‘Sekolah Kedokteran Gigi’ ilegal melanda Malaysia

29 September 2022

KUALA LUMPUR – “Saya tahu itu salah, tapi saya melihat banyak orang yang melakukannya, lalu apa masalahnya jika saya ingin mencari uang jajan?” kata seorang ahli kecantikan yang meninggalkan pusat perawatannya karena diduga menawarkan layanan dan pelatihan gigi ilegal.

Berdasarkan informasi dari The Star, tim aparat Kementerian Kesehatan menggerebek salon kecantikan di Setapak kemarin dan menyita alat pemeriksaan gigi, tambalan gigi, dan kawat nikel-titanium yang biasa digunakan untuk kawat gigi.

Pihak berwenang juga menyita sebuah meja yang berisi catatan sertifikat yang diyakini telah dikeluarkan bagi mereka yang datang untuk mengikuti berbagai kursus ilegal, termasuk veneer, obat tetes pemutih, dan suntikan plasma kaya trombosit.

Petugas gigi Kementerian Kesehatan Dr Taufik Firdaus – yang bertindak sebagai petugas utama penggerebekan – mengatakan penyelidikan awal menemukan bahwa ahli kecantikan tersebut, yang menyangkal memiliki pembantu, tidak terdaftar di Dewan Gigi Malaysia.

Ditemukan juga bahwa tempat kecil yang dipenuhi kecoa tempat dia beroperasi tidak terdaftar. Penggerebekan berlangsung selama empat setengah jam.

“Kami menerima keluhan… bahwa tempat tersebut menyediakan perawatan gigi ilegal, jadi kami melakukan penyelidikan sebelum penggerebekan.

“Kami sudah menemukan bahan gigi yang bisa dijadikan barang bukti. Kasus ini akan dijerat dengan pasal 4(1) UU Fasilitas dan Pelayanan Kesehatan Swasta,” kata Dr Taufik kepada media usai penggerebekan.

Pasal 4(1) menyatakan bahwa tidak seorang pun boleh mendirikan, memelihara, mengoperasikan atau menyediakan klinik kesehatan swasta atau klinik gigi swasta kecuali klinik tersebut terdaftar berdasarkan Pasal 27.

The Star melaporkan pada bulan Juli tentang tempat yang sama yang menyediakan beberapa kursus kedokteran gigi sebelum mengeluarkan sertifikat yang tidak berharga kepada “siswanya”.

Kursus singkat tersebut, yang sebagian besar hanya berdurasi beberapa jam dan berkisar antara RM1.500 hingga RM3.000, juga memberikan siswa starter kit untuk membantu mereka memulai bisnis mereka sendiri, termasuk layanan gigi keliling.

Jurnalis The Star yang mengikuti kursus kosmetik veneer ini antara lain diberikan alat pemoles, veneer komposit, lampu LED, bonding agent, gel etsa, retraktor mulut dan instrumen lainnya, yang sebagian hanya boleh digunakan oleh praktisi medis.

Sementara itu, ahli kecantikan berusia 36 tahun yang tetap tenang selama operasi mengaku mempelajari keahliannya dari seorang perempuan Indonesia yang juga mengikuti kursus satu hari.

“Petani tidak begitu terampil, jadi saya mengikuti kelasnya di Danau Murni, Taman Desa di Kuala Lumpur. Biayanya sekitar R3 600 untuk kursus sehari.

“Setelah itu saya mendirikan usaha sendiri karena banyak permintaan. Banyak juga yang melakukan hal ini (menyediakan jasa veneer), jadi saya mencobanya sendiri supaya bisa mendapatkan uang sebagai single mom.

“Aku tahu itu salah, tapi banyak orang yang melakukannya, lalu apa masalahnya jika aku ingin mencari uang jajan?” katanya, seraya menambahkan bahwa dia melakukannya sebagai pekerjaan paruh waktu.

Dia mengaku memberikan “sertifikat partisipasi” kepada murid-muridnya setelah mereka menyelesaikan kursus mereka.

“Sertifikat itu untuk mereka yang ingin belajar… Saya akan menilai mereka ketika mereka belajar dan melihat apakah mereka bisa melakukannya,” katanya.

situs judi bola

By gacor88