebagai calon presiden Partai NasDem pada pemilu 2024, Anies Baswedan bertemu dengan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) pada Jumat. Partai Demokrat telah lama disebut-sebut sebagai salah satu calon mitra koalisi NasDem, namun para analis mengatakan bahwa setiap pembicaraan koalisi akan bergantung pada siapa yang dipilih Anies sebagai pasangannya.

NasDem yang pro-pemerintah saat ini menguasai 10 persen kursi di Dewan Perwakilan Rakyat, jauh di bawah ambang batas 20 persen yang dibutuhkan untuk mengajukan calon presiden. Agar Anies resmi mengikuti pemilu 2024, NasDem harus berkoalisi dengan partai politik lain, dengan partai oposisi Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) diyakini berada di urutan teratas.

Meskipun pertemuan hari Jumat tidak menghasilkan pengumuman resmi koalisi, baik Agus maupun Anies mengomentari peningkatan chemistry mereka. “Kita mempunyai visi yang sama dan berpedoman pada prinsip yang sama untuk masa depan, sehingga tidak mengherankan jika kita bisa rukun dengan baik,” kata Agus dalam konferensi pers bersama yang digelar usai pertemuan.

Agus mencatat bahwa mereka sudah saling kenal sejak terjun ke dunia politik, dan hubungan mereka tetap kuat bahkan setelah keduanya bersaing dalam pemilihan gubernur Jakarta tahun 2017, yang akhirnya dimenangkan oleh Anies.

Meski Agus tidak dianggap sebagai calon terdepan, Juru Bicara Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra sebelumnya membenarkan bahwa partainya masih mendorong Agus untuk ikut serta dalam pemilu 2024, baik sebagai presiden atau wakil presiden. Para pengamat menilai nasib koalisi antara NasDem, PKS, dan Demokrat mungkin bergantung pada cawapres Anies.

diskusi Wakil Presiden

Bawono Kumoro dari lembaga survei Indikator Politik yang berbasis di Jakarta memperkirakan negosiasi dengan Partai Demokrat akan jauh lebih sulit dibandingkan dengan PKS. “PKS tidak memiliki sosok yang kuat secara internal (untuk diusulkan sebagai Wakil Presiden),” kata Bawono kepada The Jakarta Post. “Karena PKS juga punya hubungan dekat dengan Anies sejak 2017, mungkin akan lebih mudah untuk membujuk mereka.”

Dalam sebuah pemilu, jelas Bawono, fungsi elektoral yang penting adalah wakil presiden, yakni memperoleh suara ketika dukungan terhadap calon presiden kurang. Merujuk survei sebelumnya, lembaga survei mencatat Anies tertinggal dari pesaing utamanya di Jawa Timur dan Tengah.

Sebelumnya, Mardani Ali Sera dari PKS menghadirkan Hidayat Nur Wahid dan mantan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan sebagai calon cawapres Anies. Menurut Tempo, Mardani juga menyebut politisi non-PKS lainnya – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan AHY sebagai calon potensial. Khofifah dan Ganjar, masing-masing, berasal dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang pro-pemerintah dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) yang berkuasa, dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) yang berkuasa.

Namun dengan mempertimbangkan ambang batas presiden dan terbatasnya pilihan koalisi, peneliti politik dari Pusat Studi Strategis dan Internasional (CSIS) Arya Fernandes yakin NasDem, Partai Demokrat, dan PKS harus memprioritaskan realpolitik daripada elektabilitas.

“Partai Demokrat tahu bahwa dukungannya merupakan bagian integral dari koalisi,” kata Arya. “Untuk apa mencalonkan tokoh luar sebagai wakil presiden padahal sudah ada AHY?”

Saat ini, prioritas Partai Demokrat adalah mengajak semua pihak yang terlibat untuk menyetujui koalisi, sehingga memaksa mereka untuk bernegosiasi siapa yang akan mencalonkan Anies, kata Arya. Dengan tidak adanya sosok alternatif di internal ketiga partai, Agus menempati posisi strategis dalam pembahasan yang sedang berlangsung.

Dalam keterangan tertulis yang dikirimkan kepada Post, Wakil Sekretaris Jenderal PKS Ahmad Fathul Bari mengatakan, calon wakil presiden akan dibahas kemudian setelah koalisi terbentuk.

“Kami masih berproses, tapi pada rapat Majelis Syuro (majelis agama – atau badan pengambil kebijakan tertinggi PKS) Agustus lalu, (kami sepakat) kami berkomitmen untuk mencalonkan calon-calon yang berkarakter nasionalis-religius yang diwakilinya. 2024,” kata Fathul.

Ia mengatakan, meski PKS sudah menjalin hubungan dengan NasDem dan Partai Demokrat, PKS tetap menjalin komunikasi dengan partai lain yang berpotensi menjadi mitra koalisi.

kunjungi PKS

Dengan mengusung NasDem dan kini sudah bertemu Agus, Anies menjadikan PKS sebagai tujuan berikutnya. Insya Allah berikutnya kita bisa berkunjung ke PKS, semoga bersama-sama kita bisa membawa kemajuan bagi Indonesia yang lebih baik, kata Anies melalui akun Instagram-nya.

Mardani membenarkan, PKS dan Anies berencana bertemu secara resmi dalam waktu dekat. “Kami mungkin akan bertemu setelah 16 Oktober. (…) Kami sudah meminta Anies untuk berkomitmen penuh di Jakarta hingga akhir masa jabatannya,” kata Mardani kepada kompas.com.

Anies, yang terpilih sebagai gubernur Jakarta pada tahun 2017, akan berakhir masa jabatannya pada hari Minggu. Presiden Joko “Jokowi” Widodo pada hari Jumat menunjuk Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono untuk mengambil alih jabatan gubernur sementara hingga pemilu berikutnya pada tahun 2024 dan untuk menangani banjir yang melanda kota tersebut sejak minggu lalu.

Toto SGP

By gacor88