1 Agustus 2022
SINGAPURA – Untuk mengubah citra perumahan umum di Korea Selatan, yang dianggap oleh banyak orang sebagai “murah dan memalukan”, Wali Kota Seoul, Oh Se-hoon, berharap dapat mengambil contoh dari kebijakan perumahan umum Singapura.
“Saya menyadari bahwa Singapura secara bertahap telah meningkatkan desain dan arsitektur perumahan rakyat,” ujarnya kepada The Straits Times di Seoul menjelang kunjungannya ke Singapura yang dimulai Jumat lalu (29 Juli).
“Saya sangat terkesan dengan kemajuan yang dicapai Singapura dari waktu ke waktu.”
Di kota untuk menghadiri KTT Kota Dunia yang sedang berlangsung, Mr Oh mempelajari beberapa proyek penting oleh Dewan Perumahan pada hari Sabtu.
Ia melihat adanya model skema Perumahan Umum Lokasi Utama (PLH) Singapura yang baru, yang memberlakukan ketentuan pembelian dan penjualan yang lebih ketat pada pemilik apartemen untuk menjaga perumahan umum di kawasan utama tetap terjangkau dan inklusif.
“PLH…selaras dengan arah kebijakan Seoul,” katanya. “Kami akan membangun perumahan sewa berkualitas tinggi di pusat kota atau dekat stasiun kereta bawah tanah sehingga pengantin baru, generasi muda, dan orang-orang yang baru memulai karir dapat tinggal di apartemen yang dekat dengan tempat kerja mereka.”
Untuk mencari solusi mengenai cara mengatasi masalah pengasuhan anak dan populasi lanjut usia, ia mengunjungi Kampung Admiralty – proyek kota perak publik pertama di Singapura yang memiliki fasilitas penitipan lansia dan penitipan anak, serta berlokasi di kawasan yang populer di kalangan pasangan muda yang memiliki anak.
Seoul memiliki proyek serupa yang sementara disebut Gold Village, dan juga memiliki rencana untuk merancang unit yang memungkinkan tiga generasi untuk hidup bersama tetapi menjalani kehidupan terpisah.
Walikota juga mengunjungi Eco@Punggol – kota ramah lingkungan pertama di Singapura – untuk mendapatkan ide mengenai kehidupan berkelanjutan, pembangunan perkotaan, dan infrastruktur cerdas.
Selama kunjungan lima harinya yang berakhir pada 2 Agustus, Oh juga dijadwalkan bertemu dengan pejabat pemerintah, termasuk Menteri Pembangunan Nasional Desmond Lee.
Pada KTT Kota Dunia, yang akan diselenggarakan pada tanggal 31 Juli hingga 3 Agustus di Sands Expo and Convention Centre, Mr. Oh untuk mempromosikan visi Seoul dan menandai kembalinya pariwisata.
“Kami telah menetapkan target yang sangat agresif untuk menarik 28 juta orang dalam empat tahun ke depan,” katanya.
Dia menambahkan bahwa Seoul menarik 14 juta wisatawan setahun sebelum wabah Covid-19, dan kini ada banyak atraksi baru bagi wisatawan, seperti jalur trekking selama satu jam di Gunung Bugak yang menawarkan “pemandangan malam Seoul yang spektakuler.” .
“Kami berencana untuk terus berinvestasi dalam membangun lebih banyak atraksi untuk menjadikan Seoul kota yang wajib dikunjungi,” katanya.