28 Juni 2023
JAKARTA – Dua calon presiden Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan saling bertabrakan saat istirahat makan siang saat menunaikan ibadah haji di Arab Saudi.
Ketika calon-calon pesaing tersebut mengambil jeda dari politik untuk memulai ibadah haji tahun ini, aliansi elektoral mereka masing-masing terus berdebat secara internal tentang siapa yang akan mengisi posisi wakil presiden.
Pertemuan kedua kandidat terungkap dalam foto yang beredar di media sosial, kedua sosok tersebut didampingi keluarga masing-masing. Politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suharso Monoarfa yang turut hadir dalam foto tersebut mengatakan, pertemuan tersebut tidak direncanakan.
Saya hanya senang melihat mereka duduk berdekatan dan bersahabat, dan saya tidak ingin kehilangan momen bersejarah ini, kata Suharso, Selasa, seperti dilansir Kompas.com. “Mereka menjawab bahwa mereka berteman sejak kuliah di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta dan bahkan tertawa sambil mengatakan boleh saja berfoto bersama.”
Anies, yang mendapat dukungan dari Koalisi Perubahan dan Persatuan (KPP) yang berhaluan oposisi, sering digambarkan memiliki hubungan yang bermusuhan dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P). Partai berkuasa mendukung Presiden Joko “Jokowi” Widodo dalam dua pemilu terakhir dan menominasikan Ganjar sebagai calon penggantinya pada tahun 2024.
Herzaky Mahendra Putra, Juru Bicara Partai Demokrat, salah satu dari tiga partai yang tergabung dalam KPP, menyambut baik pertemuan Ganjar dan Anies. “Ini menjadi pengingat, meskipun pilihan (politik) kita berbeda, tidak ada alasan bagi kita untuk bersikap antagonis dan menutup segala komunikasi,” kata Herzaky melalui keterangan tertulis.
Partai Demokrat, yang memiliki hubungan buruk dengan PDI-P sejak tahun 2004, belakangan ini menunjukkan tanda-tanda hubungan yang lebih hangat dengan partai yang berkuasa. Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono bertemu dengan pengurus PDI-P Puan Maharani minggu lalu. Baik Puan maupun Agus mengungkapkan harapan mereka untuk melanjutkan korespondensi antara kedua partai yang dulunya bersaing tersebut.
Hal serupa juga diungkapkan oleh anggota PDI-P dan KPP NasDem terkait pertemuan Ganjar dan Anies. “Mudah-mudahan pertemuan ini bisa memberikan semangat bagi pendukung kedua calon untuk mencontoh,” kata Plt Sekjen NasDem Hermawi Taslim, Selasa, seperti dilansir Antara. Tempo.co.
Meskipun Anies dan Ganjar menikmati jeda sejenak dari politik dalam negeri, perdebatan internal di dalam aliansi masing-masing mengenai calon wakil presiden terus memanas. Dari kubu Ganjar, PPP dan Partai Perindo mulai mengkampanyekan calonnya, PPP mendukung Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno yang baru bergabung di partai tersebut.
Sementara itu, Perindo mengusulkan nama mantan Gubernur Nusa Tenggara Barat, Muhammad Zainul Majdi, yang populer dengan gelar kehormatan Tuan Guru Bajang (TGB). Seorang cendekiawan Islam yang disegani, TGB saat ini adalah ketua organisasi Muslim Nahdlatul Wathan yang berbasis di Lombok dan pernah bersaing untuk menjadi pasangan Presiden Jokowi pada tahun 2019.
Meskipun ada spekulasi awal bahwa Anies akan menyebutkan nama pasangannya sebelum dia berangkat haji minggu lalu, mantan Gubernur Jakarta itu tetap bungkam. Partai Demokrat tetap teguh mendukung Ketua Agus, dan membalas usulan NasDem dari Yenny Wahid, putri mantan Presiden Abdurrahman “Gus Dur” Wahid, sebagai calon wakil presiden pekan lalu.
Sejak NasDem, Partai Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) membentuk KPP pada Maret lalu, koalisi tersebut saling berebut calon wakil presiden Anies. Ketiga pihak akhirnya memutuskan memberikan keputusan akhir kepada Anies yang rupanya sudah menentukan nama dan menunggu momen yang tepat untuk mengungkap keputusannya.